" jualan roti nggak laku laku gimana ya supaya bisa dapet roti yang enak tapi harga bisa murah pake bahan bahan simpel biar harganya murah"Abang tukang roti pun mulai pergi ke tenda pos karena hujan turun, lalu kemudian ada seseorang yg turun dari motor untuk ikut meneduh, tukang roti pun seperti tidak asing dengan pengendara motor itu, ketika membuka helmnya, dia langsung sadar itu adalah teman lamanya sewaktu sekolah.
"Eh Yogi, kamu Yogi yang dulu suka sama si Fitri waktu di sekolah kan ya?"
"Eh siapa ya mas?"
"Wah parah banget lupa temen sendiri"
"Ooh si Jono, dah lama banget ga ketemu"
Mereka pun berbincang bincang tentang kehidupan setelah SMA mereka, Jono gagal masuk PTN dan berakhir bekerja serabutan lalu saat ini menjadi tukang roti keliling, Yogi yang kuliah di swasta dan sekarang memiliki bisnis roti juga, mereka awalnya ingin bersama membuka toko roti namun nasib berkata lain
"Gmn cewek yang disukain lu waktu dulu itu, udah nikah sekarang?"
"Duh aku kecewa sama cewe itu, dia udah selingkuh dari gua, bener bener bikin kecewa, padahal dulu gua suka sama dia gara gara wawasannya luas sama keliatan baik hati juga orangnya, tapi sepertinya pinter aja ga cukup buat bisa menjalani hubungan serius"
"Beneran? Wah ga nyangka juga dia ngelakuin hal kaya gitu, yang sabar ya gi, mungkin bukan jodohnya."
"Iya Jon, walaupun gua masih nyimpen rasa suka gue ke dia, tapi rasa kecewa gua lebih dalem."
"Yang sabar ya, oh iya Gi katanya kan tadi lu udah buat bisnis roti ya, boleh dong bagi resep rotinya, dari kemarin bisnis roti gua mulai menurun."
"Daripada gitu mending lu ikut bisnis gua aja Jon, kita bangun toko roti kayak ide lu yang dulu."
"Yakin boleh Gi?"
"Yakinlah, kebetulan gua ada resep roti yang baru, Ikut ke tempat gua dulu deh ntar gua kasih coba roti yang baru"
"Wah boleh tuh
Ketika hujan reda, Jono ikut menumpang motor Yogi ke rumah rotinya milik yogi
"Ini rumah rotinya gi?"
"Ngg ini rumah gua, racikannya ada di sini soalnya, masuk aja Jon tungguin ya tar gua kasih rotinya"
Jono bingung melihat kondisi rumahnya, dari luar terlihat seperti kecil tapi dari dalam terlihat luas, rumahnya terlihat seperti lab percobaan.
"Nih Jon cobain rotinya, enak ga?"
'Wih dateng juga, gua beneran jadi orang pertama nih buat nyicipin rotinya, makasih gi"
Akhirnya Jono memakan rotinya, rasa yang aneh menempel di mulutnya, rasanya seperti sangat manis, terlalu manis untuk sebuah roti, ketika menelannya…
"Eh Gi kok manis banget ini rotinya, kok kayak ada yang aneh, eh eh.. Gi kenapa gua jadi lemes banget ya…"
"Halo Fitriku…"
"Hah.. Fitri..?"
Jono pun tiba tiba pingsan, hal aneh yang aneh terjadi ketika ia terlelap, entah apa yang dilakukan Yogi.
Suara alarm terdengar di samping Jono, dia langsung membuka mata dan terbangun untuk mematikan alarm.
Jono bangun dengan kondisi seperti nyawa belum terkumpul, dia melihat refleksi dirinya di depan cermin, terlihat seperti sosok yang tidak asing, tapi itu merupakan sosok wanita, ketika nyawanya mulai terkumpul dia langsung terkejut
"Ehhh!!? Fitri??..., Aku kok jadi kayak Fitri??, Kenapa? Kenapa aku jadi dia??, Eh aku dimana!?... Aduh kepalaku sakit… kemarin ngapain ya…?"
Tiba tiba pintu kamar terbuka dan itu merupakan Yogi yang datang menghampirinya
"Eh sayang udah bangunn, kamu belum minum obat ya kemarin, diminum dulu ya say?"
"Eh Yogi, kenapa kamu disini? Kenapa aku jadi Fitri?"
Wah kayaknya kambuh lagi, kamu belum bisa Menerima dirimu yang baru ya Fitri, baiklah aku kasih kamu obat ini saja.
"Iya beb, aku pusing banget…., Eh kenapa aku bilang gitu?"
"Sepertinya ini kambuh yang terakhir, yaudah kamu tidur lagi aja ya say"
"Oke beb, hah? Eh? Kenapa aku jadi… sa… yang…? Eh...?"
Jono terlelap dalam tidurnya entah apa yang terjadi sosok Jono dikatakan hilang di desanya, tidak ada yang tau kemana Jono menghilang namun yang pasti Yogi mendapatkan apa yang ia inginkan.