Panjul, om om yang kerjaannya nongkrong, dia hidup dengan gaya hidup yang sering nongkrong di warung, hidupnya tidak teratur, biaya hidupnya di tanggung oleh kedua orang tuanya, namun kini dia telah berumur 39 tahun dan kedua orang tuanya telah tiada beberapa tahun lalu, dia hanya hidup dengan Tabungan orang tuanyaTeman teman nongkrongnya kini sudah sangat jarang terlihat karena mereka memiliki karir, pekerjaan, keluarga, dan kepentingannya masing-masing.
Di warung wanajaya, dia sering terduduk sendiri dan bermain hp dari pagi hingga kadang menjelang pagi lagi, pun dia terkadang diejek anak sekolah disana, terutama oleh anak sma bernama pratama dia selalu mengejek panjul om om pengangguran yang gagal dan meledek panjul akan gagalnya dia dalam hubungan asmara, kalah oleh pratama yg masih remaja smp yg terkadang membawa pacarnya ikut nongkrong di warung ini.
diumurnya yg telah menginjak kepala tiga ini dia baru merasakan sebetapa ruginya dia hidup, hanya untuk nongkrong, makan, berak, tidur, main begitu terus berulang ulang, kepalanya penuh dengan penyesalan, dia berharap harap agar bisa kembali ke kehidupannya saat masih muda, setiap malam dia berharap namun ketika dia bangun dalam tidurnya, kenyataan selalu berakhir menamparnya dengan keras.
Tepat di hari ulang tahunnya yang 40 40 dia berusaha untuk mengakhiri hidupnya, namun di tengah ia berdiri diatas jembatan, seorang pria menawarkan sesuatu yg menarik untuknya, pria itu memberitahu bahwa dia bisa membuat dirinya menjadi muda lagi, namun dengan mengambil kehidupan orang lain, pria itu memberi sebotol obat cair berwarna pink, panjul yang berada di titik terendahnya tanpa pikir panjang langsung menerima tawaran pria asing itu.
malam itu panjul duduk di kasur, memegang botol pink, sembari memerhatikannya dengan tatapan serius. walaupun dia menjadi orang lain setidaknya dia masih bisa menjadi muda lagi dan mengurangi penyesalan masa lalunya.
Panjul mulai membuka minumnya dan langsung menegak minumnya hingga habis, rasanya seperti menelan obat batuk, dia merasa badannya menjadi ringan namun sekujur tubuhnya terasa dingin dan mulai mengigil, tak lama dia mengantuk luar biasa, matanya kunang kunang, panjul akhirnya tertidur.
.
.
.
.
apa obatnya bekerja ? setelah beberapa jam, Panjul perlahan kembali merasakan kesadarannya bangkit kembali, dengan sedikit menggerakan badannya dia merasakan dirinya menjadi lebih kecil, tangannya terasa lebih lembut, dia tidak merasakan adanya jenggot atau kumis di wajahnya, rambutnya terasa panjang, sesuatu seperti terikat di dadanya.
dengan perlahan membuka matanya, panjul langsung kaget, dia menjadi seorang gadis, tidak menyangka bahwa dirinya akan berubah menjadi perempuan, apalagi jadi gadis kecil, dia melihat sekitar dan mendapatkan ponsel, segera membuka kameranya
Cantik, lucu, astaga siapa gadis ini ? rasanya tidak asing sekali, tanya panjul pada dirinya sendiri, kemudian dia membuka profil gadis ini, Rachel Morina?, dia sadar dirinya mirip dengan seorang yg dia tau, Rachel itu pacar pratama, bocah yg selalu mengejeknya waktu dulu, Ditengah malam Panjul atau sekarang Rachel meyentuh bagian bagian tubuh perempuannya, Badan seorang gadis yang masih puber itu memang terasa sangat nikmat, rachel masturbasi hingga tertidur.
.
.
.
.
'Raraa? Ayo bangun nak, mama udah siapin sarapan, seragam pramukanya udah digantung dilemari ya nak"
Suara Ibu Rachel terdengar dibalik pintu, Rachel lupa dirinya sudah bukan seorang pria pengangguran yang selalu bangun siang, dihari sekolahnya ini dia langsung teringat akan masalalunya yg selalu menyiakan waktu sekolah, kini dia bukan lagi panjul, tapi rara. Rara segera bersiap setelah mandi, namun perasaan saat mengenakan celana dalam ketat berawarna pink, mengenakan bra, hingga rok dan seragam pramukanya membuat dirinya sendiri terangsang ketika melihat refleksinya sendiri di depan kaca, rasanya ingin masturbasi lagi. Namun karena mama sedang terburu buru dia mengomel pada rara agar mempercepat bersiap.
Rara berangkat diantar dengan mobil oleh orangtuanya, tak puas melihat dirinya dicermin kamar, rara membuka hpnya dan melihat betapa cantik dan imutnya dia sekarang, heran gadis cantik seperti ini bisa terpikat oleh bocah warung itu.
Cantiknya selalu membuat terkesima, tak terasa sampai juga ke sekolahnya. Setelah turun dari mobil rara melihat seorang lelaki yg asing menunggu di depan gerbang.
Ternyata itu adalah Pratama, dia menyambut dan menyapa rara dengan panggilan sayang, dan menanyakan kabar setelah yang kemarin malam terjadi, entah kajadian apa. Dipikir pikir bocah dungu itu ternyata cukup peka terhadap seorang gadis, rara cukup tersipu malu atas perhatian yang diberikan bocah itu.
Panjul atau sekarang rara kemudian mendapatkan ide untuk mempermainkan perasaan bocah dungu itu.
Namun selain itu pratama telah menyiapkan suatu kejutan untuk rara nikmati, sesuatu itu adalah hal yang membuat rara jatuh cinta padanya.
.
.
.
.
Tamat
Dah gitu ajaMakasi udah baca, mau hibernasi lagi, sabar aja tar masih ada update short story.
Draft cerita udah ada banyak tinggal bergelut dengan rasa malas.