Bab. 5

45 6 0
                                    


.
.
.
.

"Maaf harus mengatakan ini, tapi tidak ada yang bisa kami lakukan lagi.kita hanya bisa berdoa untuk keajaiban." jelas dokter itu pada kyung-soo dan jong-in.

Mereka sekarang ada di ruangan sang dokter tanpa nyonya park.beliau tadi syok dan jatuh pingsan dan sekarang sedang di rawat di ruangan lain.

"Dia hanya perlu bangun, sebelum dinyatakan mati otak bukan?" tanya kyung-soo.

"Suamiku, pria yang kuat.dia akan mengatasi ini.aku akan membayar sebanyak mungkin, jadi setidaknya jangan menyerah dengan suamiku." mohon kyung-soo membuat sang dokter menghela nafasnya.

"Koma biasanya  tidak bertahan lebih dari lima pekan."

"Lima pekan?" lirih kyung-soo.

"Bisakah kalian mengikutiku?" ucap seorang suster pada kyung-soo dan jong-in.

"Aku akan menjelaskan barang-barang yang di butuhkan pasien dan membantu kalian mengisi dokumen untuk proses pemanjangan masa hidup dengan pernafasan buatan" lanjutnya lagi.

"Pemanjangan masa hidup?"lirih jong-in.

"Ini hanya bagian dari proses.mari dengar detailnya." ucap kyung-soo kemudian berjalan keluar mengikuti suster itu.tanpa kyung-soo sadari, dia meninggalkan tasnya di ruangan itu.membuat jong-in yang melihatnya hanya menghela nafasnya.dia mengambil tas itu kemudian menyusul keluar.

Kyung-soo melihat dokumen yang baru saja di serahkan oleh suster itu dengan wajah nanarnya.

"Tisu, tisu basah, pasta gigi, sikat gigi, pembalut sekali pakai, popok dewasa. . ."

"Apa kamu bilang?" potong kyung-soo membuat suster itu menatap kyung-soo dengan wajah bingungnya.

"Pembalut sekali pakai dan popok dewasa." ulang suster itu.

"Tolong pastikan pasien tidak mengalami luka ruam.ada toko di bawah, jadi belilah yang kalian butuhkan disana."lanjut suster itu lagi kemudian pamit pergi.

Kyung-soo tertegun mendengar itu.dia berjalan ke arah kaca pembatas dan melihat chanyeol yang terbaring disana.

" Perpanjangan masa hidup dan mati otak.kamu bahkan tidak tersentak mendengar kata menakutkan itu, tapi popok membuatmu tertegun?"ucap jong-in sambil berjalan mendekat.

"Itu sesuatu yang tidak pernah ku bayangkan." ucap kyungsoo sambil menoleh ke arah Jong-in .

"aku hanya menganggap popok sebagai kebutuhan bayi, siapa sangka aku akan memamakaikan ini pada suamiku."

"Pengkhianat! Penipu!munafik!" umpatnya kembali menatap ke arah suaminya.

"Rupanya kamu belum pernah melihatnya di titik terendahnya.apa itu mungkin?"sindir jongin.

Kyung-soo yang mendengar itu menatap Jong-in sengit."Aku tahu itu terdengar mustahil.tapi lihatlah kondisi suamiku!dia terbaring di sana dengan wanita murahan . . ."

"Dengar! " potong jongin.dia menatap kyung-soo geram.

"Aku sudah muak dengan hinaan vulgarmu.jika kamu ingin mencerca nya, lakukan saat aku tidak ada.jangan sampai aku mendengarnya."ucapnya membuat kyung-soo mendecih.

" kamu menganggap hinaan ku vulgar tapi tidak keberatan jika dia meniduri orang lain?"ucap kyung-soo.

"Benar.mengetahui bahwa dia berselingkuh,  lebih mengejutkan bagiku daripada melihatnya koma."lanjutnya.

"Kesepakatan ini bisa ku tandatangani 100 kali, tapi aku tidak bisa saat membeli popok!" kyung-soo menggeleng, "aku tidak bisa!sungguh tidak bisa!" lanjutnya dengan wajah tertunduk.

Wonderful LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang