3#Kabar buruk?

131 6 0
                                    

"Apapun kabarnya, kabar terburuk adalah ketika kita berpulang, namun bukan kata pulang yang sesungguhnya"

_Erllen agraksaka

______•°•♡•°•______

Sejak beberapa jam yang lalu, awan hitam mulai menyelimuti langit biru yang selalu terbentang indah setiap harinya meski di malam hari nampak gelap gulita jika tanpa adanya rembulan dan gemintang yang berkerlap-kerlip cantik. Hari ini hari rabu, dimana biasanya Mahen pergi ke Perpustakaan untuk mengganti buku yang telah selesai ia baca. Singkatnya, dalam waktu seminggu. Dan seperti biasa pula ia akan mencari perhatian pada seorang gadis asli kelahiran Yogyakarta yang hampir setiap hari rabu juga berkunjung ke Perpustakaan untuk menenangkan pikiran dengan membaca beberapa puisi karya-karya alumni asrama yang berada di pulau terpencil ini.

Raya amini purwanto, atau yang sering di sebut dengan embel-embel mbak ini gadis cantik dengan kulit putih yang disukai banyak orang, hampir lelaki se-asrama menyukai dan merayu gadis ini dengan diiming-imingi harta kekayaan setelah sukses nanti. Bahkan Mahen pun berhasil terpesona akan kecantikan dan sikap Raya yang apa adanya. Dari awal berada di asrama sampai saat ini Mahen berani bersumpah sampai kapan pun hanya Raya gadis yang ia idam-idamkan, hanya gadis ayu asal Yogyakarta itu yang paling ia inginkan.

"Sekarang kamu mau baca buku yang mana lagi, Mahen?" Seketika Mahen tersentak kaget saat suara lembut milik gadis asal Yogyakarta itu terdengar tepat dibelakangnya. Pasalnya ia sedang memperhatikan bangku kosong tempat biasanya Raya duduk disana, ia tengah bingung sembari mencari-cari dimana keberadaan gadis cantik yang hampir 6 tahun ini telah menjadi pujaan hatinya.

"Eh kamu, bikin kaget aja!" Mahen berbalik dengan mengelus dadanya yang berhasil membuat Raya tertawa kecil ketika tanpa sengaja membuat temannya tersentak kaget dengan ekspresi yang seperti maling tengah tertangkap basah.

"Kamu lagi nyariin siapa? serius banget kayaknya" tanya Raya dengan nada merayu, pikirnya Mahen seperti tengah mencari seseorang, apa mungkin seseorang yang dia suka akhir-akhir ini?.

"Enggak, aku cuma lagi nyari buku kayak biasanya. Kamu, tumben gak baca puisi disana lagi?" Ucap Mahen dengan mengarahkan matanya pada bangku kosong tempat favorit Raya untuk menenangkan pikiran dari banyaknya pelajaran yang seolah telah menjadi makanan utama bagi para siswa di asrama. 

"Buku puisi yang kemarin udah habis aku baca, ini juga lagi nyari buku lain. Kali aja kamu tau buku yang seru selain puisi" mematung sebentar, Mahen gugup rasanya saat setiap sudut bibir tipis Raya terangkat sempurna. Sangat manis saat deretan gigi putih rapihnya terlihat. Dalam hati Mahen selalu memuja kecantikan alami itu, Tuhan memang tidak pelit, buktinya dia menciptakan seorang wanita dengan kesempurnaan yang disukai banyak orang, termasuk dirinya.

"Eee… buku, ya? Memangnya kamu lagi mau baca buku apa?" Tanya Mahen dengan perasaan campur aduk saat manik gadis itu seolah terus memperhatikan dirinya. Rasanya dia seperti tengah menatap kedua matanya.

"Apa aja, yang penting kamu juga suka bacanya. Soalnya kalau dilihat-lihat buku yang kamu pinjam kayaknya seru-seru ya"

Mahen tertawa kecil saat dengan antusias gadis itu berucap. Buku yang Mahen baca memang seru, soalnya buku tentang pelajaran semua. Mahen itu terkenal sebagai kutu buku se-asrama, jadi jangan ragukan lagi kecerdasannya yang sering membuat banyak gadis di asrama terpukau.

"Aku suka sains, kamu mau baca juga?" Mendengar itu Raya berdecak pelan, soal pelajaran rasanya Raya sudah muak. Kepalanya seolah sudah terisi penuh dengan banyaknya pelajaran-pelajaran yang nantinya takkan berguna sama sekali, karena ia tau asrama ini bukan asrama yang bukan hanya menginginkan kecerdasan muridnya, namun kesehatan dan ketepatan usia untuk dijadikan sebuah modal juga keuntungan yang sangat besar bagi para pendiri asrama.

7 raga 1989 | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang