"Sekarang tolong jelaskan apa yang sebenarnya terjadi disini." Ucap Damian kepada Xander.Aura mencengkam mendominasi disekeliling Damian.setelah mendapatkan fakta yang mengejutkan tentang Ciel kini Damian tengah berbicara berdua dengan Xander di cafe dekat rumah sakit tersebut.
Saat Xander selesai melakukan oprasi dan hendak menemui Ciel dia dibuat terkejud dengan kehadiran Damian disisi ranjang Ciel dengan terus menatap sendu pasien kecilnya itu.
Tak berselang lama Damian pun mengajak keluar untuk membicarakan kondisi sebenarnya Ciel.
"Ck...apa itu penting untuk anda tuan Damian yang terhormat.bukankah anda juga menolak kehadirannya,bukankah anda juga yang menginginkan Ciel tak lagi berada didunia ini." Ucap Xander kepada Damian.
"Saya paham posisi anda yang tiba tiba kedatangan seseorang yang mengaku sebagai anak kandung,tapi bisakah anda punya hati naluri sebagai manusia,kalau Ciel bisa memilih dia juga tak mau dilahirkan.dan akibat kesalahan kedua orang tuanya dia yang harus menanggung semua dosa kalian.
Ditolak sana sini..dipukuli..dibuang dan dicampakan begitu saja dia hanya anak kecil yang tau apa apa...bahkan dia berharap semoga ayahnya berbeda dari ibunya tapi nyatanya ayahnya sama saja dengan ibunya." Ucap Xander panjang.
Xander benar benar sakit ketika mengingat bagaimana perjuangan Ciel.meski ia selalau ada tapi tetap yang diinginkan Ciel adalah keluarganya.
"Tunggu apa maksudmu ditolak dan dibuang dan dipukuli." Ucap Damian yang kini kebingungan.
Setau Damian dulu Ciel berkata kalau ibu kandung Ciel sudah meninggal saat melahirkannya.dan ia juga tinggal bersama keluarga dari ibunya dengan penuh kasih sayang tapi kenapa Xander mengatakan yang lain.
"Ck...dan anda percaya begitu saja.anda tau saat saya menukannya dia dalam kondisi yang memperihatinkan penuh luka sana sini dan juga trauma.anda tau siapa pelakunya tuan??? Ibu kandungnya beserta keluarganya." Ucap Xander dengan sendu.
"Dan pada saat saya membawa Ciel saya menemukan penyakitan mematikan yang bersarang ditubuh kecil dan ringkih itu entah apa yang mereka lakukan sebelumnya.berulang kali Ciel hampir menyerah tapi harapan bertemu dengan sang ayahlah yang membuatnya kuat sampai saat ini.
Dia berharap semoga ayahnya berbeda dan mau mengakuinya sebagai anak.tapi ternyata harapan tinggalah harapan dan andalah yang telah memutus harapan kecilnya." Ucap Xander yang kini tengah bangkit dari duduknya dan meninggalkan Damian yang masih bungkam dan mencerna semua perkataan Xander.
Sebrengsek itukah dirinya..sekejam itukan dirinya.setidaknya itulah yang kini bersarang difikirannya.
Setelah pembicaraannya tadi dengan Damian kini Xander tengah berada didalam ruangan milik Ciel.dokter muda itu menangis meratapi nasib pasien kesayangannya itu.
"Maafkan paman ya sayang...paman gagal membuat Ciel bahagia hikss paman gagal mewujudkan keinginan Ciel hikss." Ucap Xander yang kini tengah menciumi telapak tangan dingin milik Ciel.
Hatinya begitu sakit ia benar benar sangat menyayangi pasien kecilnya ini.ia sungguh tak sanggup bila Ciel benar benar meninggalkannya.
Seminggu telah berlalu setelah Damian tau yang sebenarnya Xander juga telah mengatakan perihal keinginan Ciel.
Damian juga sudah meminta maaf dan meminta tolong agar dibiarkan menebus kesalahannya.
Awalnya Xander tak mengizinkan Damian untuk datang lagi keruangan Ciel.tapi mengingat keinginan terahir Ciel jadi Xander membiarkannya.
Jadi selama seminggu ini juga Damian tak pernah absen untuk mengunjungi Ciel bahkan setiap malam ia akan tidur disamping Ciel.
Ia juga sudah memprintahkan seluruh anak buahnya untuk mencari donor hati dan juga jantung tapi Xander mengatakan bahwa itu percuma tubuh kecilnya sudah tidak kuat.
Kini Damian tengah menggam tangan kecil yang berhias Oximeter.dia terus mengelus surai bocah itu yang masih setia menutup kedua matanya.
"Bangun sayang..ini papa nak,papa disini..Ciel bilang ingin ketaman kan,ayo kita teman mau jalan jalan jugakan...ayo kita lakukan nak,papa minta maaf nak,kita ulangi lagi dari awal ya...papa mohon bangun sayang..papa janji akan peluk Ciel banyak banyak..papa janji akan ajak Ciel kemanapun Ciel mau tapi Ciel bangun dulu ya nak." Ucapan frustasi seorang Damian cukup membuat Xander yang hendak masuk mengurungkan niatnya.
Selama seminggu ini pula Damian terus meminta maaf dan terus mengajak bicara Ciel namun hanya mesin EKG yang menyautinya.
Xander sudah melakukan apapun yang ia bisa tapi keputusan tetap ditangan tuhan.
Kini Xander berharap tuhan mau berbaik hati sedikit saja kepada Ciel.ia ingin Ciel mendapatakan kebahagian walaupun hanya sedikit.
Tandai kalo typo🍑
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya satu bulan
RandomDisebuah taman rumah sakit terlihat seorang anak yang diperkirakan berusia 13 tahun yang sedang melihat anak anak lain yang sedang barmain dengan kedua orang tuanya. Paman,apa paman sudah mencari dimana rumah papa dan seperti apa wajahnya ucap anak...