Aciel

998 102 3
                                    






"Wah jadi ini rumah papa.... Besar sekali,rumahnya seperti istana." Gumam Aciel pelan ketika ia masuk kedalam mansion itu.

"Silahkan duduk tuan kecil,anda mau minum apa." Ucap salah satu pelayan di mansion itu.

"Ciel mau hmmm it-u air putih saja paman hehe." Ucap Aciel sedikit gugup.

"Baiklah tunggu sebentar tuan." Ucap pelayan itu.








"Nah bisa kau jelasakan sekarang." Ucap seorang laki laki dingin namun terlihat sangat berwibawa.

Laki laki itu terus menatap Aciel dari tadi.

"Hmm Aciel ingin bertemu papa..Ciel rindu papa." Ucap Aciel lantang sambil melihat sorot mata tajam yang sedari tadi menatapnya.

"Ck....aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi disini,siapa yang mengirimmu kesini? Dimana jalang yang mengirim mu ?" Tanya laki laki itu lagi yang diketahui bernama Zergan Davison Rodriguez putra sulung dari pengusaha kaua raya Damian Rodriguez.

Aciel Terdiam sesaat.karena Ciel tak mengerti apa yang diuacapkan pria didepannya.
Dia kesini cuman ingin bertemu ayahnya kenapa susah sekali.

"Ciel tidak paham kakak bicara apa..Ciel hanya ingin bertemu papa.papa dimana." Ucap Ciel yang kini tengah mengedarkan pandangan guna mencarai sosok ayahnya yang mungkin ada disekitarnya.

"Sebastian.bawa dia kekamarnya." Ucap Zergan yang kini tengah bangkit dari duduknya dan hendak pergi sebelum suara Aciel menghentikannya.

"Kakak ini siapa..apa kakak anaknya papa juga kalau begitu Kakanya Ciel juga kan.?" Tanya Ciel namun tak ditanggapi oleh Zergan yang kini telah masuk ke dalam sebuah lift dimansion itu.

Aciel yang melihat itu tentu tak pantang menyerah baginya diacuhkan sudah manjadi makananya sejak dia dilahirkan.

Tekadnya sudah bulat ia akan tinggal bersama ayahnya sebelum benar benar pulang.

"Mari tuan saya antar keruangan anda.tuan besar saat ini masih dikantor dan baru akan pulang malam nanti,sebaiknya anda menungu diruangan lain tuan." Ucap pelayan itu yang bernama Sebastian.

"Ciel paman.bukan tuan." Ucap Aciel yang kini telah mengikuti Sebastian.















"Silahkan tuan Ciel anda bisa menepati kamar ini tuan jika ada butuh sesuatu katakan saja pada saya tuan." Ucap Sebastian dengan sopan.

"Emmm terimasih paman Tian." Ucap Ciel dengan senyuman yang mengembang diwajahnya.

Beberapa saat Sebastian terpesona dengan anak yang mengaku sebagai anak dari majikannya ini.

Wajah ini benar benar mirip seperti tuan besarnya namun dalam versi malaikat.

"Ekhem...kalau begitu saya pamit undur diri tuan." Ucap Sebastian sebelum menghilang dari balik pintu.


"Papa masih lama ya pulangnya huff padahal Ciel sudah sangat ingin memeluk papa.ehmm" Gumam Aciel yang kini tengah merebahkan tubuhnya dikasur itu.



















Kini hari sudah berganti dengan malam sang kepala keluarga yang ditunggu pun sudah pulang dan kini tengah makan malam bersama.

Suasana makan malam ini cukup berbeda dari biasanya susana tegang menylimuti ruangan itu.

"Siapa anak ini" Tanya sang kepala keluarga yang bernama Damian itu.

"Seharusnya kami yang bertanya siapa ibu dari anakmu ini papa." Ucap seorang pemuda yang diketahui bernama Xavier Davison Rodriguez pemuda yang kini telah berumur 17 tahun.

Hanya satu bulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang