Disebuah taman rumah sakit terlihat seorang anak kecil yang termenung sendirian ditaman itu seolah tak terusik dengan suasana ramai ditaman itu diketahui nama anak itu adalah Aciel atau lebih dikenal Ciel.Anak itu berusia 13 tahun dan telah menjadi penghuni tetap dirumah sakit ini sejak 3 tahun yang lalu.
Menderita kelainan jantung dan juga kerusakan hati belum lagi masalah paru parunya yang Ciel derita akibat kekerasan yang ia alami dulu sebelum Ciel bertemu sang dokter berhati malikatnya itu.
Aciel terus termenung sebelum sebuah tepukan dipundak membuyarkannya.ia lantas menoleh dan mendongakan kepalanya keatas guna melihat siapa dan ternyata adalah dokter berhati malaikatnya itu.
Kedua matanya nampak berbinar lucu kemudian senyuman nampak dibibir pucat itu.
"Hehe paman." Ucapnya.
Suara itu begitu lembut sampai sampai membuat dokter yang dipanggil paman itu melupakan kekesalannya akibat pasien kesayangannya yang kabur.
"Kenapa kabur lagi dan kau seharusnya tak melepas nassal canulamu Aciel.atau jangan jangan kau ingin dipakaikan ventilator lagi dan juga selang NGT." Ujar dokter itu yang kini tengah menggendong tubuh ringkih Aciel.
Aciel yang tengah mendapat ocehan dari dokter dan juga paman sekaligus malaikatnya itu hanya terkikik geli dan menduselkan kepala diceruk sang dokter yang diketahui bernama Alexander atau kerap dipanggil Xander.
"Paman Aciel mau mam cake strwaberry boleh?" Ucap Aciel yang kini tengah dibaringkan dikasur rawatnya.
"No...kemaren Aciel sudah makan cake strawberry kau tak boleh terlalu sering makan manis hmm." Ucap Xander yang kini tengah memasang nassal canula dihidung munggil pasien kesayangannya itu.
"Tapi paman Ciel sedang ingin makan itu ~~~" Tak mau kalah kini bocah itu terus membujuk dengan wajah yang dibuat sendu berharap pamannya akan memberinya cake.
"Paman tidak akan terbujuk dengan rayuanmu Aciel istirahatlah dan jangan coba coba kabur hmm." Ucap Xander yang kini ikut berbaring memeluk Aciel dan sesekali menciumi kening bocah itu.
"Ihhh dasar paman pelit kita tak kawan lagi." Ucap Aciel yang kini mulai menutup matanya karena terbuai dengan elusan dikepalanya.
"Paman sudan tau dimana papa Aciel.?" Gumam Aciel pelan sebelum Aciel benar benar terlelap.
Xender yang mendengar itupun hanya mampu tersenyum miris.bagaimana bisa anak sebaik ini begitu tak beruntung dicampakan ibu kandungnya disiksa dan dibuang oleh keluarga ibunya hingga menimbulkan luka fisik maupun batinnya.
Waktu itu ia tak sengaja menemukan seorang anak dengan wajah pucatnya yang sudah kehilangan sinar dimata hanya ada kekosongan.
Xender yang awalnya tak perduli pun menghampiri anak itu yang diketahui bernama Aciel saat itu usianya baru 10 tahun.
Awalnya Aciel mengira Xender orang jahat karena selama ia hidup tak pernah ada orang yang berbaik hati padanya.
Singkat cerita Acielpun dibawa oleh Xender keapartemenya.namun pada suatu ketika Xander yang memang seorang dokter penyakit dalampun mulai menyadari ada yang janggal dengan kondisi anak yang ia temui itu hingga pada suatu malam saat ia pulang dari shifnya Xender menjumpai Aciel yang sudah tak sadarkan diri dengan darah yang keluar dari hidung dan juga mulutnya.
Sejak saat itulah Xender bertekad untuk menyembuhkan Aciel yang mana kesemptanya untuk bertahan hanya sedikit.
Kini 3 tahun sudah ia berjuang untuk Aciel bukan kemajuan yang ia dapat tapi kini kondisi Aciel malah makin memburuk.
Seperti diketahui 2 minggu lalu Aciel baru bangun dari koma nya selama hampir 1 bulan.
Dokter ahli jantung juga sudah angkat tangan meski ia mendaptkan donor pun itu hanya akan berhasil 30% selebihnya tubuhnya tak akan sanggup.
Setitik air matapun jatuh dari mata Xender ketika ia mengingat bagaimana ia pertama kali bertemu dangan anak yang didekapannya ini dan mengingat betapa kejamnya mereka pada anak yang tak tau apa apa tapi harus memikul dosa kedua orang tuanya.
"Bertahan ya paman akan terus berusaha untuk mencari donor jantung dan juga donor hati yang cocok untukmu." Ucap Xender yang kini tengah mencium pipi tirus nan pucat milik Aciel yang kini berhias selang yang melintang disepanjang wajahnya.
"Aaaaa... buka mulutnya donk ayo makan nanti kalau gak mau makan Dokter Xender akan memasangkan NGT lagi mau.?" Ucap suster yang ditugaskan untuk membantu Aciel.
Hampir semua perawat dan dokter disini semua mengenal Aciel pasien lucu polos dan juga baik hati selain itu anak itu juga sangat ramah.
"Aciel sudah kenyang." Jawab Aciel yang kini tengah menutup mulutnya dengan tangan kecil miliknya.
"Aciel harus makan biar bisa minum obat." Bujuk suster itu lagi yang bernama Ersa.
"Aciel minum obat terus juga gk sembuh hikss Aciel capek hikss." Tangisan lirih itupun keluar dari bibir pucat Aciel.
Suster Ersa yang melihat itupun langsung merengkuh tubuh kecil pasien kesayangn nya itu dan memberi semangat yang entah sampai atau tidak dihati rapuh milih Aciel.
Meski ia terlihat ceria namun itu hanyalah sebuh topeng belaka.
Setelah acara menangis tadi sudah bisa ditebak kondisinya kembali menerun drastis kini bocah malang itupun sudah berada diruang ICU dengan ditemani berbagai alat alat yang membantunya tetap bertahan.
Xender yang pada saat itupun tengah rapat dengan dewan direksipun langsung meninggalkan rapat lalu bergegas keruangan dimana Aciel berada.
Ia mendapat kabar dari suster yang memang ia tugaskan untuk membantu dan merawat Aciel bahwa Aciel mengalami sesak nafas hebat disertau batuk darah sebelum ia mengejang dan tak sadarkan diri.
Kini kondisi Aciel masih kritis dan belum menunjukan tanda tanda stabil.
Xender hanya duduk termenung sambil terus mengamati majah pucat itu yang kini tengah ditutupi masker oksigen.
Tak berselang lama ia mendekatkan wajahnya ditelinga Aciel dan membisikan sesuatu.
"Paman sudah menemukan siapa ayahmu.jadi paman mohon bertahan sedikit lagi.Kau bilang ingin bertemu siapa ayahmu kan jadi bertahanlah." Ucap Xender yang kini mencium kening bocah kesanyangan.
Tadinya mau buat oneshot yang langsung tamat gitu tapi malh ilang gak kesimpen 🥲padahal udah nyampe 4000 kata lo🥲🥲🥲gk jdi oneshot🙄
Capek lanjut besok ajah 🤓
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya satu bulan
AléatoireDisebuah taman rumah sakit terlihat seorang anak yang diperkirakan berusia 13 tahun yang sedang melihat anak anak lain yang sedang barmain dengan kedua orang tuanya. Paman,apa paman sudah mencari dimana rumah papa dan seperti apa wajahnya ucap anak...