satu

1.2K 57 0
                                    

"Jun, jadian yuk?"

"Huh? Lo kesambet apaan?"

"Ga tau gue bosen aja jomblo terus"

Junkyu menoleh, menatap Hana yg mengeletakkan kepalanya dimeja kantin. Entah apa yg sedang merasuki Hana, Junkyu hanya diam tanpa memberi sedikitpun jawaban pada teman sekelasnya itu.

"Ah, pusing banget gue habis dimarahin So Ssaem!" Decaknya sambil kembali mendongak.

"Alah udah biasa" Junkyu menegak segelas jus mangga di meja. Tidak lagi memperhatikan Hana yg terlihat sedang menderita.

"Jadi gimana?"

"Apanya?"

"Lo mau ngga jadian sama gue?"

"Lo mau ngga jadian sama gue?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hana! Keluar, ada Juna!"

Hana mendegus. Gadis ini sebenarnya tidak ingin di ganggu malam ini. Bahkan Junkyu seharusnya juga tau karena mood gadis itu tidak baik sejak tadi siang di sekolah. Lalu kenapa dia malah datang dengan sogokan martabak coklat kacang buat bunda?

"Dari Juna?"

"Iya, sana temuin dulu" bunda yg penuh senyum melangkah masuk. Sementara Hana yg penuh kesal keluar ke teras, menemui Junkyu yg sudah lebih dulu duduk.

Udara malam ini cukup dingin dan pria itu masih sama saja memakai hoodie kesayangannya? Kali ini dia memilih warna abu abu tua untuk menemaninya sampai rumah Hana.

"Kenapa?" Hana menaikkan kedua tangan ke kursi setelah berusaha duduk nyaman.

"Ngajak lo keluar"

"Males gue, mau drakoran aja"

"Ah ngga asik lo, padahal gue mau ngajak ke KKV"

Hana membelalakkan matanya. Junkyu paling bisa merayu Hana untuk keluar dengannya. Walau dengan hal hal simple seperti di store kecantikan, Junkyu akan melakukan apapun. Karena hanya dengan Hana dia bisa keluar, selebihnya dia harus merengek dulu dengan Mamah agar diijinkan keluar dengan selain Hana.

"Enggak deh"

"Alah lo mah" kesal Junkyu.

"Ya udah gue ambil hoodie dulu" malasnya.

"Cepet"

"Aelah, lo ngga lupa kan ini malming?!" Hana menarik Hoodie yg sengaja dia letakkan di lemari samping ruang tamu, agar dia gampang untuk mengambilnya sewaktu waktu ingin segera keluar tanpa harus ke kamar.

"Gue ga nolep kaya lo"

"Najis, lo juga!"

"..."

"Lagian kenapa sih ngga pergi sama gebetan lo aja?!"

"Berisik lo"

Hana keluar, menampilkan wajah kusut sekaligus rambutnya yg berantakan setelah menggunakan Hoodie. Ini adalah Hoodie pertama yg dia punya, sekaligus yg Junkyu hadiahkan tahun lalu. Hoodie pink yg masih saja kebesaran di tubuhnya. Hoodie yg hanya dia gunakan ketika pergi bersama Junkyu.

"Emang lo udah ngga deket sama Ryujin ya?"

"Emang gue deket sama dia?"

"Lah?"

Mereka berjalan beriringan. Kali ini Junkyu akan mengajak Hana ke mall depan komplek perumahan mereka. Tidak terlalu jauh, jadi mereka memutuskan berjalan kaki saja. Sambil menikmati kedamaian komplek dimalam hari dan keramaian jalanan karena banyak orang berpacaran.

"Dia kan pacaran sama Hyunsuk"

Hana tergelak "sejak kapan?!"

"Ketawa yg kenceng sekalian, biar sekomplek denger" sindir Junkyu.

"Lagian lo lucu sih"

"Orang patah hati mah di kasihanin bukan diketawain"

"Oh jadi lo patah hati?" Tanya Hana sambil berkacak pinggang.

"Lo salamin deh sama abang lo, langgeng langgeng sama ceweknya"

Hana menepuk pundak Junkyu sedikit keras. Membuatnya menatap Hana dengan kesal.

"Sorry sorry ni ye, gue juga baru tau kalo dia pacaran sama abang gua!"

"Ya makannya gue bilangin"

"Tapi lo beneran suka ngga sih sama dia? Atau jangan jangan lo ngarang lagi?!"

"Lo pikir gue itu elo yg suka ngarang jadian sama sembarang orang?" Sindir Junkyu.

"Enak aja lo!"

Junkyu kali ini tertawa melihat perubahan ekspresi Hana.

"Oh! Kita kan sama sama jomblo nih, lo juga ngga naksir sama cewek,"

"Hm?"

"Gue apa lagi kan? Gimana kalo kita jadian?"

Junkyu kembali menghela napas.

"Lo tuh! Masa ngga mau punya cewek cantik kaya gue?"

"Najis lo"

Hana tergelak. Tepat didepan mall, gadis itu melangkah lebih dulu menuju store. Ada beberapa barang yg ingin dia beli, sesekali sambil mencuci mata karena sudah lama juga dia tidak shopping di mall.

"Gue bakal maskerin lo"

"Ah ngga mau gue!"

"Ga bisa nolak" Hana meletakkan beberapa masker di keranjang yg sudah dia ambil tadi.

"Sunscreen gue mau abis, menurut lo yg mana?"

"Ini"

"Okey"

Gadis itu sedang asik berbelanja. Bahkan dia sampai melupakan keberadaan temannya sekarang, yg sedang bercengkrama di sudut store dengan seorang gadis.

"Lo mau ambil apa lagi?"

Kedua manusia itu menoleh. Junkyu yg penuh senyum itu meletakkan tanaman hias ke keranjang.

"Udah semua?"

Hana mengangguk. Junkyu menyerahkan kartu debit yg sering dia gunakan saat belanja pada Hana. Sebelum Hana menolek, Junkyu sudah lebih dulu mendorong Hana ke kasir.

"Siapa, Jun? Pacar lo?"

"Iya" jawabnya asal.

Hana yg baru saja melangkah tiba tiba menghentikan langkahnya. Tangan gadis itu meraih salah satu gelang untuk mengalihkan pandangan kedua manusia dibelakangnya. Lantas beranjak untuk segera membayar.

"Totalnya 556 ribu, ada tambahan apa lagi, kak?"

"Aku ambil eyemask yg itu deh"

"Boleh, pakai cash atau debit, kak?"

"Udah?"

"Debit" Hana menoleh saat Junkyu tiba tiba muncul. Namun gadis itu lebih memilih menyerahkan kartunya pada kasir.

"Kartu gue mana?"

"Nih" Hana mengembalikannya.

"Mbak, pakai ini aja"

"Baik, Kak"

"Ja,"

"Ini ya, Mbak"

Hana melirik sinis. Sejak kapan dia sok manis dihadapan seorang gadis? Bahkan sok sokan membayar belanjaannya dengan menyerahkan kartu debit miliknya. Hana kira itu hanya kekayasa saja, nanti ujung ujungnya pria itu pasti minta imbalan.

𝑱𝒖𝒏𝒂 - Junkyu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang