03

3K 238 7
                                    

Sudah beberapa hari sejak kejadian malam itu. Dan yang seperti kalian kira Hanbin benar-benar menghindari Zhang Hao. Menghindari kontak mata ataupun menghindar saat ada Zhang Hao di dekatnya. Zhang Hao juga tidak bisa melakukan apapun untuk saat ini. Dirinya sunggu malu untuk sekedar menyapa Hanbin saja.

Dan malam minggu ini Zhang Hao mengira dirinya akan menghabiskan malam ini sendirian. Biasanya Hanbin akan datang ke tempat tinggalnya sambil membawa makanan untuk sekedar menonton film bersama, bermain game, ataupun hanya sekedar tukar cerita sampai tengah malam.

Tapi diluar dugaan. Malam itu Zhang Hao mendapati ketukan pintu di rumahnya. Zhang Hao dengan segera membuka pintunya dan Hanbin sudah ada di depannya. Zhang Hao yang terkejut hampir menutup kembali pintu itu namun ditahan oleh Hanbin terlebih dahulu. Rasanya aneh saat mengharapkan orang itu datang namun saat melihat wajahnya rasanya ingin langsung menghilang saja dari dunia.

"Ha-Hanbin..."

"Ada apa Hyung? Aku tidak boleh masuk? Padahal aku sudah membawa chicken kesukaan hyung lho" ujarnya.

"Ada apa dengannya?" setelah berhari-hari seolah menjadi orang yang tidak saling kenal tiba-tiba Hanbin datang malam ini seolah tidak pernah terjadi apa-apa?

Dengan perasaan bimbang Zhang Hao pun membiarkan Hanbin masuk. Setelah menata semua makanan dan minuman di atas meja Hanbin kemudian mengajak bermain game bersama.

Zhang Hao pun hanya menuruti permintaan yang lebih muda itu. Permainan berjalan dengan seru. Mereka berteriak dan menjerit bersama saat coba menyusun strategi permainan agar memenangkan pertandingan.

Tanpa Zhang Hao sadari mereka seolah-olah melupakan kejadian malam sebelumnya itu. Mereka tertawa bersama dan saling melempar senyum. Namun setelah ingat akan kejadian itu Zhang Hao kembali membuang pandangnya dan berubah menjadi canggung lagi.

"Hyung"

"Ne-nee? Ada apa?"

"Kamu......Mau mencobanya bersamaku?" bisik Hanbin.

DEG!!

Matanya membelalak. Jantung Zhang Hao rasanya seperti berhenti berdetak. Zhang Hao tidak bisa berpikir. Kepalanya pusing. Tapi dia yakin kalau saat ini dia sedang tidak berhalusinasi.

Zhang Hao tidak mampu menjawab ucapan Hanbin karena terlalu gugup. Seluru wajahnya sudah memerah sempurna karena malu. Matanya menatap ke sembarang arah asalkan bukan menatap Hanbin.

"Hyung. Aku sedang berbicara denganmu" ucapnya tegas.

"A-Aku tahu" jawabnya masih tanpa menatap Hanbin.

Hanbin menyeringai kemudian mulai mendekatkan tubuhnya dan wajahnya pada Zhang Hao. Zhang Hao memundurkan tubuhnya hingga ke sudut sofa di belakangnya.

Hanbin langsung meraih dagu ZhangHao dan menyatukan bibir dilumatnya kasar. Ia menyesap bibir Zhang Hao bibir bawah Zhang Hao membiarkan lenguhan yang kemarin pernah dia dengar itu keluar kembali.

"Eumphhh~" kesempatan itu Hanbin manfaatkan untuk memasukkan lidahnya pada mulut Zhang Hao dan menautkan lidahnya dengan lidah Zhang Hao.

"Eunghh...Emphh~!" Hanbin tidak membiarkan bibirnya terlepas dari Zhang Hao. Ciuman panas mereka berlangsung cukup lama hingga akhirnya Zhang Hao mulai kehabisan napas. Zhang Hao memukul-mukul dada Hanbin tapi diabaikan oleh sang dominan.

Hanbin terus menikmati bibir manis Zhang Hao. Hanbin terus menyesapnya, menjilatnya, melumatnya penuh napsu membuat Zhang Hao semakin kehabisan napasnya.

Zhang Hao terus memukul dada Hanbin hingga akhirnya Hanbin melepaskan pagutan mereka membentuk benang saliva di antara bibir keduanya.

"Haa...Heuhh..." Zhang Hao tersengal. Saat ini Zhang Hao berusaha menghirup udara sebanyak mungkin. Dia tetap menghindar kontak mata dengan Hanbin. Hanbin menyeringai puas melihat bentuk Zhang Hao yang berantakan karenanya.

[✓] Kill This Love | BinHao Ft. RicHaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang