"Zhang Hao! Aku lolos seleksi untuk berangkat ke Prancis!" ujar Ricky antusias saat memberitahukan kabar itu pada Zhang Hao.
"Baguslah" ucapnya tanpa ada antusias sama sekali.
Ricky menyadari sikap kekasihnya itu selama beberapa hari ini semenjak pertengkarannya dengan Hanbin. Zhang Hao jadi lebih pendiam, jelas karena memikirkan Hanbin. Hanbin tidak kunjung pulang dan tidak pernah berangkat ke kampus semenjak kejadian malam itu. Zhang Hao cukup menyesali perbuatannya.
"Zhang Hao. Masih memikirkan Hanbin?" tanya Ricky sambil merangkul Zhang Hao.
Zhang Hao tidak menjawab hanya menghela napas beratnya, "Sepertinya Hanbin membenciku sekarang"
"Tidak. Hanbin tidak akan pernah membencimu, dia menyayangimu. Percayalah padaku"
"Benarkah?"
"Tentu saja. Hanbin juga pasti baik-baik saja sekarang"
"Semoga"
***
"Sung Hanbin. Bangunlah, ini sudah siang. Kau belum makan apa-apa sejak kemarin" ujar Matthew dengan khawatir. Sahabatnya itu sudah menginap di flatnya selama dua hari namun Hanbin sangat jarang makan. Padahal Matthew tahu kalau Hanbin itu memiliki nafsu makan yang baik.
"Aku tidak lapar" jawabnya singkat dan padat di balik balutan selimut tebal milik Matthew itu.
"Oh Ayolah! Kau ini ada masalah apa? Katakanlah jadi aku bisa membantumu" seru Matthew kesal sambil berusaha menarik selimut yang membalut tubuh besar Matthew.
"ADUHH!!" Matthew terpental karena Hanbin tiba-tiba melepaskan selimutnya.
"Memangnya kau tidak ada kelas hari ini?" tanya Hanbin.
"Kelasku dimulai nanti sore. Baguslah kalau sudah bangun, cepat mandi dan makan. Akan aku buatkan makanan sebentar"
"Aku tidak lapar"
"Aku tidak ingin dipenjara atas kasus orang mati kelaparan di atas ranjang kasurku Sung Hanbin!"
"Maafkan Aku sudah merepotkan. Nanti sore aku akan pergi dari sini, aku sudah mengirimkan sejumlah uang ke rekeningmu"
"Apa?" Matthew yang terkejut segera membuka handphonenya dan benar saja. Uang dari Hanbin sudah masuk.
"Apa yang kau lakukan? Aku tidak meminta ini. Akan aku kembalikan sekarang juga"
"Jangan di kembalikan atau aku akan mati di ranjangmu ini"
"Sialan! Terserah kau saja"
"Terimakasih" ucapnya lalu kembali berbaring di kasur. Matthew langsung melemparkan sandalnya pada Hanbin.
"Apa sih?"
"Kenapa tidur lagi? Cepat mandi lalu makan!" teriaknya.
"Ba-baiklah. Kau galak" jawabnya lirih lalu dengan lusuh berjalan ke kamar mandi.
***
"Ricky" panggil Zhang Hao.
"Hm? Ada apa, Zhang Hao?"
"Maafkan Aku"
"Kenapa?"
"Aku terlalu banyak pikiran akhir-akhir ini"
Ricky tersenyum teduh melihat eskpresi bersalah milik Zhang Hao di depannya. Sangat menggemaskan. Ricky tidak tahan lagi. Ricky langsung mencium Zhang Hao dan menahan tengkuk Zhang Hao agar ciumannya terasa dalam. Zhang Hao terkejut namun tidak menolak, ia memejamkan matanya mengikuti alur yang dibuat oleh Ricky.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Kill This Love | BinHao Ft. RicHao
Фанфик[18+] Hanbin dan Zhang Hao awalnya adalah seorang sahabat yang sangat dekat. Mereka sudah bertemu sejak masih kecil. Sosok kecil Hanbin yang Zhang Hao ingat dulu kini sudah berubah menjadi sosok tampan dan gagah. Tanpa sadar Zhang Hao mulai menyukai...