Hanbin membuka sabuknya dan menurunkan celananya dan menyuguhkan pemandangan indah untuk Zhang Hao yang bahkan tidak pernah ia pikirkan akan terjadi sekarang. Hanbin menyodorkan miliknya tepat di depan wajah yang lebih tua.
"Ha-Hanbin-ah...A-Apa maksudnya ini?"
"Kulum itu!" suruhnya.
Zhang Hao meneguk ludahnya kasar sekali lagi. Tangan kanannya mulai meraih batangan besar dan keras itu menuntunnya agar masuk ke dalam mulutnya. Zhang Hao mulai mengulum milik Hanbin. Dan kali ini itu sungguhan. Bukan replika yang selama ini ia gunakan.
Hanbin mulai merasakan nikmatnya sentuhan rongga hangat mulut Zhang Hao yang memanjakan miliknya. Dirasa hampir keluar Hanbin menarik paksa kepala Zhang Hao darinya. Bisa Hanbin lihat dari sisi atas mata sayu Zhang Hao dengan pipinya yang merah merona menatapnya seolah meminta sesuatu yang lebih padanya.
"Cih. Menjijikan" ucap Hanbin.
Zhang Hao tidak salah dengar kan?
"A-apa maksudmu Hanbin?" pandangannya tiba-tiba menjadi buram dan kabur. Kepalanya sangat pening.
"Hyung. Sadarlah! Hyung?! Zhang Hao-hyung!" teriak Hanbin khawatir saat sebelumnya ia mendengar suara keras dari kamar dan Zhang Hao sudah terbaring lemah di lantai. Suhu tubuhnya sangat panas.
"Hyung. Kamu demam" ujarnya lalu ia memaikan kembali seragam Zhang Hao yang belum sempat di lepasnya.
Hanbin segera menggendong Zhang Hao dan membawanya ke rumahnya.
***
Samar-samar Zhang Hao mendengar suara gemercik air di telinganya. Dengan perlahan ia membuka kedua matanya. Kepalanya masih sangat pusing. Tak lama Zhang Hao akhirnya menyadari kalau sekarang dia ada di kamar Hanbin.
"Kenapa aku bisa ada disini?" gumamnya sambil memegangi kepala yang masih sakit.
Tak lama Hanbin keluar dari kamar mandi di dalam kamar itu. Dapat Zhang Hao lihat tubuh mulus Hanbin yang masih sedikit basah oleh air. Hanya handuk berwarna putih yang menutupi tubuh bagian bawahnya itu.
"Hyung! Kamu sudah bangun?" tanyanya setelah menghampiri Zhang Hao yang berusaha bangun dan Hanbin membantunya lalu memberikan air putih untuk Zhang Hao minum.
"Bagaimana aku bisa ada disini?" tanyanya dengan suara lirih dan serak.
"Tadi malam saat aku sedang menunggumu mandi aku mendengar suara keras dari kamar dan saat aku lihat kamu sudah terbaring di lantai. Hyung demam" jelas Hanbin.
"Jadi tadi malam itu hanya imajinasiku saja?"
"Ibu sudah memanggilkan dokter. Dia akan sampai pukul delapan nanti. Hyung istirahatlah dulu, tidak usah berangkat ke sekolah. Aku sudah mengirim surat izin ke tempat kerjamu juga"
"Tapi siapa yang memasak sarapan-"
"Tidak usah di pikirkan. Ibu sudah memasaknya tadi. Saat ini Hyung harus istirahat agar cepat sembuh. Aku tidak suka melihat Hyung yang sakit seperti ini"
"Maaf"
Zhang Hao hanya mengangguk lemah lalu kembali berbaring. Hanbin mengusak lembut surai Zhang Hao membantu menenangkan pikiran Zhang Hao. Zhang Hao yang biasa di perlakukan itu hanya bisa menahan senyumnya agar tidak ketahuan oleh Hanbin. Ia sangat suka jika Hanbin menyentuhnya seperti itu.
Zhang Hao menghabiskan hari ini hanya dengan berbaring di ranjang milik Hanbin. Zhang Hao terus menghirup seluruh bantal dan sprei. Walaupun tidak ada Hanbin di sebelahnya Zhang Hao bisa membayangkan kalau tubuhnya saat ini sedang berada di dalam dekapan hangat tubuh Hanbin. Zhang Hao kembali tidur agar tubuhnya bisa beristirahat dan kembali sembuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Kill This Love | BinHao Ft. RicHao
Fanfic[18+] Hanbin dan Zhang Hao awalnya adalah seorang sahabat yang sangat dekat. Mereka sudah bertemu sejak masih kecil. Sosok kecil Hanbin yang Zhang Hao ingat dulu kini sudah berubah menjadi sosok tampan dan gagah. Tanpa sadar Zhang Hao mulai menyukai...