05

2.2K 208 10
                                    

Malam yang menyakitkan itu telah berlalu. Zhang Hao harus tetap melakukan kewajibannya, membuatkan sarapan dan membangunkan Hanbin. Meskipun tubuh bagian bawahnya masih sakit harus tetap dia tahan. Zhang Hao tidak ingin membuat repot orang tua Hanbin lebih banyak lagi jika tau Zhang Hao sakit.

Setelah membuatkan sarapan tentu saja kini giliran Zhang Hao membangunkan Hanbin. Sebenarnya Zhang Hao takut setelah malam menyakitkan itu dia lalui bersama Hanbin. Seluruh imej Hanbin langsung berubah seketika. Di balik sosok pemuda tampan, baik, dan penurut ternyata terdapat sosok yang Zhang Hao tidak pernah bayangkan sebelumnya.

"Ha-Hanbin. Bangun, waktunya sarapan" ujar Zhang Hao lirih sambil menggoyangkan tubuh Hanbin perlahan.

Hanbin memang bukan tipe orang yang sulit bangun pagi, dia cukup mudah untuk di bangunkan. Setelah tahu kalau Hanbin sudah terbangun Zhang Hao segera buru-buru ingin meninggalkan kamar. Namun Hanbin tiba-tiba menarik lengannya kuat membuat Zhang Hao ikut terjatuh di atas kasur bersama Hanbin.

"Akhh! Sa-sakit Hanbin!" seru Zhang Hao kesakitan sebab pantatnya terlalu keras mengantam kasur.

"Eoh? Maafkan Aku Hyung. Aku tidak bermaksud" jawabnya. Setelah itu Hanbin malah mendekapkan tubuhnya pada tubuh Zhang Hao.

"A-apa yang akan kamu lakukan sekarang?" tanyanya.

"Tidak ada? Aku hanya ingin memelukmu"

Bagaimanapun memang seperti inilah sikap manja Hanbin sejak dulu. Entah mengapa Zhang Hao sama sekali tidak bisa membenci Hanbin setelah kejadian tadi malam.

"Jangan bercanda ah. Cepat bangun, ayah dan ibumu sudah menunggu" ucap Zhang Hao lalu melepas paksa pelukan dari Hanbin dan berlalu keluar kamar.

***

Hanbin termasuk siswa yang populer di sekolahnya. Tak jarang banyak wanita yang mengungkapkan perasaannya namun Hanbin tolak mentah-mentah, tidak ada yang sesuai tipenya katanya.

Meskipun begitu Hanbin akan tetap dikerumuni oleh banyak wanita, Zhang Hao hanya memendam perasaan cemburunya saat banyak wanita yang coba mendekati Hanbin meskipun Hanbin mengabaikannya.

Itu sebabnya Hanbin selalu bersama Zhang Hao saat jam istirahat sejak dulu. Hanya Zhang Hao lah yang bisa menjadi penghalang untuk Hanbin agar dia tak di ikuti oleh para wanita-wanita di sekolahnya. Entah kemana Hanbin pergi saat dia menghindari Zhang Hao kemarin.

"Hyung" panggilnya.

"Hm?"

"Hyung marah padaku ya?" tanya Hanbin tiba-tiba.

"Eoh? Ti-tidak kok. Kenapa kamu berpikir seperti itu?"

"Karena malam itu..." ucapnya dengan lirih sambil menundukkan kepalanya seolah merasa bersalah.

Kalau Hanbin berkata begitu Zhang Hao jadi bingung harus mengatakan apa. Sudah bagus jika Hanbin tidak mengungkitnya, tapi memang tidak mungkin ya.

"O-oh...Malam itu? Aku juga tidak tahu harus mengatakan apa" jawabnya jujur.

"Zhang Hao-hyung. Kamu itu...gay?"

Zhang Hao hanya mengangguk pasrah, "Maafkan Aku sudah menyembunyikan ini darimu"

Hanbin terdiam sejenak. Entah memikirkan apa.

"Tidak apa Hyung, aku akan tetap berteman denganmu meskipun hyung gay" ucapnya seperti bocah polos yang tidak tahu apa-apa.

Jujur Zhang Hao seperti tertusuk oleh panah api di dadanya. Bukankah ucapan Hanbin barusan adalah lampu merah untuknya? Tetap Berteman? Hanbin sepertinya memang tidak pernah menganggap kejadian malam itu dengan cinta. Hanbin hanya melampiaskan napsunya.

[✓] Kill This Love | BinHao Ft. RicHaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang