23» sepupu

317 12 2
                                    


Rayna kembali bekerja setelah kemarin liburan, dia masih mendiami Kaivan semalam dia juga membiarkan pria itu tidur di luar karena Rayna mengunci pintu kamar dari dalam sampai pagi. Saat sarapan tadi Rayna tidak menghiraukan kehadiran Kaivan dia hanya mengobrol dengan bi imah dan langsung berangkat ke kantor mengendarai minmin.

"Pagiii!" Rayna terkejut saat bahunya ditepuk seseorang dan ternyata itu bang Rio. "Kenapa? Lemes amat tuh muka. Masih pagi loh ini."

Rayna mengerutkan bibirnya kebawah. "Lagi bad mood banget nih dari kemarin."

"Oo jadi kemarin bolos kerja buat ngilangin badmood?" Rayna menoleh dan menampakkan senyum bodohnya karena tertangkap basah berbohong.

"Hehe.." ringisnya mengangkat dua jarinya. Rio dengan refleks mengusap kepalanya gemas.

"Ada-ada aja lo. Hari ini ikut gue survei proyek." Ucapnya berlalu pergi lebih dulu disusul dengan Rayna yang mendengus kesal.

"Yaaah... Bukannya jadwalnya mas Bayu yang dinas ke lapangan." Rengeknya yang diabaikan Rio.

Sampai di kantor Rayna sama sekali tidak sempat duduk karena bang Rio sudah langsung mengajaknya pergi untuk mensurvei proyek. Lokasinya sama seperti yang terakhir ia kunjungi, bedanya kini proyeknya sudah hampir selesai. Bangunan yang nantinya akan dijadikan pusat perbelanjaan itu sudah nampak jelas konsepnya. Bangunan berbentuk tabung dengan dinding kaca yang mendominasi juga light name bertuliskan Zynl Center Mall yang Rayna yakin akan tersinar indah dimalam harinya.

Rio dan dia masuk kedalam gedung, interiornya masih belum digarap karena itu mereka datang memeriksa. Tak tanggung-tanggung mereka menelusuri bangunan berlantai lima itu dengan basement yang dipergunakan untuk parkiran selain parkiran di rooftop. Mulai berkeliling pukul sembilan pagi sampai sekarang tidak terasa sudah hampir lima jam mereka berjalan memeriksa satu persatu store yang terdapat di dalam gedung kaca itu.

"Udah capek?" Tanya Rio pada Rayna yang kini tengah duduk di salah satu bangku paten disebelah pembatas besi.

"Laper bang." Ujar Rayna jujur, bukan lagi capek tapi dia betulan lapar sampai merasa pusing dan keringat dinginnya hampir menguasai kulit putih mulusnya.

Rio tergelak menutup iPad nya dan memasukannya kedalam ranselnya. "Ya udah kita makan dulu diluar yuk."

Ajak pria itu lalu mereka turun dan keluar menuju restoran terdekat. Dari banyaknya restoran disana Rio memilih untuk berhenti di restoran yang bertuliskan Soto Ayam Sokaraja.

"Lo belum pernah makan ini kan?" Tanya Rio begitu pesanan mereka tersaji di meja. Rayna yang tadinya menatap kagum pada makanan berkuah itu mendongak menatap Rio dan menggeleng.

"Belum." Jawabnya mengambil sendok dan garpu, dia lebih dulu membersihkan alat makannya menggunakan tisu.

"Gue jamin lo suka. Ini soto ayam terenak dari segala jenis soto." Ujar Rio.

"Emang soto banyak jenisnya ya? Gue baru tau." Ucap Rayna sebelum menyuap sesendok soto dengan kuah bening itu.

"Enakkan?" Tanya Rio melihat bola mata Rayna yang membelalak lebar. Gadis itu mengangguk dan menyuap lagi kuah beningnya.

"Kuahnya ringan gurih, enak banget!"

Rio tergelak memberikan sebungkus kerupuk untuk Rayna. "Gue bilang juga apa. Pakai kerupuk nih biar makin gurih."

Keduanya melanjutkan makan sorenya dan langsung pulang ke perusahaan mengingat mobil Rayna masih disana. Niatnya Rayna hanya mau mengambil minmin lalu pulang tapi saat dia hendak menuju lift dia berpapasan dengan Kaivan dan teman akrabnya yang sepertinya adalah seorang pengangguran karena setiap hari selalu mengunjungi perusahaan ah tidak lebih tepatnya mengunjungi Kaivan.

Troublesome fianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang