17» jadi bingung

403 12 0
                                    

Rayna tak mau berlama-lama dikamar mandi, ia langsung keluar begitu selesai membersihkan diri. Soal dirinya yang sedikit meriang juga bukan bohong, ia betulan merasa tidak enak badan.

Ia keluar kamar mandi dengan setelan rumahan yang biasa ia kenakan, hotpants dengan baju santainya dan tentu saja tanpa bra.

Kaivan sedang duduk tenang diranjang saat Rayna keluar, gadis itu segera mengerutkan keningnya saat menyadari ada sebuah laptop diatas pangkuan pria itu.

"Om lagi ngapain?!" Sulutnya lalu meraih laptopnya paksa, menjauhkan benda itu dari Kaivan yang sekarang tengah menatapnya terkejut.

"Kerjaㅡ"

"Dasar maniak kerja, om tuh kenapa libur dirumah itu supaya istirahat biar demamnya cepet sembuh! Ini malah kerja terus!" Kesalnya meletakkan laptop dimeja kerja dekat meja riasnya

"Saya jenuh cuma tiduran diranjang." Ucap pria itu membuat Rayna memutar bola matanya dengan malas.

"Tidur!"

"Nggak ngantuk."

"Tinggal dipaksa aja."

"Nggak bisa."

"Susah banget sih tinggal baring aja nanti juga lama-lama tidur sendiri."

"Tetep nggak bisa."

"Héh! Mau saya tidurin?" Tanya Rayna membuat kaivan melotot.

Rayna menyentak kakinya untuk menghampiri Kaivan dan berhenti disamping ranjang dimana pria itu duduk. Dia memeriksa suhu badan pria itu dengan tangannya.

"Masih agak demam." Gumamnya lalu kembali menatap Kaivan. "Kalo om banyak mikir nanti demamnya nggak turun turun. Kan saya yang repot." Gerutunya lalu duduk disebelah Kaivan.

"Kamu mau ngapain?"

"Ngapain lagi? Tadi kan om minta saya nidurin om." Rayna mengulurkan tangannya tapi Kaivan segera menjauhkan badannya.

"Ehem! Ng-nggak usah saya..." Rayna menatap Kaivan dengan bingung mendapati reaksi berlebihan dari pria itu.

"Kita belum jadi suami istri."


"Hwahahahhahahahahahahahhah...hahahah...hahahahahah...." Pecah, Rayna tertawa dengan lantang membuat Kaivan menatapnya bingung.

Dengan sisa tawanya Rayna berucap. "Saya cuma mau nepuk-nepuk kepala om, kayak semalem supaya om tidur."

Mendengar itu, Kaivan jadi malu sendiri dan mengedarkan pandangannya ke berbagai arah asalkan jangan menatap Rayna.

"Dasar orang tua mesum. Mikir apaan coba." Ucap Rayna lalu bangkit dari duduknya. "Udah, jangan ngawur. Mending tidur aja. Om tuh lagi sakit, mana ada stamina buat tidur bareng saya." Lanjutnya dengan nada mengejek.

Dirinya berbalik dan bermaksud untuk pergi namun Kaivan tiba-tiba menahannya lalu menariknya hingga membuat dirinya terhuyung dan berakhir jatuh ke atas ranjang.

"Stamina saya masih cukup." Ucapnya membuat Rayna merinding, ia jadi mengingat ciumannya dengan Kaivan semalam.

Tapi ini Rayna yang tidak mau kalah, ia menatap Kaivan dengan remeh.

"Oh ya? Berani om sentuh saya, pertunangan kita batal. Silahkan aja." Ujarnya congkak melipat kedua tangannya diatas dadanya.

Kaivan tersenyum licik. "Sejak awal perjanjiannya nggak berlaku. Kamu lupa salah satu syarat perjanjiannya adalah kamu panggil saya dengan sebutan mas. Tapi selama ini? Nggak pernah saya kamu panggil mas."

Rayna menatap tajam pada Kaivan. "Pernah!"

"Tapi itu kalau saya paksa aja kan? Selain itu kamu selalu manggil saya om."

Troublesome fianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang