SL⁹

12 2 0
                                    

Welcome back in my story
Hallo Readers. Sebelumnya aku mau ngucapin Selamat hari raya idul Fitri bagi yang merayakannya. Mohon maaf lahir dan batin yahh. Maaf baru bisa update lagi. Terimakasih bagi yang sudah membaca stay enjoy happy reading Readers.

••●●♢✠♢●●••
Chpt: 9
Wali murid
"Datang atau tidak aku tidak peduli. Semuanya akan tetap sama"
••●●♢✠♢●●••

Sosok gadis menatap malas papan tulis didepan ia benar-benar tak minta mendengarkan materi yang disampaikan oleh gurunya. Pikirannya melayang kesegala arah tak menentu.

Krett

Gesekan kursi memecah suasana hening di saat para murid tengah menulis catatan. Gadis itu meletakan bulpen yang ia pegang, gadis itu berjalan mendekati meja guru.

"Ada apa Aneysa?" Tanya guru itu

"Izin ke kamar mandi Bu" Jawab Aneysa lugas

"Hem baiklah segera kembali" pesan guru itu.

Aneysa mengangguk lantas melangkah pergi.

Di sisi lain sepasang mata yang sedari tadi memperhatikan Aneysa sejak ia melamun tadi, Sosok itu ikut beranjak mendekati meja guru.

"Izin kamar mandi Bu" ucapannya to the poin

"Cepat kembali" pesan sang guru

Sosok itu mengangguk lantas segera pergi.

Langkahnya melambat saat melihat Aneysa memasuki salah satu bilik kamar mandi.

Sosok itu menatap pintu bilik di mana Aneysa berada di dalamnya dengan pandangan datar.

'Apa yang kamu kamu lakukan?, Tak seharusnya kamu ikut campur!'

"Shit" umpat sosok itu tangannya mengepal geram

*'kau yang selalu ikut campur ' Makinya sarkas sosok itu berbalik memasuki salah satu bilik saat mendengar kunci pintu terbuka hampir saja

Aneysa menoleh sejenak saat mendengar pintu kamar mandi yang ditutup dengan keras, tak lama ia memilih tak peduli.

Di sikapnya lengan seragamnya, bekas luka sayatan terlihat basah tanpa adanya balutan obat atau perban. Aneysa menatap dirinya didepan cermin kamar mandi dengan pandangan yang sulit dimengerti entah apa yang gadis itu pikirkan tentang dirinya sendiri.

"Lemah" Ucapannya dengan tatapan datar.

Gadis itu menurunkan lengan seragamnya dan beranjak pergi.

Setelah memastikan Aneysa benar-benar pergi sosok lain di dalam bilik itu ikut keluar, menatap punggung Aneysa yang kian menjauh dengan pandangan datar.

*'apa yang kau lakukan benar-benar bodoh. Cihh' Batin sosok itu

'sama seperti dirimu bodoh bukan?tak bisa melawan mereka'

*'Dam it enyah lah dari pikiran ku! pengganggu sialan!.' Geram sosok itu membatin

'Kau lah pengganggu yang sebenarnya!. Bodoh! tak becus! Lemah! Pecundang! Tidak berguna!'

"Bastrad!" Umpatnya tanpa sadar dengan pandangan marah.

Sosok itu kembali ke kelas dengan kesal, ia sempat beradu pandang dengan Aneysa tapi secepatnya ia membuang muka, dan kembali duduk di tempatnya

"Baiklah anak-anak ibu tinggal sebentar jangan ribut kalian ingat tetap jaga kondusifitas kelas" pesan guru itu

"Baik Bu" jawab sebagai murid

SENI LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang