1. ketemu kamu

823 43 2
                                    

"Langsung masuk wae! Ngomong mbak e atas nama Reno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Langsung masuk wae! Ngomong mbak e atas nama Reno." ujar Reno di telepon.

"Sip."

Yesi menutup telepon dan memasukkan ponsel ke dalam tas, kemudian menarik gas motornya ke arah Lembah Fitness UGM.

Sesampainya di sana, gadis itu bertemu Riri, teman sekelasnya, yang juga akan bermain badminton bersama.

"Kok gak bawa raket kamu, Yes?" tanya gadis yang wajahnya mirip Yu Nabi itu.

"Pinjem Husein." Yesi meletakkan helm-nya di atas spion motor.

Riri menggulung jaket dan memasukkannya ke dalam jok, "Oh. Kamu tadi pulang dulu?"

"Hooh, Ri."

Yesi mencabut kunci motornya, kemudian dimasukkan ke dalam tas.

"Rumahmu jauh kan? Kok gak langsung dari sekolah aja tadi?" Riri menguncir ulang rambutnya ke belakang sembari mendekat ke Yesi.

"Aku gak bawa baju ganti."

"Oalah, yaudah yuk masuk."

Yesi dan Riri langsung masuk ke dalam Lembah Fitness. Bangunan bernuansa biru ini biasa digunakan untuk olahraga, tidak hanya mahasiswa UGM, tapi juga masyarakat umum seperti mereka.

"Itu mereka!"

Yesi dan Riri mendekat ke arena badminton. Reno, Husein, dan yang lain sudah bermandikan keringat.

"Eh, Bunda Riri sama Yesi udah dateng. Gak nyasar to tadi?" sapa Husein.

Yesi menaruh tasnya di pinggir lapangan, "Gak lah!"

"Yowes sini nek langsung mau main. Yesi, itu raketnya udah tak bawain." kata Husein.

"Iya, Sein."

Yesi kemudian mengambil raket Husein dari dalam tas cowok bermata elang itu.

"Temenmu jadi ke sini, Ren?"

"Jadi, katanya otewe."

"Eh eh, Ceri WA, GOR UGM tu di sebelah mana. Pie yo le jelaske? Mosok rareti to dek e? (Gimana ya jelasinnya? Masa gak tau sih dia?)" Yesi tampak bingung.

"Dia sampe mana?"

"Mas-kam (masjid kampus UGM)."

"Bales aja, punya lambe kan? Tanya orang kek." kekeh Husein.

"Yaudah Ceri biar tak jemput, kalian main dulu aja. Daripada ngambek nanti."

"Wuih Renooo.."

Yesi bermain melawan Riri. Dia tidak terlalu mahir bermain badminton. Beberapa kali ia kena smash Riri.

"Bunda Riri jangan serius-serius lah mainnya."

"Biasa aja perasaan."

"Gimana sih Yes mainmu?" ejek Husein.

"Wes to menengo."

Tak lama Reno kembali. Ia datang bersama Ceri dan satu cowok.

"Reno sama siapa e itu? Temennya yang dibilang tadi po?"

Riri dan Yesi menghentikan permainan.

Loh itu kan..

Yesi mendekat ke cowok tinggi putih yang berjalan di belakang Reno dan Ceri tadi untuk memastikan.

"JANUU?!!!!!" Yesi heboh.

"Loh? Kamu kenal Janu, Yes?" tanya Reno bingung.

"Huum. Kamu sendiri kok kenal Janu Ren?"

"Dia sepupuku!"

"Kok gak bilang-bilang kalo kamu sepupunya Janu!" Yesi memukul pelan lengan Reno.

Pandangan Yesi beralih ke cowok kekar kebule-bulean yang sebenarnya jawa tulen itu. Orang yang selama ini ia rindukan.

Sedangkan Januar memutar bola mata malas begitu melihat Yesi.

Jogjalovarta [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang