Safest Place ~ [JaemRen] || Complete✔️

SP02 - Nightmare

Hari ini, tiba saatnya untuk jaemin dan renjun berangkat menuju jeju. Segala keperluan mereka selama dijeju sudah disiapkan oleh junmyeon, jadi mereka hanya tinggal berangkat saja. Semula junmyeon menyuruh mereka membeli satu unit apartemen, tetapi jaemin menolak. Karna mereka tidak akan lama dijeju, dan agak sia-sia menurut jaemin.

Akhirnya, pilihan mereka jatuh untuk menyewa sebuah villa yang biasa orang-orang jadikan tempat staycation. Kebetulan jaemin memiliki kenalan, teman lebih tepatnya, yang memiliki resort dijeju.

"Sayang, sudah siap?."
Tanya jaemin pada renjun, dia berdiri didepan pintu kamar mereka, sambil menggulung lengan kemejanya.

"Sudah kak, mau berangkat sekarang?."
Renjun balik bertanya, sambil menyangkil tas kecilnya.

"Huum, sambil kita cari sarapan dulu."
Jawab jaemin, sambil menganggukan kepalanya, yang dijawab senyum manis istri mungilnya itu.

Renjun berjalan keluar kamar mereka, sambil menarik satu buah koper berukuran sedang, yang berisikan barang-barang penting mereka saja. Jaemin meminta renjun untuk membawa barang seperlunya, sisanya bisa mereka beli disana nanti. Kebetulan resort mereka menetap nanti merupakan resort mewah, jadi segala keperluan akan mudah dicari.

"Biar aku yang bawa sayang."
Ucap jaemin, tangan kanannya mengambil alih koper dari tangan renjun. Sedangkan tangan kirinya, menggandeng jemari lentik sang istri.

..
..
..
..
..
..
..

Setelah dua jam berlalu, jaemin dan renjun tiba dijeju. Sebenarnya perjalanan seoul - jeju, hanya memakan waktu kurang lebih satu jam. Tapi mereka sempat berhenti disebuah restoran, untuk sarapan pagi, dan menghabiskan quality time berdua.

"Gimana, kamu suka resortnya?."
Tanya jaemin, ketika mereka sedang berjalan masuk menuju resort.

"Huum, suka kak, suka banget. Disini indah, apalagi didepannya langsung pantai."
Jawab renjun, dengan wajah semringahnya.

Bruk...

Seseorang tak sengaja menyenggol tubuh renjun, membuatnya sedikit oleng. Beruntung jaemin sigap merengkuh tubuh mungil sang istri, sehingga renjun tidak sampai terjatuh.

"Maaf, maaf. Saya tidak sengaja."
Ucap orang yang menyenggol renjun, sambil membungkukan badannya.

"Lain kali tolong hati-hati, kalau sampai istri saya terluka bagaimana?."
Jawab jaemin sedikit kesal, dengan raut wajah yang tidak bersahabat.

"Kak, aku tidak apa."
Ucap renjun menenangkan jaemin, sambil mengusap lembut lengan suaminya.

"Tidak apa-apa, kamu boleh pergi."
Lanjut renjun berucap pada orang yang menyenggolnya, dan seketika orang itu pergi dari hadapan keduanya.

"Kamu beneran tidak kenapa-kenapa kan?, tidak ada yang sakit?."
Tanya jaemin, sambil memeriksa tubuh istrinya.

"Kak, aku tidak apa. Kan tadi kamu pegang aku, bahkan aku aja tidak jatuh sama sekali."
Jawab renjun, sambil menggenggam tangan jaemin.