Safest Place ~ [JaemRen] || Complete✔️

SP08 - Traumatized

Jaemin berlari dilorong rumah sakit, detak jantungnya bekerja dua kali lebih cepat dari biasanya. Telfon dari lucas tadi, benar-benar membuatnya khawatir pada sang istri.

Ceklek...

Jaemin membuka pintu kamar rawat renjun, namun pemandangan dihadapannya kini sukses membuat jaemin mematung didepan pintu.

Brak...

Brak...

"Jangan... jangan... jangan mendekat."

Brak...

Brak...

Brak...

"Pergi... pergi... hiks... pergi."

"Renjun, tenang dek, ini kakak."
Ucap lucas, berusaha mendekat pada sang adik. Terdapat juga satu orang dokter, dan satu orang suster didekat lucas.

Brak...

Brak...

"Jangan mendekat... hiks... jangan."

Renjun terus melempar semua barang yang ada didekatnya, bahkan infus ditangannya sudah terlepas, terlihat sedikit ceceran darah akibat jarum yang terlepas paksa itu. Lucas, dokter, dan juga suster terus berusaha menenangkan renjun sejak tadi. Tetapi, renjun sama sekali tidak bisa didekati.

Jaemin semakin merasakan sesak karna pemandangan dihadapannya, wajah pucat renjun yang sangat ketakutan, teriakan histeris disertai tangis pilu. Bahkan kamar rawat itu sudah bak kapal pecah, segala barang terjatuh, bahkan ada pecahan gelas disana. Kemudian kaki jaemin bergerak mendekat, berniat untuk menenangkan istri tercitanya.

"Jaem."
Panggil lucas, yang melihat jaemin mulai mendekat pada renjun. Sedangkan jaemin, hanya menoleh dan menganggukan kepalanya pada lucas.

Langkah kaki jaemin semakin mendekat pada renjun, membuat renjun semakin memundurkan tubuhnya.

"Jjangan mendekat... jjangan... hiks."

"Pergi... pergi jeno... pergi... hiks."

Renjun yang melihat jaemin mendekat semakin panik, dipengelihatannya kini semua orang adalah jeno, begitu pula jaemin yang ada dihadapannya saat ini. Renjun menoleh kesampingnya, terdapat vas bunga diatas nakas. Tangan renjun menyambar vas bunga itu, dan dia melemparkannya kearah jaemin.