Pagi ini, jaemin ada janji bertemu dengan pengacara yang sang ayah siapkan. Sebelum berangkat kejeju, junmyeon sudah meminta beberapa anak buahnya menyelesaikan kasus yang terjadi pada renjun. Junmyeon benar-benar menyiapkan segala yang terbaik untuk menantunya, dia tak perduli jika harus mengeluarkan banyak uang. Karna yang terpenting, renjun bisa mendapatkan keadilan.
Jaemin baru saja keluar dari kamar mandi, kemudian dia menuju walk in closet dikamar itu, guna mencari setelan yang akan dia pakai. Biasanya, segala keperluan jaemin, pasti renjun yang menyiapkan. Tapi kali ini, jaemin harus menyiapkan keperluannya sendiri, membuat jaemin sangat merindukan renjun.
Jaemin mengancingkan kemejanya, setelan mendapatkan setelan yang akan diakenakan, sambil matanya menatap renjun yang masih terlelap efek dari obat penenang yang jaehyun berikan. Setelah selesai dengan pakaiannya, jaemin mendekat kearah renjun. Dia duduk dipinggir ranjang, kemudian mengelus pelan pipi chubby sang istri yang sekarang sedikit tirus.
"Aku sangat merindukanmu sayang."
Ucap jaemin pelan, sambil menatap penuh cinta pada sang istri.Perlahan jaemin mendekatkan wajahnya pada renjun, mengecup kening, hidung, kedua mata, juga pipi kanan dan kiri renjun. Hingga~
Cup...
Jaemin menempelkan bibirnya dibibir pucat renjun, sedikit memberikan lumatan pada bibir yang menjadi candunya itu. Walau tidak dapat balasan dari sipemilik bibir, setidaknya sedikit mengurangi kerinduan didiri jaemin. Hingga beberapa saat kemudian, jaemin melepaskan tautan keduanya. Sedangkan renjun, dia sama sekali tidak terganggu dengan kegiatan jaemin barusan, dirinya masih sangat lelap bagai sedang bermimpi indah.
"Aku pergi sebentar, kamu baik-baik dirumah ya sayang."
Ucap jaemin, sambil mengusap kepala renjun lembut. Kemudian, dia mengecup punggung tangan bertanda lahir sang istri.Setelah itu, jaemin bergegas meninggalkan kamar mereka. Sesampainya dilantai satu mansion, jaemin mencari keberadaan sang ibu. Dia ingin menitipkan renjun sebentar, sampai dia kembali nanti.
"Ma."
Panggil jaemin, membuat yixing yang sedang mengurus tanamannya menoleh pada sang anak."Ya, kamu sudah mau berangkat nak?."
Tanya yixing, dia langsung meletakan gunting tanamannya, dan mendekat pada jaemin."Iya ma, aku sudah mau berangkat, lucas juga sudah on the way kesana."
"Yasudah, kamu hati-hati. Semoga semuanya lancar, dan cepat selesai ya sayang."
Ucap yixing, sambil mengusap lengan jaemin.Ya, yixing sangat tau pasti bagaimana perasaan jaemin sekarang. Sedih, marah, khawatir, semuanya menjadi satu. Jaemin memang pandai menahan perasaannya, hanya renjun dan dirinya lah, yang dapat merasakan sisi sesungguhnya seorang na jaemin.
"Aku titip renjun sebentar ya ma, tolong cepat kabari aku jika ada sesuatu yang terjadi pada renjun."
"Huum, mama akan jaga renjun. Kamu pergi lah, dan tenangkan hati kamu, renjun akan baik-baik saja dirumah."
Jawab yixing, berusaha menenangkan hati sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Safest Place ~ [JaemRen] || Complete✔️
Fanfiction"Terimakasih, karna kamu memberikan tempat paling aman untuk diriku." ~Renjun. _________________ ♡♡ _________________ Renjun - [Sub] Jaemin - [Dom] JaemRen slight Noren. ⚠️🔞 JaemRen area, yang tidak suka boleh menjauh. Bijak lah dalam memeilih baca...