SP10 - Safest Place [End]

2.6K 219 11
                                    

Jaemin terduduk dilantai rumah sakit, kali ini pikirannya benar-benar kalut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin terduduk dilantai rumah sakit, kali ini pikirannya benar-benar kalut. Hatinya begitu takut kehilangan renjun, dia tidak henti menangis, dan merapalkan doa untuk keselamatan istrinya yang sedang bertaruh nyawa. Bahkan baju dan tangannya yang penuh darah, tidak dihiraukan sama sekali oleh jaemin. Yang ada difikirannya saat ini, hanyalah keselamatan renjun, istri yang begitu dia cintai.

Jaemin terus menautkan kedua tangannya, memohon kebaikan tuhan, agar memberikannya kesempatan untuk bisa bersama renjun. Tidak hanya jaemin, yixing, baekhyun, dan juga chanyeol sudah berada disana. Sedangkan junmyeon, masih dalam perjalanan menuju seoul. Dia langsung bergegas kembali, setelah menerima kabar bahwa menantu kesayangannya melakukan percobaan bunuh diri.

Hampir satu jam lamanya renjun ditangani dokter keluarga na, namun pintu putih itu tidak kunjung terbuka. Lampu berwarna merah masih menyala terang, menandakan pemeriksaan masih berjalan didalam sana. Membuat semua yang menunggu diluar, semakin cemas dengan kondisi renjun. Terlebih untuk jaemin, dirinya sudah tidak bisa berfikir apapun lagi.

Trat...

Lampu yang berada tepat diatas pintu ruangan itu padam, membuat semua orang berdiri, dan menatap penuh harap pada sosok dokter yang keluar. Jaemin yang pertama kali mendekat, mencoba mendapatkan informasi tentang keadaan sang istri.

"Kak taeil."
Ucap jaemin dengan suara paraunya, mata jaemin yang sembab dan memerah, menatap penuh harap pada dokter yang sangat dia kenal itu.

"Istrimu sudah melewati masa kritisnya, beruntung sayatan itu tidak sampai mengenai nadinya, seluruh vital renjun berfungsi dengan baik. Tetapi sekarang, hanya keinginan renjun untuk kembali pada kalian, yang dapat membuat dia membuka mata."
Jawab taeil, sambil menatap pada semuanya yang ada disana.

"Jaem, beri semangat pada renjun. Bawa dia kembali, aku tau kalian saling mencintai. Renjun dapat mendengar semua ucapan kita, hanya saja dia tidak tau bagaimana cara untuk membuka matanya. Saat ini psikisnya yang begitu terguncang, bukan luka fisik yang tidak seberapa. Aku sudah berhasil menutup luka fisiknya, dan sekarang giliran kamu, menutup dan menyembuhkan luka psikisnya. Karna kasih sayang keluarga dan orang terdekat, yang mampu menyembuhkan semuanya."
Lanjut taeil, sambil menepuk pundak jaemin.

"Iiya kak."
Jawab jaemin terbata, bahkan air matanya nyaris keluar lagi ketika mendengar ucapan taeil.

"Setelah ini, renjun akan dipindahkan keruang rawat, aku dan jaehyun akan stand by dirumah sakit. Kalau terjadi sesuatu, ataupun kondisi renjun menurun, segara panggil aku atau jaehyun."

"Terimakasih kak."

"Sama-sama, kalau gitu aku permisi."
Pamit taeil pada semuanya, kemudian dia meninggalkan tempat itu.

Sepeninggalan taeil, pintu putih dihadapan mereka kembali terbuka. Beberapa perawat mendorong brangkar renjun, membuat jaemin menghentikan brangkar itu. Tangannya terulur mengusap lembut wajah sang istri, kemudian dia mengecup kening renjun.

Safest Place ~ [JaemRen] || Complete✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang