A Mother's Love ~ [JaemRen] || Complete✔️

AML : 01 [Meet]

_______🌹🌹_______

Cinta seorang ibu, adalah rasa cinta paling tulus dan murni yang pernah ada. Sebuah rasa yang terbentuk begitu besar, tanpa mengharapkan balasan untuk dirinya. Menarik keluar disaat kesulitan datang menerpa, merangkul disaat kesedihan turut menyapa, dan membuka lebar tangannya disaat membutuhkan tempat untuk diterima. Ya, cinta seorang ibu sepanjang masa. Memaafkan semua kesalahan didepan mata, dan menerima kembali dengan perasaan lapang dada.

~ A Mother's Love.
_______🌹🌹_______

..
Chapter 01 Open.
"When we meet."

"Cantik, indah, sempurna. Semua hal baik didunia ini ada padanya, dia satu-satunya sosok yang aku harap bisa menemani sisa hidupku."
~Na Jaemin.

..

Jaemin berjalan memasuki aula, dominant tampan yang merupakan ketua badan eksekutif mahasiswa universitas neo's itu, bersiap memberikan pembekalan pada ospek dihari kedua yang tengah dilaksanakan. Ya, jaemin baru bisa hadir untuk memantau jalannya orientasi mahasiswa hari ini, dikarenakan dia baru kembali mengikuti seminar diluar kota. Jaemin yang nyaris memasuki aula, tiba-tiba saja menghentikan langkah. Atensinya terpaku pada suatu keributan kecil, dibarisan paling belakang.

"BODOH."
Suara teriakan salah satu komisi kedisiplinan universitas neo's terdengar, membuat aula yang diisi ratusan orang itu hening seketika.

"Kau itu mengerti peraturan tidak?, apa yang kami sampaikan sebenarnya kau pahami atau tidak?. Kau itu sudah dewasa, sepatutnya otakmu ini, dipakai untuk menangkap apa yang orang lain sampaikan tanpa kesalahan."
Lanjutnya berucap, bahkan dia sampai mengetukan jari telunjuknya dikening seorang mahasiswa baru, yang hanya mampu menunduk takut.

"Maafkan saya kak, kemarin saya berada diunit kesehatan, jadi saya tidak mendengar apa yang diperintahkan oleh para senior lain."
Jawab maba itu, yang masih belum berani mengangkat kepalanya.

Jaemin yang melihat kejadian tersebut, bergegas untuk mendekat. Tetapi, belum saja kakinya dia bawa melangkah, suatu hal lain sukses mengunci atensi jaemin.

"Maaf kak, jika saya bersikap kurang sopan karna menginterupsi. Tetapi sepertinya, apa yang kakak lakukan terlalu berlebihan. Kesalahan yang dia perbuat bukan sebuah kesalahan besar, sampai mengharuskan kakak berbicara sekasar itu pada seseorang. Mungkin ini memang tugas kakak, yaitu mendisiplinkan kami semua para mahasiwa baru. Tetapi, kalimat yang kakak ucapkan untuk berbicara pada orang lain, seakan tidak layak untuk pemegang tittle seorang komisi kedisiplinan."

"Kau menggurui saya?."
Jawabnya, seakan tidak terima ucapan barusan.

"Maaf kak, saya tidak bermaksud seperti itu."