A Mother's Love ~ [JaemRen] || Complete✔️

AML : 11 [Truth]

Chapter 11 Open.
"There is some good in this world, it's worth fighting for."

"Jika kau benar-benar menyayangi bundamu, dan ingin menebus semua kesalahanmu padanya, ini adalah waktu yang tepat untuk membuktikan itu. Giliranmu yang harus mendekat terlebih dahulu, dan merengkuhnya kedalam pelukanmu."
~Na Jaemin.

..

"Bunda."
Panggil jisung, sambil menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri, mencari sosok yang dia yakini adalah sang ibu.

Ya, sepeninggalan sosok bernama minhee bersama ibunya tadi, jisung langsung mengejar mereka berdua. Jisung yakin, amat sangat yakin, kalau anak kecil tadi memanggil bunda pada ibunya, na renjun. Tetapi sayang, meski dia sudah berusaha mengejar mereka berdua secepat mungkin. Jisung tetap tidak menemukan sosok keduanya, yang begitu cepat menghilang dari pandangan jisung.

"Bunda, aku yakin itu bunda. Pasti ada yang tidak benar disini, karna mustahil ada sosok yang begitu mirip."
Gumam jisung, masih sambil menyisiri jalan, berharap dapat menemukan keduanya.

"Ayah, aku harus menemui ayah."
Lanjut jisung berucap, dan tidak menunggu waktu lama, dia berlari secepat kilat. Guna menuju kediaman kakek dan neneknya, berusaha mencari kebenaran, atas apa yang dia temukan hari ini.

..
..
..
..
..
..
..

Brak...

"Ayah."
Panggil jisung, dengan diiringi langkah kaki yang tergesa, begitu memasuki kediaman utama keluarga na. Bahkan dia, sampai membanting pintu kokoh rumah tersebut.

"Ayah, ayah dimana?."
Ucap jisung lagi, sambil menolehkan kepalanya keseluruh sudut ruangan, hingga terdengar langkah kaki yang mendekat kearahnya.

"Jie, kenapa nak?."
Suara ten menyapa indera pendengaran jisung, membuat dominant berusia tujuh belas tahun itu mendekat kearah sang nenek.

Jisung melangkah mendekat pada ten, kemudian, dia memegang kedua tangan neneknya.

"Nek, aku melihat bunda, aku bertemu bunda."
Ucap jisung, sambil menatap lekat wajah cantik sang nenek.

"Jie, jangan bercanda nak, kau pasti salah lihat."
Jawab ten, yang seketika menegang ditempatnya.

"Aku tidak bercanda nek, itu benar bunda, tidak mungkin salah. Aku melihat jelas sosoknya, aku melihat jelas wajahnya. Itu bundaku, benar-benar bundaku."
Ucap jisung, yang dijawab kebingungan ten.

"Nek, aku yakin itu bunda. Aku tidak salah lihat, itu bu~."

"Ada apa ini?."
Suara taeyong terdengar, membuat ten dan jisung menoleh kearah asal suara. Bahkan jisung belum sampai menyelesaikan kalimatnya, karna interupsi sang kakek.