AML : 03 [Accident]

4.1K 390 15
                                    

Chapter 03 Open

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..
Chapter 03 Open.
"The accident, we never expected."

"Anakku, kumohon selamatkan anakku."
~Na Renjun.

..

"Sayang, mana yang sakit hmm?."
Tanya jaemin khawatir, sambil membantu renjun meluruskan kakinya pada sofa ruang sekretariat.

Ya, jaemin yang baru selesai menemui dosennya, langsung dibuat panik bukan main. Bagaimana tidak, salah satu rekan jaemin memberikan kabar, kalau renjun merasakan sakit diperutnya. Membuat dominant tampan itu berlari kalang kabut dilorong kampus, tanpa memperdulikan apapun dihadapannya.

"Tidak apa na, hanya kram sedikit, shh."
Jawab renjun, sambil menatap sang suami yang tepat berada dihadapannya.

"Sebenarnya apa yang kau lakukan?, mengapa bisa sampai kram seperti ini?."
Tanya jaemin lagi, dengan rasa khawatirnya yang belum mereda.

"Aku hanya membantu membereskan odner yang berisikan berkas-berkas penting saja, aku tidak melakukan hal berbahaya na."
Jawab renjun, membuat jaemin menghela nafas dalam.

"Sayang, odner-odner itu berat. Dan saat kau menyusunnya, kau pasti mengangkat odner itu keatas lemari bukan?."
Tanya jaemin, yang diangguki oleh renjun.

"Maaf."
Cicit renjun, sambil meremat jemarinya kuat-kuat, membuat jaemin lagi-lagi menghela nafas.

"Hei, lihat aku."
Ucap jaemin, sambil menangkup dagu renjun dengan jemarinya. Membuat submissive cantik yang merupakan istrinya itu sedikit mendengak, dan manik mereka bertemu tatap.

"Aku tidak masalah jika kau membantu disini, hanya saja kau harus ingat anak kita didalam perutmu. Sayang, jangan lupa apa pesan dokter padamu kemarin. Kurangi pekerjaan berat, dan hati-hati dengan anak kita, dia masih terlalu kecil."
Lanjut jaemin, membuat renjun menggigit bibir bawahnya, akibat merasakan bersalah.

"Aku, minta maaf na. Tidak lagi, aku tidak akan lakukan lagi."
Jawab renjun, dengan maniknya yang mulai berkaca-kaca.

"Tidak apa, aku tidak marah. Aku hanya khawatir pada kalian berdua, aku takut kau dan anak kita kenapa-kenapa."
Ucap jaemin, dengan jemarinya yang kini sudah beralih mengelus lembut pipi sang istri.

"Sayang, jika aku memintamu berhenti dari kegiatan organisasi disini, apa kau keberatan?."
Lanjut jaemin, bertanya akan sesuatu yang beberapa waktu ini terlintas dikepalanya.

Sesungguhnya jaemin tidak ingin membatasi kegiatan renjun, dia mengerti kalau renjun memang sosok yang begitu aktif. Tetapi, demi kebaikan renjun dan calon buah hati mereka yang baru berusia satu bulan, jaemin memberanikan diri untuk mengutarakan fikirannya. Karna bagaimana pun juga, kondisi renjun jauh lebih penting dari segalanya. Jaemin mengizinkan renjun tetap berkuliah, tetapi untuk kegiatan selain itu, dia tidak akan mengizinkannya.

A Mother's Love ~ [JaemRen] || Complete✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang