bab28

131 12 1
                                    

Seminggu kemudian ujian telah tiba, aeron sedang bersiap. Setelah bersiap saya mulai pergi, kemudian ponta melompat dan menuju ke arah bahu aeron. Kemudian aeron meninggalkan kamarnya, setelah keluar aeron melihat fougoleon berjalan menghampirinya

Aeron:"selamat pagi kapten fougoleon...apa ada yang salah"

Fougoleon:"selamat pagi aeron... Aeron kamu di panggil oleh raja sihir"

Aeron:"baiklah kapten saya akan menemuinya"

Fougoleon:"iya hati-hati di jalan"

Aeron mulai pergi dengan sapu terbangnya. Aeron mulai pergi menuju ke tempat julius berada. Samapainya di tempat tujuan. Aeron mulai berjalan ke arah ruang raja sihir, saat memasuki ruangan raja sihir aeron melihat julius, alice, dan marx

Aeron:"apa kamu memanggil saya"

Julius:"hei aeron saya ingin kamu ikut saya sebagai juri di ujian ini. untuk menemani alice"

Aeron:"jadi maksud kamu saya tidak ikut ujian"

Julius:"iya hasil peserta yang ikut ujian ini ganjil, jadi sebagai gantinya kamu ikut saya, alice, dan marx untuk menganalisis setiap peserta.

Aeron:"oke saya tidak keberatan"

Julius:"kalau begitu mari kita pergi ke tempat ujian tersebut"

Julius dan marx mulai pergi, diikuti aeron dan alice, aeron dan alice berjala sambil mengobrol

Aeron:"bagaimana kabarmu alice"

Aluce:"baik... Tapi saya agak merindukanmu kerena seminggu tidak bertemu denganmu"

Aeron:"maaf-maaf saya akan berjanji sering menumui kamu"

Kemudian ponta keluar dari jubah aeron dan melompat ke arah alice dan mendarat di bahunya

Alice:"saya juga merindukanmu ponta"

Julius dan marx berhenti disuatu tempat.

Julius:"disini"

Aeron dan alice berhenti dimana julius dan marx berhenti, kemudian aeron, julius, alice, dan marx kemudian aeron dan lainya Berteloportasi sampai ke panggung. Julius kemudian maju bersama marx
Aeron dan alice berdiri di belakang mereka berdua. Aeron melihat di panggung sudah ada raja, kemudian dia melihat ke bawah panggung banyak sekali pesertanya.

Julius:"maaf telah menuggu lama, biarkan ujian di mulai. Raja akan menjelaskannya"

Raja kerajaan kemudian berjalan di depan julius yang memiliki senyuman sombong di wajahnya. Aeron hanya menatapnya datar sedangkan alice juga menatapnya dengan datar. Kemudian aeron berbisik ke arah alice

Bisik aeron:"dia selalu seperti ini"

Bisik alice"kamu tidak tahu"

Raja:"ujian ini terdiri dari... Turnamen pertempuran penghancuran kristal berbasis tim"

Ksatria sihir:"tim kristal...? Apa aturannya...?"

Asta:"tidak ada aturan yang rumit tolong"

Kemudian muncul peta yang terbuat dari sihir muncul di depan para ksatria sihir.

Julius:"seperti yang kalian lihat di peta, ada dua kristal yang terletak di area berbeda. Tujuan anda, lundungi kristal di area anda dan hancurkan kristal tim lawan dan kalian akan menang. Jika batas 30 menit berlalu tanpa kehancuran total kristal, tingkat kerusakan kristal yang ditimbulkan akan menentukan pemenangnya"

Raja:"alasan mengapa kami memilih metode ini adalah.... Urmmm.... Errr.... Uhhhh..."

Julius:"kami membutuhkan banyak regu ksatria sihir untuk bekerja sama satu sama lain untuk bertarung dengan mata matahari tengah malam"

Julius:"tapi kerja sama dan kekuatan murni tidak akan cukup saat pertempuran itu tiba. Kami pikir ujian ini akan menjadi yang terbaik untuk mengukur pemikiran strategis anda"

Ksatria sihir:"begitu...."

Ksatria sihir:"tunggu... Apakah ini berati kita harus bekerja sama dengan anggota pasukan lainya...?"

Marx menggunakan sihirnya untuk menunjukan keoada mereka tim mereka. mereka mulai mencari nama mereka

???:"permisi saya telambat"

Aeron menoleh di mana suara berasal aeron melihat seorang pria, aeron mengenal pria ini dia adalah zora.

Zora kemudian melompat dari tembok arena dan mendarat di samping julius di memeluk julius

Zora:"aku yakin raja sihir memaafkan saya kerena terlambat kan? Soalnya, ada nenek tua yang manis, semuanya bermasalah di pinggir jalan. Sebagai ksatria sihir, aku harus membantunya. Itu sebabnya saya terlambat permintaan maaf"

Julius:"begitu.... Apakah wanita tua baik-baik saja"

Zora:"dia baik-baik saja"

Aeron melihat ini dengan wajah tidak peduli kemudian aerob menoleh ke arah alice dia juga memiliki wajah tidak peduli

Aeron:"kamu tidak marah pada dia lakukan pada ayahmu"

Alice:"saya sudah terbiasa melihat kejadian ini"

Aeron:"begitu"

Kemudian zora menyamar menyamar sebagai zachs rugner sebagai wakil kapten orcas ungu









pendragon di black cloverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang