"Kau makan banyak sekali, lihat semakin lama semakin gembuuul..." gumam Shiho sembari mengusap-usap Mochi.
Guk! Guk! Mochi menyalak senang.
"Aku tidak mau mengajakmu jalan-jalan sendiri. Tidak lagi. Nanti tunggu Takaaki-Kun pulang. Oke?"
"Bagaimana jika aku yang mengajak jalan?" kata sebuah suara dingin wanita dan sebelum Shiho sanggup menoleh, ia dapat merasakan besi dingin itu di punggungnya.
"Vermouth?" tebak Shiho dingin.
"Eh, lama tak bertemu Sherry,"
"Bagaimana kau menemukanku?"
Vermouth menunjukkan handphonenya dengan tangan lain yang tidak memegang pistol, "keajaiban internet,"
Shiho melihat video saat ia membantu ibu melahirkan di swalayan. Rupanya ada salah satu pengunjung yang merekamnya dan menjadi viral.
"Apa maumu?"
"Mengembalikanmu ke tempat semula. Kau mau ikut baik-baik? Atau si Komei kakak Scotch itu juga akan menjadi korban kebodohanmu lagi?"
"Jangan sentuh dia!"
"Jadilah anak baik kalau begitu,"
"Baiklah, lakukan yang kau suka,"
"Keluarkan ponselmu,"
Shiho melakukan yang dimintanya. Mengeluarkan ponsel pemberian Takaaki dan menjatuhkannya di halaman rumput.
"Ikut denganku, jalan seperti biasa saja,"
Shiho memandang rumah untuk terakhir kali, rumah yang mungkin tidak akan dilihatnya lagi, rumah yang penuh kenangan bersama Takaaki. Akhirnya dia mengikuti instruksi Vermouth untuk pergi.
Sayonara Takaaki-Kun...
***
Takaaki memain-mainkan pulpennya di atas notesnya yang kosong. Pikirannya sedang melayang ke beberapa hari belakangan ini. Ia teringat saat percintaannya dengan Shiho setelah festival musim semi, wanita itu ada mengatakan sesuatu dan Takaaki berusaha mengerti maksudnya.
Saat Takaaki sedang membuat omurice di dapur mendadak saja Shiho menghampiri dan memeluknya dari belakang.
"Harum sekali," gumam Shiho.
"Sebentar lagi jadi, sabar sedikit Hime-Sama,"
Shiho menyandarkan dagunya di bahu Takaaki, "nee Takaaki-Kun,"
"Nani?"
"Bagaimana bila dalam pencarianmu akan keluargaku, kau malah menemukan hal yang buruk-buruk. Akankah kau masih mencintaiku?"
"Aku sudah bilang kan, bagiku Shiho tetaplah Shiho, apapun masa lalumu, aku tidak peduli. Yang terpenting adalah masa kini dan masa depan,"
"Tapi bagaimana bila aku melakukan kesalahan besar? Apakah nantinya kau akan membenciku?"
Takaaki mematikan kompornya, lalu meraih tangan Shiho dan mengecupnya, "aku takkan pernah bisa membencimu Shiho,"
Kembali ke masa kini, Takaaki sungguh tidak mengerti maksud perkataan itu. Mendadak saja Shiho menjadi melankolis. Apakah ingatannya sudah kembali?
Mendadak saja perasaannya tidak enak, ia pun meraih handphonenya untuk menghubungi Shiho. Namun sudah berulang kali dicoba, Shiho tidak menjawab panggilannya.
"Morofushi-Kun! Lihat ini!" mendadak Yui datang sambil menunjukkan layar handphonenya.
"Ada apa?"
"Ini lihat! Shiho-San viral saat membantu wanita melahirkan,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Brothers
FanfictionHai! Selamat hari Minggu! Pipi senang sekali karena yang suka kapal Takaaki-Shiho mulai bermunculan. Berikut ini FF tentang Takaaki-Shiho lagi, pendek-pendek and ringan-ringan aja, karena Pipi belum sanggup bikin versi panjang Takaaki yaaaaang suka...