Sera

455 23 4
                                    


"Hmmm...jadi maksudmu Vex adalah dewa cuaca?."terlihat Rian yang sedang menaiki kuda dengan tas berada di punggungnya.

"Yap, dan barats merupakan raja para dewa sekaligus dewa segala sihir."ujar Sera yang sedang mengendarai kuda.

"Hmmm, dan juga Rys adalah istri dari dewa ini?."

"Yap, dewa barats dan Rys selalu terlihat berdua dengan istrinya, karena itu mereka juga melambangkan pasangan yang bahagia, ya tapi sepertinya itu tak akan terjadi pada orang culun sepertimu." Ujar Sera mengejek Rian.

"Kayak ada cowok yang mau sama cewek gak ada akhlak kayak kamu."ujar Rian dengan muka datar.

"Hnnghh....apa maksudmu?! Turun dari kuda ini sekarang!!." Ujar Sera yang jengkel.

"Hmmm....jika begitu kau harus puasa selama dua hari kedepan?, Karena aku yang membawa bekal makanan kita."ucapnya sembari tersenyum kecil.

"Hnnghh....dasar anak bangs*t,"

Saat ini mereka berdua sedang dalam perjalanan ke ibukota dengan menggunakan kuda yang sama.

Akan tetapi jika sudah berurusan dengan Sera dan Rian pasti mereka memiliki perasaan yang sama-sama ingin saling membuat jengkel.

Bagaimana kedua orang yang tidak kompak ini bisa jadi dalam satu kuda?, Mari kita mundur beberapa waktu sebelumnya.

Tiga jam yang lalu, di sebuah rumah kayu tempat kediaman Thomas.

*****

"Hey, apa kau belum baikan dengan Sera?"tanya Thomas kepada Rian.

Terlihat Rian yang sedang membaca buku tebal duduk di balkon rumah Thomas.

"Entahlah, semenjak tadi dia tidak mau berbicara dengan diriku."

"Sudah kau dekati?."

"Sudah, tapi malah menjauhiku."

"Apa kau tidak merasa dia sedang marah denganmu akan kejadian tadi pagi?"

"Sepertinya tidak karena pada akhirnya dia yang memakan potongan apel terakhir dan meninggalkanku begitu saja."

Thomas menarik nafas panjang, dia tau bahwa semua laki-laki pasti memilih nafsu atau setidaknya malu ketika dihadapkan dengan situasi tertentu bersama perempuan.

Tapi lihatlah lelaki bernama Rian ini, Thomas yang awalnya mengira bahwa dia adalah seorang lelaki biasa seperti pada umumnya dikejutkan karena sepertinya Rian masih awam tentang perempuan.

"Hufft...kau ini.., lebih baik kita bicarakan kapan kau akan pergi dari sini?."

"Hmmm, mungkin sore ini?."

"Jadi kau akan meninggalkan kami ya....baiklah sebagai bentuk kenang-kenangan di desa ini, akan ku bawa kau ke peternakan ku."ujar Thomas sembari tersenyum.

"Hmmm, baiklah daripada aku cuma membaca buku lebih baik aku membantumu di peternakan."

Mereka berdua berdiri dan mulai berjalan ke peternakan milik Thomas, sebenarnya peternakan milik Thomas itu ada di belakang rumahnya.

Disana dia hanya memelihara beberapa jenis hewan ternak seperti babi dan sapi.

Rian disuruh membawakan makan siang kepada pekerja di peternakan itu sementara Thomas sedang menyiapkan sesuatu.

Rian's journey in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang