GARDEN

128 9 0
                                    


Berjalan menyusuri lorong kastil kerajaan, Rian dan teman-temannya mengikuti sang ratu dan putri Thalia dari belakang.

Punggung sang ratu yang berjalan dengan elegan dilorong panjang yang mengarah ke suatu tempat, Rian sendiri melihat-lihat sekitar ada beberapa prajurit yang berlalu lalang berjalan sigap dengan senjata seperti tombak dan pedang seakan siap dengan penyusup yang akan masuk.

Ternyata Rian dan teman-temannya dibawa kesebuah taman mewah dimana ada banyak bunga mawar bertebaran disana, mata Rian terbelalak kagum melihat ada taman dengan kebun mawar indah.

Bahkan Sera dan yang lain sampai kagum melihat taman bunga yang luas itu, apakah itu adalah hasil dari kerja keras rakyat yang dinikmati oleh pemerintah? Eh maksudnya apakah itu hasil dari kekayaan alam di kerajaan Farta?.

"Sedari kecil saya sangat menyukai bunga, terutama bunga mawar mereka sangat indah sekali."celetuk sang ratu, membuyarkan lamunan Rian.

Wajah sang ratu terlihat sangat lembut dengan sifat yang kalem,halus dan indah seperti perwujudan dari sang bunga mawar itu sendiri tidak bukan bunga mawar biasa tapi bunga mawar emas yang sangat indah.

Ditengah taman bunga itu terlihat sebuah bangunan, tidak bukan bangunan lebih ke tempat untuk minum teh mungkin? Pikir Rian.

"Thalia ajak mereka semua untuk berjalan-jalan sekitar taman ini, ibu dan Rian akan tetapi disini."ujar Sang ratu meminta Thalia.

"Baik ibunda."ujar Thalia dengan anggun menundukkan kepalanya, paham dengan perintah ibundanya.

Segera Thalia membawa teman-teman Rian untuk berjalan mengitari dan bersenang-senang ditaman, sementara Rian dan sang ratu duduk di kursi yang ada disana.

Beberapa pelayan membawakan camilan seperti kue ringan dan teh yang disajikan dihadapan Rian, ini lebih seperti acara minum teh biasa ala bangsawan kaya, yang tidak mungkin dinikmati oleh orang bokek kek Rian.

Sang ratu memerintahkan pelayan pergi, menyisakan Rian dan dirinya berada disana bertatap mata dan entah mengapa Rian menjadi sedikit takut dengan sang ratu.

"Apa yang ingin kau bicarakan denganku tuan ratu?."tanya Rian kepada Veronica sang ratu.

"Apa kau pernah tertarik dengan bersekolah Rian?."Veronica tiba-tiba mengajukan sebuah pertanyaan yang membuat Rian kebingungan, tapi dia lebih memilih tenang dihadapan Veronica.

"Ya, baru-baru ini aku memikirkan untuk bersekolah dikarenakan bujukan dari samuel."balas Rian menatap tenang wajah Veronica.

Mendengar itu Veronica tersenyum kecil."Apa keinginanmu didunia ini Rian?."tanya sang ratu sembari meminum segelas teh diatas meja.

Rian terkejut sejenak mendengar pertanyaan dari Veronica yang merupakan ratu Kerajaan Farta,
akan tetapi sepertinya firasat Rian mengatakan jika ini bukanlah ancaman dikarenakan, ratu Veronica tak terlihat seperti memiliki niat buruk.

Tapi ini masih menjanggal dipikirin Rian, apakah Veronica memang mengetahui dirinya adalah manusia dari dunia lain?.

"Menjadi lebih baik dari sebelumnya" ujar Rian menjawab mantap, menatap wajah sang ratu dengan tatapan serius.

Mendengar jawaban dari Rian, ratu Veronica tertawa kecil menutup mulutnya."kau sama seperti dia."ujar nya dengan singkat.

Mendengar itu Rian kebingungan, siapa Yang mirip dengannya? Dan yang lebih penting sepertinya Rian tak membuat kesalahan dalam berbicara.

"Sepertinya kau memiliki banyak pertanyaan dipikiranmu, tanyakan saja padaku."ujar ratu Veronica menopang dagu ditangannya.

walau umurnya sudah terbilang kelewat matang tapi entah mengapa ratu terlihat semakin cantik jika diperhatikan seksama, sekarang Rian tau salah satu alasan sang raja memilih Veronica sebagai istrinya.

Terlintas dipikirannya apakah Sera jika semakin berumur akan semakin cantik seperti Veronica? Dikarenakan dirinya yang selalu berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh?.

"Apa yang sedang kau pikirkan Rian?."tanya ratu Veronica memecah keheningan dari lamunan Rian.

"Ah..ah i..iya maafkan aku."ujar Rian yang sadar dia terlalu lama berpikir, bukan berpikir untuk pertanyaan yang akan dia ajukan tapi kenapa tiba-tiba terlintas Sera dibenaknya?.

Rian langsung mengusap wajahnya dan kembali serius, dia mempunyai satu pertanyaan kepada sang ratu dihadapannya ini.

"Darimana kau tahu, aku berasal dari dunia lain."tanya Rian menatap serius kepada sang ratu.

Sang ratu hanya tersenyum, seperti dia tau jika Rian akan bertanya seperti itu lalu dia menjawab.

"Aku bisa melihat masa lalu seseorang tapi aku tidak bisa melihat masa lalu milikmu."ujar sang ratu dengan tenang.

"Apa maksudmu?."tanya Rian dengan kebingungan, tak paham maksud perkataan sang ratu.

"Aku mempunyai skill untuk melihat masa lalu seseorang yaitu, eyes of abandoned in the past, singkatnya skill ini mempunyai kemampuan untuk melihat masa lalu dari seseorang dari dia berusia belia dan sampai saat ini."ujar ratu Veronica  menghela nafas sejenak, Di Satu sisi Rian menyimak penjelasannya dengan serius.

"Lalu apa hubungannya dengan diriku yang tak memiliki masa lalu?." Tanya Rian yang masih tidak paham.

"Kau tahu, tubuh adalah gelas dan jiwa adalah air yang mendiaminya, aku bisa mengetahui umur seseorang hanya dari jiwa nya ataupun dari tubuhnya akan tetapi kasusmu berbeda, jiwamu jauh lebih tua dari tubuh yang kau diami saat ini."ujar sang ratu menjelaskan secara panjang lebar.

Awalnya Rian sempat tidak paham dengan penjelasan ini, akan tetapi sekarang dirinya paham apa yang dimaksud sang ratu.

Jiwa Rian sudah mati dikehidupan sebelumnya tapi regulator memberi dirinya kesempatan hidup di dunia lain dengan tubuh baru, memang tubuhnya adalah tubuh yang baru akan tetapi jiwanya tetap sama, dia tetap adalah Rian pecundang yang hidup sebagai beban di negaranya.

"Lalu apa maksudmu dengan tak bisa melihat masa laluku?!, bukannya jiwaku tetap saja sama??."Rian mulai kehilangan kesabarannya, dia ingin mengetahui lebih banyak sejauh apa Veronica tau rentang dirinya.

Dia tak pernah merasakan perasaan tak nyaman seperti ini selama berada didunia ini, walau dirinya sudah memiliki kehidupan baru tapi dia tak pernah bisa melupakan ingatan yang mengerikan dikehidupan sebelumnya.

Seakan tak ada yang boleh tau siapa dirinya dikehidupan sebelumya, dia hanya ingin terus hidup dalam dunia saat ini dengan menutupi masa lalunya dengan kebohongan manis dan ingatan palsu, menikmati saat-saat indah masa kini.

"Tidak, aku tak bisa melihat masa lalumu dikehidupan sebelumnya, aku hanya bisa melihat masa lalumu sejak sampai di dunia ini."ujar sang ratu dengan nada rendah nan dingin seakan menusuk tulang Rian.

Rian yang sudah tidak sabar dan terpancing emosinya berdiri menggebrak meja."Tapi itu belum bisa memastikan jika aku berasal dari dunia lain!!"

"Ah, kalian sudah datang bagaimana jalan-jalannya."ujar Veronica memotong perkataan Rian.

Rian membeku mendengar perkataan dari sang ratu dan lantas dia perlahan menoleh kebelakang hanya untuk menyaksikan mata teman-temannya yang menatapnya dengan tatapan terkejut.

"A...apa maksudmu Rian? Kau berasal dari dunia lain?."tanya Sera dengan nada terbata-bata, takut dengan apa yang didengarnya.

Sementara Alexander yang memang mengetahui Rian berasal dari dunia lain hanya bisa menatap datar tak menyangka Rian akan terbawa emosi seperti itu dengan ucapan sang ratu.

Rian meneguk ludahnya, keringat dingin bercucuran dari dahinya, sekarang dia tahu jika dirinya telah membuat kesalahan yang sangat besar.

Dan ketika menoleh ke sang ratu, dia hanya melihat ratu Veronica yang meminum segelas teh, tersenyum kecil melihat Rian yang sedang panik seakan sudah mengetahui apa yang akan terjadi.

Sekarang Rian tahu, bahwa dirinya sedari tadi hanya bermain diatas telapak tangan dari sang ratu dan dia harus mencari sebuah cara untuk menjelaskan kepada teman-temannya tentang apa yang terjadi.

Apa dengan kebohongan manis seperti yang dia lakukan dan dia percayai saat ini? Atau kenyataan pahit yang telah dia kubur dalam-dalam selama ini?

Rian's journey in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang