MONSTERS

131 10 7
                                    


Alexander dan Sera terkejut bukan main melihat Rian yang tertusuk benda tajam nan besar di bagian dadanya.

Benda tajam itu ditarik kembali ke belakang membiarkan Rian memuntahkan lebih banyak darah serta dadanya yang berlubang meninggalkan banyak darah.

"Hei!!, Apa kau tidak apa-apa?."

Sera langsung menolong Rian  dengan membantunya berdiri lalu Sera memberi Rian minum elixir yang bisa membantu mempercepat pemulihan walau tidak bekerja penuh ke Rian.

Lalu Sera melirik ke Alexander yang sedang berdiri diam dengan mata melotot menatap keatas langit-langit gua.

"Hei apa yang kau lakukan?!." Tanya Sera memarahi Alexander.

"I..itu."Alexander menunjuk ke langit-langit gua.

Sera hanya bisa membiarkan Rian berbaring di lantai gua menunggu reaksi dari elixir, lalu dia melihat ke arah yang di tunjuk Alexander.

Sera menyipitkan matanya tidak terlihat apapun selain kegelapan gua, tapi dia menyadari bahwa ada sesuatu yang berada di atas sana.

Ada suatu benda yang sedang melambai-lambai seperti ekor dengan ujung berbentuk segitiga, lalu ketika Alexander menerangi gua itu dengan sihir apinya terlihat jelas wujud dari makhluk yang menyerang Rian.

Wajah seperti orc, mempunyai kulit yang keras dan bersisik seperti kadal berwarna hitam giginya tajam seperti seperti ogre,lidah terjulur keluar dari mulutnya membuat air liur terus menetes dan hal yang paling menonjol dari monster itu adalah ekornya yang tajam berbentuk segitiga.

Makhluk itu memiliki tubuh yang ramping membuatnya sulit untuk dilihat saat gelap apalagi kulit berwarna hitam pekat.

"Makhluk apa it-."

Grakk!!.

Suara lantai gua hancur akibat serangan ekor makhluk itu.

Sesaat sebelum Sera selesai berkata ekor tajam dari makhluk yang menempel di langit-langit gua itu langsung menyerang Sera untungnya Alexander langsung menendang Sera ke samping membuatnya terhindar dari serangan mematikan itu.

Rian perlahan menyembuhkan dirinya itu akan memakan banyak waktu karena sihir penyembuhan Rian memiliki batas yaitu tidak bisa menyembuhkan luka parah terutama di jantung ataupun organ dalam.

Sementara itu Alexander langsung melompat, dengan tubuhnya yang tinggi, dia langsung menebas monster aneh itu di atas langit-langit gua.

Akan tetapi makhluk itu dengan cepat melompat menghindari serangan Alexander, monster itu turun dari langit-langit dan berdiri di lantai gua.

Sesaat setelah monster itu menyentuh tanah, Sera melesat dengan tinju tangan kanan yang dipersenjatai oleh the crusher.

Sera berhasil memberikan serangan dadakan kepada monyet itu akan tetapi sepertinya itu tidak mempan, monster itu menyilangkan kedua tangannya guna menahan tinju Sera.

Lalu dengan ekornya yang tajam dia hendak menebas Sera untungnya Sera dengan cepat langsung menghindar kebelakang.

Alexander langsung menyerang monster itu dari belakang, ketika hendak menghindari serangan Alexander tiba-tiba gerakan monster itu tercegat akibat tentakel gelap milik Rian yang mengikat kakinya.

Alexander langsung menebas punggung monster itu dan menghancurkan kulit bagian luar monster akan tetapi sepertinya serangan itu terlalu dangkal.

Monster itu melepaskan diri dari jeratan tentakel gelap Rian dan melesat melewati Sera hendak menyerang Rian yang sedang bersandar di dinding gua, lemas sembari menyembuhkan dirinya

Untungnya Sera dan Alexander dengan cepat menyusul monster itu sebelum dapat menyerang Rian yang terluka.

"Fokus pada lukamu dulu!! Jangan bantu kami!."sentak Sera kepada Rian.

Memang benar sangat jarang atau penyihir yang mampu menggunakan 2 skill sekaligus di waktu yang bersamaan seperti Rian dengan catatan skill itu harus dari jenis yang sama(seperti skill sihir api) jika berasal dari sihir yang berbeda maka skill pertama akan dibatalkan otomatis.

Sera dan Alexander sepertinya sudah biasa dengan kemampuan diluar nalar Rian.

Dan lagi ketika menggunakan 2 jenis sihir berbeda Rian harus mengorbankan salah satu sihir dan pada kasus ini Rian harus  mengorbankan sihirnya yaitu  penyembuhan yang sedang
dia gunakan.

membuat penyembuhannya dibatalkan secara otomatis.

Alexander dan Sera kembali menyerang monster itu, Sera yang hendak menyerang kepala monster itu lengah dan akibatnya dia terpukul pada bagian perutnya membuat Sera langsung terpental jauh hingga keluar dari gua.

"Agh..augh! Sialan aku lengah!." ujar Sera yang sedang meringis sakit sembari memegang perutnya di luar gua.

Alexander sendiri hendak menebas monster itu akan tetapi dengan cepat monster itu melukai perut Alexander dengan ekor tajamnya.

belum sampai disitu disaat menjauh untuk menghindari serangan fatal lainnya tiba-tiba Alexander terkena pukulan keras  dari monster itu di bagian mukanya, membuatnya roboh seketika.

Rian tidak bisa berbuat apapun karena saat ini dia sendiri juga sedang terluka parah dan menyembuhkan diri.

Rian yang terluka menyerang monster itu dengan banyak tombak api tapi dikarenakan dia sedang lemah membuat sihirnya tidak stabil dan dapat dengan mudah dihindari oleh monster itu.

Monster itu perlahan berjalan  mendekati Rian, sementara Rian yang bersandar lemas di dinding gua mencoba menyerang monster itu dengan sihir air dan cahaya.

akan tetapi lagi-lagi monster itu dapat menghindari dengan mudah dan mulai berjalan mendekati Rian dengan tenang, dan justru akibat terlalu banyak menggunakan sihir Rian makin kesakitan hingga muntah darah.

Rian kelelahan karena terlalu banyak menggunakan sihir apalagi luka parahnya yang belum sembuh total membuatnya semakin kesakitan dan hanya pasrah melihat monster itu mendekatinya.

"Kau...masih...terlalu lemah Rian." Ujar monster itu berdiri di depan Rian yang bersandar lemas di dinding gua.

Rian melotot terkejut karena ternyata monster itu mampu berbicara, dan yang lebih anehnya lagi bagaimana bisa monster itu mengetahui namanya?!.

Rian hanya bisa menelan ludah menatap monster mengerikan dengan kulit keras dan jahitan itu sedang berdiri tegap di hadapannya.

"A..apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Rian.

Rian tidak hanya ingin berdiam diri dengan cepat dia langsung merapalkan mantra.

[STONE WALL!!]

sebuah bongkahan batu mencuat dari lantai gua menghantam tubuh monster itu, akan tetapi di luar dugaan monster itu tetap berdiri diam seakan tidak terjadi apa-apa.

Lalu dengan ekornya yang cepat dan tajam monster itu langsung memotong mulut Rian membuat rahang serta lidah Rian putus dan jatuh kebawah membuat darah mengalir deras melalui mulutnya.

"Agh!!."

Dengan suara serak atau bahkan tidak dapat bersuara Rian hanya bisa menahan sakit akibat mulutnya yang terputus itu, dia memegangi mulutnya tapi semua sia-sia, tanpa merapalkan sihir Rian tidak menyerang atau bahkan menyembuhkan dirinya.

Dia menyadari bahwa daripada dikatakan monster, makhluk ini lebih mirip manusia.

Lalu monster itu langsung memotong kedua tangan Rian, Rian lagi-lagi hanya bisa menahan sakit akibat serangan itu.

Dia menatap monster itu dan hanya satu hal yang dia lihat yaitu KETAKUTAN DIHADAPAN KEMATIAN.

Monster itu hendak menyerang Rian sekali lagi menggunakan ekornya, tapi detik-detik terakhir ketika ekor tajam monster itu menyentuh leher Rian tiba-tiba ada sesuatu yang menangkis serangan monster itu.

"Sialan!!, Kita telat!."

Terlihat seorang laki-laki berambut perak dengan tombak panjang di tangannya sedang berdiri di hadapan Rian yang sekarat hampir kehabisan darah.






Rian's journey in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang