GREED.

284 23 5
                                    


"Pertandingan di mulai!."

Elis menurunkan salah satu tangannya yang berarti pertandingan telah di mulai.

"Haha..tak terasa pertandingan sudah dimul-."

Sebelum menyelesaikan perkataannya wajah Samuel langsung dihantam oleh pukulan Rian yang melompat dengan sihir api di kakinya.

"Jangan banyak bicara"ujar Rian.

Dia mundur beberapa langkah dan memakai kuda-kuda boxing dengan kewaspadaan kepada Samuel.

Walau dia terlihat biasa akan tetapi seperti yang diceritakan oleh Sera, guildmaster adalah  salah satu orang terkuat di guild, Karen itu Rian harus menjaga jarak dengannya.

Akan tetapi Rian sekarang sedang bertarung dengan sang guildmaster jadi dia akan memaksimalkan performanya melawan guildmaster.

"Apakah itu sejenis beladiri?"ujar Samuel memegang mukanya.

Samuel berdiri seakan tidak terjadi apa-apa dengan dirinya membuat Rian cukup terkejut akan hal itu.

"Kalau begitu giliranku sekarang."

Samuel menunjuk Rian dengan salah satu jarinya, membuat Rian menjadi waspada jika Samuel mengeluarkan sihirnya.

"[PREDICTIVE THREAD]."

Tiba-tiba Rian merasa seakan tubuhnya tidak bisa digerakkan karena sesuatu yang menghalanginya.

"A..apa ini?!."

Rian terkejut menyadari bahwa ada beberapa benang yang sedang melilit seluruh tubuhnya membuat Rian tetap dalam posisi kuda-kuda boxing.

"Ini adalah sihirku, yaitu benang sihir."ujar Samuel sembari menunjukkan jari-jarinya yang mengeluarkan semacam benang berwarna biru.

Disaat itu Rian menyadari bahwa sedari tadi tubuhnya sudah diikat dan dililit oleh benang sihir milik Samuel.

"Sialan kau."ujar Rian sembari tersenyum.

Dengan memaksakan tubuhnya Rian berhasil terlepas dari jeratan benang-benang milik Samuel dengan konsekuensi bajunya yang robek dan memperlihatkan tubuh bagian atasnya.

"Ugh...sexy."ujar Elis dipinggir lapangan.

"Apa yang kau pikirkan?!." Ujar Sera menatap Elis dengan tatapan tajam.

"Tidak, aku hanya terbayang laki-laki di kepalaku."ujar Elis yang tanpa sadar ngiler.

Mereka memperhatikan pertarungan Rian dan Samuel dengan cermat walau Elis
sedikit melirik Rian akan
tetapi disamping itu mereka merasakan bahwa kali ini Samuel sedang mendominasi pertandingan ini.

"Hei!! Elis!! Katanya guildmaster sedang mencoba anak baru ya!."

Terlihat seorang laki-laki muda dengan rambut berwarna keemasan masuk kedalam ruangan bersama empat orang lainnya.

"Apa yang kau lakukan disini Dion?."ujar Elis dengan muka datar.

"Haha...tidak apa-apa aku hanya ingin menyapamu ketika sudah selesai melakukan misi."ujar Dion tersenyum ramah.

"Hei untuk apa kita kesini?"ujar perempuan berambut hitam dikepang dengan mata panda bersuara pelan.

"Hei, Iris jangan seperti itulah lihat yang lain mereka terlihat biasa saja."ujar Dion mengelus kepala Iris.

"Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan Dion!!."ujar seseorang berotot dengan rambut keperakan sedang memegang pedang raksasa.

"Hahaha, Marcus jangan begitu lah, walau dia adikmu."ujar Dion sembari mengelus kepala Iris.

Rian's journey in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang