Prolog

41 5 2
                                    

Alesha menunduk. Menggenggam lembut lengan Laka yang terbaring lemah. Butiran bening mengalir pelan di pipinya. Sudah sebulan Laka tidak sadarkan diri, dan itu karena kesalahan Alesha.

"Cepat sadar Lak ... gue kangen." lirih Alesha berbisik dengan suara parau.

Andai saja saat itu Alesha tidak bersikap egois, mungkin saja Laka tidak berakhir seperti ini.

Alesha menghapus setitik air mata yang mengalir di pipi. Meski sebulan sudah berlalu, kejadian itu tetap berputar kembali di otaknya. Tidak pernah menghilang atau pergi.

"Gue janji. Kalau lo sadar, gue ..." Napas Alesha tersendat. Tidak mampu meneruskan ucapannya. Dadanya seperti bergemuruh menahan rasa sakit. "Gue akan berhenti mengusik kehidupan lo." Alesha merasa oksigen di sekitarnya seakan menipis perlahan, meninggalkan rasa sesak dalam dirinya.

"Gue janji."

Sebutir air mata terjatuh di tangan Laka yang sedang Alesha genggam dengan begitu erat.

---

Bab selanjutnya dan seterunya bakal pakai POV Alesha ya!

LAKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang