: :〻
10 tahun kemudian.
"SAE, HANA, HARU. BERHENTI MENGERJAIKU!" Teriakmu frustasi karena tidak dapat menemukan keberadaan mereka bertiga.
Sudah memasuki pukul 12 malam dan ketika kau masuk ke dalam rumah hanya tersisa tv yang menyala tanpa penonton di depannya.
"Ayolah jangan membuatku marah," Dengusmu sebal, sesekali menghentakkan kaki ke lantai.
Jika begini, mari kita serang titik terlemah pemimpinnya. "Baiklah kalau begitu, dua minggu ke depan menu makanan kita akan dipenuhi oleh kentang. Dan-"
"Oke. Aku menyerah."
Sae keluar dari persembunyiannya. Membawa dua anak-anak kecilmu yang bahkan masih polos dan suci.
Bagaimana bisa Sae mengerjaimu dengan memanfaatkan peranannya sebagai seorang ayah?
Tatapan tajam dan sinis dari Sae dilontarkan untukmu. "Urusi saja bayi Sora dan Rin. Untuk apa pulang ke rumah?" Ujarnya ketus tanpa memandangmu sedikit pun.
Gadis berperawakan mungil yang memiliki 20% wajah milikmu dan 80% sisanya mirip dengan Sae menceletukkan kata-kata andalannya.
"Betul ibu! Urusi saja bayi Sora dan Rin."
"Hei Hana, kau keterlaluan. Setidaknya kita punya sepupu baru." Bela Haru menyentil pelan kening saudara kembarnya.
Jika Hana memiliki wajah yang mirip dengan Sae, anakmu yang satu ini berbeda. Ia identik dengan wajahmu dan hanya mencomot sebagian dikit dari gen milik ayahnya.
Hana mengeluh kesakitan, "Diamlah Haru. Kau selalu saja berada di pihak ibu." Balasnya mencebikkan bibir.
Dirimu menghela napas kasar. Lalu tatapanmu beralih pada pria yang dengan santainya duduk di atas sofa.
"Lihat, Sae? Pemimpin komplotan agar mereka tidak menyukaiku, 'kan?" Tanyamu berkacak pinggang di depan Sae.
Sedangkan, pria berambut merah dengan bulu mata yang panjang itu tersenyum miring. Menarik tanganmu sehingga terduduk di atas pangkuannya.
"He-hei, Sae-"
"Sssttt! Haru, Hana, pergilah ke kamar." Perintah Sae melayangkan tatapan tajam agar mereka menurut.
"Oh, apakah itu artinya kita akan punya adik baru?"
"Entahlah Haru. Aku pikir begitu, jika iya aku ingin adik perempuan!" Seru Hana membayangkan bayi lucu berjenis kelamin perempuan.
"Tidak Hana, harus laki-laki!"
"Perempuan!"
"Laki-laki!"
"Cepatlah pergi ke kamar. Ayah akan membuatkan keduanya." Balas Sae enteng dan tidak memperdulikan dirimu yang membelalakkan mata.
"YEEAAYY! Ayo pergi Hana."
KAMU SEDANG MEMBACA
after marriage ⭑ 𝓘. 𝐒𝐚𝐞
Фанфик.࣭𓆩̟࣪ 𝗔𝗙𝗧𝗘𝗥 ℳ𝗔𝗥𝗥𝗜𝗔𝗚𝗘 𓆪̟.࣭ ₊ ﹏ ﹏ ﹏ ﹏ ﹏ ﹏ 𓏲࣪ gelombang air laut yang pasang dengan angin kencang. nyatanya, Sae tak peduli akan hal itu. kata- ...