𝟹 dari 𝟷𝟶

5.8K 757 103
                                    

: :〻

"Kembalilah, ibu mencarimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kembalilah, ibu mencarimu."

Asal ucap, tanpa mengerti perasaanmu terkoyak karena perlakuan kakaknya yang kurang ajar.

Meski berbeda orang, tetap saja Rin memiliki ciri khas yang sama dengan Sae. Yaitu, sama-sama egois. Hanya mementingkan dirinya sendiri.

"Maaf, aku lebih nyaman berada di sini." Balasmu menutup pintu.

Akan tetapi, Rin lebih dulu mengganjalnya dengan kaki yang super cepat. "Jangan seperti anak kecil, berpikirlah sesuai umurmu."

Ucapan sinis dari Rin membuatmu tersenyum miris. Nahkan, mereka sama saja.

Baik Itoshi Rin, maupun Itoshi Sae.

Pandanganmu menatap Rin yang memandangmu tajam. "Itoshi Rin, kau tidak akan pernah mengerti apa yang kurasakan dan tidak akan pernah tau. Setidaknya, jaga ucapanmu!"

Kau menyerah. Pada akhirnya membiarkan pintu kamar hotel terbuka dan kau pergi melenggang begitu saja.

"Sudah kubilang-"

Langkahmu berhenti. Membalikkan tubuh dan menatap Rin. "Kau ingin aku kembali? Jangan bercanda. Jika sebegitunya kau ingin aku kembali untuk menemui ibu, bawa Sae kemari. Suruh dia untuk memohon padaku."

"Persetan!" Umpat Rin. Menarik tanganmu kasar dan menyeret untuk mengikutimu.

"Tu-tunggu, AKH! Itu sakit, tolong pelan-pelan." Rintihmu kesakitan saat Rin terlalu erat mencekal pergelangan tanganmu.

Sayangnya, rintihanmu tidak didengar. Lelaki bertubuh tegap itu tetap melaju dengan langkahnya yang besar. Sehingga kau kesusahan mengikutinya.

Ujung-ujungnya, kau memilih untuk bungkam. Menatap perlakuan Itoshi Rin yang semena-mena berjalan di depanmu.

Lambat laun, cekalannya mengendor. Berganti dengan pegangan tangan yang sedikit lembut. Ingat, hanya sedikit.

Jarak antara vila dan hotel tidak terlalu jauh. Tidak butuh sampai lima menit untuk sampai ke vila.

"Oh, apa saat ini cekalan adik ipar pada istri kakaknya sedang menjadi tren?"

Rin menghentikan langkah. "Entahlah, mungkin iya." Balasnya tak kalah sinis.

Kau terjebak diantara Itoshi bersaudara.

Katanya hubungan mereka tidak baik. Ternyata memang benar.

Rin menggeret tanganmu dan melemparkannya pada Sae, lalu mengatakan. "Ambil kembali barang cacat ini." Bajingan berotak dangkal bersabda.

"Hei!"

"Tidak perlu." Sae pergi begitu saja tanpa memandang dirimu.

Sungguh. Rasanya saat ini kau ingin pergi dari sini dan hidup di pinggir pulau menikmati sisa napas, menanti kematian menjemputmu.

after marriage ⭑ 𝓘. 𝐒𝐚𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang