04.mabuk

22 4 0
                                    


Assalamualikum.
Awali hari dengan jangan semangat tetap menyerah🗿

Becanda hehehe!!tetap semangat jalani hari hari walau kadang tak sesuai realita.

Oke sampai sini jangan lupa berikan vote and komennya.

Selamat membaca.

*
*
*

~happy reading~

***

Plak

Tamparan halus mengenai wajah cantik Anita.

"Anita mama sudah bilang jangan suka mabuk mabukan, kamu ini anak perempuan Anita"murka Risma/ibu kandung anita.

"Mama kenapa si!!setiap aku pulang selalu mendapatkan tamparan, tamparan dan tamparan"ucap Anita dengan mata mulai berkaca kaca.

"Mama begini juga demi kebaikan kamu Nita"

"INI BUKAN DEMI KEBAIKAN NITA TAPI HANYA PELAMPIASAN MAMA KEPADA NITA KAN MA"ucap Anita penuh penekanan di setiap katanya.

"Nita, mama gak akan begini jika kamu itu nurut sama mama nak"kini air mata risma pun lolos keluar dari matanya.

"Nurut?nurut mama bilang"Anita terkekeh pedih dengan ucapannya.

"Selama ini mama peduliin Nita gak?mama urus Nita gak?pas kecil Nita sakit di mana kasih sayang mama?mama gak pernah peluangin waktu mama sama Nita semenjak papa gak ada"

"Dan sampai sekarang mama gak pernah ngasih Nita kasih sayang sedikit pun ma"

Anita tak kuasa menahan air matanya.ia menangis tersedu sedu dan berlari ke dalam kamarnya, sedangkan Risma hanya diam terpaku melihat putri satu satunya menaiki tangga hingga menghilang dari pandangannya.

"Mama minta maaf Nita"ucapnya seraya tak kuasa lagi memeyndam air yang akan mengalir deras.

Anita berlari memasuki kamarnya dan menutup pintunya dengan sangat keras. Lalu ia langsung membuang tubuhnya ke atas kasurnya yang nyaman menurutnya. Anita menatap lama langit langit kamarnya. Tak ada suara kecuali suara tangisan dari hati kecilnya. Menatap kosong langit langit kamarnya seraya berucap"pa....nita kangen sama papa"

Tak tahan. Ia kembali menangis merenungi hidupnya yang begitu gelap. Dewasa tanpa sosok seorang ayah.

***

Pagi ini Anita bangun lebih awal dari biasanya.Menuruni anak tangga satu perasatu hingga memperlihatkan mamanya yang sedang makan sendrian di meja makan.

"Nita sarapan dulu nak"ucap Risma kepada putri tunggalnya.

Tidak ada jawaban yang di berikan Anita kepada mama nya ini. Ia berlalu pergi melewati ruang makan sekaligus melewati mama nya yang sedang makan.

"Anita syakira, kalo mama ngomong itu dengerin"

"Dengerin?heh"Anita terkekeh dengan ucapan mamanya.

"Buat apa Anita dengerin orang yang selalu sibuk sama pekerjaannya. Yang gak pernah peluangin waktu mama dengan Nita! Why?buat apa saya dengerin?buat apa saya paruh? Ini hidup Nita jadi biar Nita yang nentuin dan......"Anita menggantungkan perkataannya dan berkata" mama gak berhak larang larang aku"

Risma hanya diam terpaku mendengar penuturan dari anak satu satunya ini. Marah?tentu saja.kecewa?lebih lebih. Namun apa yang dikatakan oleh Nita adalah sebuah kenyataan. Semenjak Abdul papa kandung Anita cinta pertamanya sosok laki laki yang paling mengerti perasaannya di dunia ini hanya dia seorang. Namun setelah kepergian papa Anita semua berubah. Mamanya jarang berada di rumah dan selalu sibuk dengan pekerjaannya.

 My Soul Mate Is My Teacher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang