Pagi harinya Kirana berada di rumah Reva dengan muka yang sedikit lesu.
"Lo butuh duit?" tanya Reva to the point.
"Sorry Rev, gue ngerepotin lo terus," ucap Kirana.
"Berapa?" tanya Reva lagi
"Ya buat bokap gue sih, dia sakit," ucap Kirana.
"Gue tanya berapa?" ulang Reva.
"Lo bisa bantu gue buat opname beliau," ucap Kirana.
Reva pun menghela nafas dan tersenyum. "Gue tanya berapa?" ucapnya lagi.
Kirana pun menghela nafas lalu menjawab. "35 juta."
Reva pun menganggukan kepala. "Aman,"
"Aman?" ucap Kirana.
"Iya aman, uang korupsi ini." ucap Reva sembari mengambil roti dari piring lalu memakannya sedikit.
"Butuhnya kapan?" lanjut Reva bertanya.
"Sekarang," jawab Kirana singkat.
Reva pun menganggukan kepalanya lagi untuk mengiyakan. "Iya gue transfer deh." ucapnya.
"Segampang itu?" ucap Kirana kebingungan.
"Iya segampang itu lah." ucap Reva tersenyum ke Kirana.
Kirana menghela nafas lalu berucap. "Thanks ya Rev, kalo nggak ada lo gue harus gimana lagi,"
Muka Reva pun menghadap ke telinga Kirana. "Jual diri!" ucapnya bercanda.
Reva pun beranjak dari duduknya dan pamit untuk mandi. Kirana pun cuma tertunduk.
Di tempat lain ada Jona yang sedang memotret para model gravure di studio foto dengan kondisi telanjang dada (close-up) namun masih menggunakan celana ripped skinny jeans hitamnya yang robek dibagian lutut sangat lebar yang menjadi ciri khasnya.
Tiba-tiba seorang karyawan dari studio foto memberikan ponsel, karena Jona ada sebuah telepon masuk. dan telepon itu berasal dari Reva.
"Iya sayang,"
"...."
"Yaudah aku tungguin sekarang ya,"
"...."
"Love u, Byeee."
Jona pun menutup ponselnya lalu menggunakan kemeja flannel merahnya kembali, meskipun tidak dikancing.
Beberapa saat kemudian Reva pun datang, gadis itu mengambil sebuah pir dari tempat buah yang disediakan oleh Jona dan pura-pura menggigit buah pir tersebut.
Ia pun tersenyum kepada pacarnya itu. Lalu ia duduk seraya memandangi Jona yang sedang memandangi kamera DSLR-nya.
Reva pun memegang bahu Jona seraya berucap. "Love u, "
"Love u too," jawab Jona sedang menatap layar kameranya
Reva pun memeluk Jona dari belakang. "Love u so much,"
"U too," jawab Jona sambil menatap kameranya.
Reva pun sempat rebahan sebentar di kasur studio lalu berdiri lagi, ia pun memanggil Jona, dan langkah Jona pun terhenti saat dipanggil Reva untuk kedua kalinya.
Reva pun berjalan ke arah Jona, lalu memegang bahu Jona. Ia dan pacarnya pun saling berhadapan.
Lalu Jona pun bertanya kepada Reva. "Kamu nggak kuliah?"
"Males," ucap Reva seraya menggaruk kepalanya padahal tidak gatal.
Jona pun menghela nafasnya. "Huhhh, padahal ada banyak orang yang rela melakukan apa saja supaya bisa kuliah," ucapnya terhadap Reva menasihati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akibat Pergaulan Bebas : Jakarta Story
RandomKisah kehidupan gadis remaja yang menjalani kerasnya Jakarta Elena, gadis yang menjadi seorang pekerja seks komersial karena ada masalah pribadi dengan keluarganya. Miranda, yang mempunyai seorang pacar namun pacarnya itu sudah beristri. Kirana, s...