Chapter 6

175 4 0
                                    

Keesokan harinya Elena terduduk diam menyesali perbuatannya yang sudah melampaui batas. Karena ia melakukan penusukan kepada Reva.

Di sisi Reva, ia didatangi oleh Jona.

Jona pun mengkhawatirkan Reva karena melihat luka panjang di pelipis bagian kanannya.

"Reva kamu kenapa?" ucapnya seraya memegang rambut Reva.

"Kamu tuh udah jahat banget sama aku! aku nggak mungkin bisa maafin kamu lagi!" ucap Reva masih emosi ke Jona.

Jona pun mengikuti Reva, supaya Reva memaafkannya.

"Reva, sorry." ucap Jona mencegah Reva pergi.

Reva pun meluapkan emosinya ke Jona. "Kamu Bajingan!" ucapnya.

"Iya aku emang bajingan, aku minta maaf," ucap Jona mengakui kesalahannya ke Reva.

"Pasti kamu bakalan ngelakuin lagi!" kesal Reva.

Jona pun berucap serius ke Reva, dan bersumpah tidak mengulangi kesalahan yang sama.

"Nggak sumpah!" ucap Jona serius.

Reva pun mendorong tubuh Jona, lalu pergi meninggalkan pacarnya itu.

"Reva!!" panggil Jona berteriak.

"Rev!" ulangnya, lalu menghampiri Reva.

"Cewek itu udah sinting!" ucap Reva seraya menunjuk luka tusukan di pelipisnya.

"Dia tuh udah ngancam-ngancam aku!" ucap Reva meninggikan suaranya.

"Rev, apa yang udah dia lakuin ke kamu?" ucap Jona mengkhawatirkan Reva.

"Tinggalin aku sendiri!" Reva pun menepis tangan Jona, lalu meninggalkannya.

Jona pun hanya menghela nafas. Dan Reva dia menangis sesenggukan di kamar.

Jona pun harus memikirkan sesuatu agar Reva bisa balikan lagi sama dia.

*****

Di sisi lain ada Miranda yang sedang menatap sang pacar masak di dapur.

Miranda pun menggoda sang pacar, lalu pacar Miranda yang jaraknya 9 tahun lebih tua darinya, mengajak dia untuk bermesra-mesraan di depan kulkas seraya melakukan suap-suapan buah. Pacar Miranda meskipun jaraknya sangat jauh suka iseng juga. Keisengannya itu sampai-sampai Miranda kepedasan karena disuapin Jalapeño. Untungnya sang pacar gercep memberi Miranda yoghurt ya meskipun sampai tumpah-tumpah. Miranda sadar bahwa dirinya cuma pakai baju tidur berwarna pink, itupun nggak pakai bra. Pacar Miranda pun memberikan sentuhan akhir di lidah Miranda dengan menuangkan madu kurma. Dan sang pacar memberikan sebuah mutiara dengan bandul berbentuk kunci. Setelah memakaikan Miranda kalung tiba-tiba ponsel sang pacar berbunyi, dan laki-laki itu mengelus-elus pipi Miranda.

Pacar Miranda pun mengambil ponsel tersebut lalu mengangkatnya, dan rupanya telepon tersebut dari sang istri.

"Halo."

"...."

"Iya Ashira sayang,"

"...."

"Udah diminum obat kemonya?"

"...."

"Iya Ashira sayang aku pulang ya,"

"...."

"Oke, Bye."

Pacar Miranda pun menutup teleponnya.

"Penyakit dia kambuh lagi Mas Jeff. " ucap Miranda.

"Iya." jawab Jeff seraya mengelus rambut Miranda

Akibat Pergaulan Bebas : Jakarta Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang