Chapter 8

110 4 0
                                    

Keesokan malamnya Kirana sedang bersama Jefan.

Jefan mencari-cari Kirana sambil membawa bungkus berisi kondom berwarna-warni.

Jefan pun menghampiri Kirana yang gelisah. "Semangat dikit nape!" ucap Jefan agak membentak ke Kirana.

"Bete!" ucap Kirana malas menatap Jefan.

"Client-nya udah bayar mahal, dan lo harus servis dia!" ucap Jefan menatap Kirana tajam.

"Iyeee," ucap Kirana malas.

Jefan pun gedek lihat muka Kirana yang nggak serius. "Kalo tampang lo kaya gini terus mana laku-laku!" ucapnya seraya meremas pipi Kirana.

"Buktinya?" tanya Kirana.

"Ya karena gue paksa aja client-nya!" jawab Jefan mulai emosi.

Jefan pun menggandeng Kirana secara paksa. "Yuk!" ucapnya mulai kesal.

Saat Kirana dan Jefan sudah sampai di suatu tempat yakni sebuah Villa, ada sosok laki-laki berumur kurang lebih 45 tahunan, tapi dengan style ala anak muda berdiri di depan pintu.

Kirana sempat melirik laki-laki paruh baya itu, dan wajahnya mirip sekali dengan Reva yang punya hidung mancung khas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kirana sempat melirik laki-laki paruh baya itu, dan wajahnya mirip sekali dengan Reva yang punya hidung mancung khas.

Jefan pun menyuruh Kirana untuk masuk.

Setelah Kirana masuk laki-laki paruh baya itu mengkode agar Jefan untuk pergi.

Kirana pun duduk berdua di sebuah kamar Villa dengan laki-laki paruh baya itu. "Tenang aja, gak usah malu-malu, rahasia kita pasti bakalan terjamin." ucap laki-laki paruh baya itu ke Kirana.

Kirana cuma menganggukan kepalanya. Ia ketakutan dengan laki-laki paruh baya itu.

"Iya Om," ucap Kirana mengiyakan.

"Kok kamu jual diri sih, Hmm... " ucap laki-laki paruh baya itu ke Kirana seraya mengelus-elus kepalanya.

Kirana pun masih ketakutan, dan ia pun akhirnya memberanikan diri berbicara jujur ke laki-laki paruh baya itu. "Uangnya buat kuliah, buat ngobati ayah saya Om," ucapnya.

"Masuk akal," laki-laki paruh baya itu memberikan sebuah kartu nama sebelum merebahkan Kirana.

Kirana pun melihat sejenak nama di kartu nama itu. Laki-laki itu mempunyai nama belakang yang sama dengan Reva yakni Ghassani.

"Andrew 'Andy' Ghassani, berarti dia ayahnya Reva! Sorry Rev, gue udah ngekhianatin lo." batin Kirana dengan kondisi tubuh dia lagi direbahkan oleh laki-laki itu.

Laki-laki bernama Andy itu berbicara di depan wajah Kirana. "Anak yang cantik dan baik, harus berbakti kepada orang tua," ucapnya serius lalu mencumbu Kirana. Dan Kirana melihat tattoo bertuliskan nama 'Revalina Ghassani' dalam huruf arab yang ada di leher sebelah kiri Andy.

Rupanya dugaan Kirana benar. ia pun berasa bersalah karena dirinya udah merebut hak Reva dan ibunya.

*****

Akibat Pergaulan Bebas : Jakarta Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang