Chapter 1 (Awal Mula)

975 12 12
                                    

Kehidupan malam di Jakarta yang sangatlah kelam, ada tiga sahabat dengan style baju agak sedikit seksi yang memasuki sebuah diskotek yang ramai untuk bersenang-senang.

Mereka bertiga adalah Kirana, Elena dan Miranda.

Di saat mereka bertiga sedang asik bergoyang ria, tiba-tiba ponsel Miranda berbunyi, dan gadis itu mencari tempat yang jauh dari keramaian.

"Iya sayang pasti gue balik kok tungguin ya,"

Elena pun mendekati Miranda yang baru saja selesai teleponan.

"Eh gue balik ya," pamit Miranda.

"Ehhh kok gitu sih?" ucap Elena.

"Nyokap gue udah nungguin dirumah, byeee." ucap Miranda meninggalkan Elena.

Elena pun memanyunkan mulutnya "Ahhhh!" ucapnya.

"Eh Mir!" panggil Elena.

Miranda keluar diskotek lalu melihat penjual bunga dan  membeli sebuah bunga tulip untuk seseorang nggak tahu siapa.

Di sisi lain ada seorang gadis bertubuh tinggi masuk ke diskotek, dan di sapa sama temannya.

"Hai!" sapa gadis itu lalu mencium pipi kanan dan pipi kiri Reva.

"Lo sama siapa, Rev?" tanya gadis itu.

"Sama teman-teman, lo sendiri Kir?" ucap Reva lalu bertanya kepada gadis itu. Yap benar, gadis yang menyapa Reva itu si Kirana.

"Sama biasalah, Ikut gue yuk," ucap Kirana lalu mengajak Reva.

"Ohhh, gue mau kesitu," ucap Reva seraya menunjuk ke arah meja bar.

Kirana pun menggandeng tangan Reva. "Ya udah deh gue ikut lo," ucap Reva.

Di diskotek ada dua orang yang bertransaksi sabu-sabu, Elena pun berjalan mengarah dua laki-laki itu lalu dicegat.

"Sini!" ucap laki-laki berambut gondrong ke Elena.

"Lo udah ditunggu sekarang," lanjut laki-laki berambut gondrong itu kepada Elena sembari menyodorkan sebuah kertas.

"Lo nggak bisa lihat orang senang dikit ya?" ucap Elena agak nyolot.

"Buat orang kayak kita-kita mah nggak ada tuh waktu buat senang-senang," ujar laki-laki berambut gondrong tadi lalu menyerahkan kertas ke Elena.

Dan Elena pun membuka kertas sambil dipepet oleh dua cowok itu, dan cowok berkupluk yang berdiri di samping kanannya, tersenyum ke arah dirinya.

"Apa lo tawa-tawa?" ucap Elena ke laki-laki berkupluk itu.

Lalu dia membuka kertas pemberian cowok gondrong itu, dan isinya sebuah alamat hotel.

"Om Reza, huffttt." ucap Elena malas.

Lalu dia meninggalkan dua laki-laki itu seraya berucap. "Wah shit banget lo!"

Dua laki-laki itu cuma menertawakan Elena.

Saat Elena berjalan untuk mengambil tas tiba-tiba dia berpapasan dengan Reva dan Kirana.

"Hai Rev, apa kabar lo?" sapa Elena.

Reva pun cuma menatap sinis Elena.

"Kita balik yuk," ajak Elena ke Kirana.

"Gue ambil tas dulu ya, duluan." Ucap Elena lalu meninggalkan mereka berdua.

Reva yang memalingkan muka ke Elena, setelah Elena pergi Reva pun langsung menatap serius ke Kirana.

"Kenapa?" tanya Kirana.

Akibat Pergaulan Bebas : Jakarta Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang