Keesokan harinya Elena berangkat ke kampus sendirian wajahnya pun terlihat kesal.
Ia pun melihat Reva sedang mencari-cari buku di toko buku kampus, dan menghampirinya.
Elena membelakangi Reva untuk mengambil buku, lalu berdiri disampingnya.
"Hai, apa kabar lo? Lagi cari buku ya?" sapa Elena lalu basa-basi ke Reva.
Reva pun cuma memalingkan muka ke Elena.
Elena pun menceritakan kejadian malam bersama Jona ke Reva. "Semalam gue ketemu sama cowok lo, dan lucunya dia ngajakin gue ngedate,"
"Ngomong apa sih lo! kaya lo kenal sama cowok gue!" ucap Reva dingin ke Elena.
"Jona kan," ucap Elena.
Reva pun menatap Elena dengan tajam.
Elena pun melanjutkan ceritanya, "Dia nginep di tempat gue semalam."
"Gue nggak percaya," ucap Reva bahwa tidak mungkin pacarnya bertindak seperti itu.
"Paling lo yang pengen sama dia kan?" lanjutnya.
"Tanya aja sama cowok lo," ucap Elena menatap Reva lalu mengeluarkan senyum smirk-nya.
"Dasar lonte lo ya!" teriak Reva.
Elena pun menatap Reva tajam, "Apa! Lo ngomong apa?" ucapnya.
Reva pun meninggalkan Elena dengan kesal.
Elena pun mengumpat. "Tai!"
*****
Di sisi lain ada Jona yang sedang sibuk mengedit hasil jepretannya di komputer pribadinya.
Tiba-tiba ia di kagetkan dengan suara ketukan pintu.
Jona pun menghampiri sumber suara, dan membuka pintu.
Ia kaget karena Reva datang tiba-tiba.
"Reva!" panggilnya.
"Semalam kamu sama Elena kan?" tanya Reva menatap Jona kesal.
"Siapa bilang?" tanya Jona mengalihkan topik pembicaraan.
"Elena sendiri yang ngasih tau aku!" ucap Reva memberitahukan ke Jona bahwa ia bertemu dengan Elena dengan nada emosi.
"Rev, ini nggak seperti yang kamu pikir," ucap Jona menenangkan Reva.
Reva pun mengumpat di depan wajah Jona. "Tai!" ucapnya.
"Bajingan!!!" geram Reva seraya menggigit kukunya.
Jona pun menghampiri Reva. "Rev, please dengerin aku!" ucapnya.
Reva pun mendorong Jona ke tembok seraya berkata. "Semua orang tau kalo dia tuh LONTE! kenapa kamu masih ketempat dia!" ucapnya dengan emosi yang sudah memuncak.
Jona pun bingung menjelaskan ke Reva darimana. "Hmmm... aku cuma..."
Reva pun masih menatap Jona tajam. "Mau apa!" ucapnya.
"Ngetest doang," ucap Jona santai.
"Bohong! kamu pasti pengen kan!" teriak Reva emosi dan matanya menatap tajam Jona, ia pun nyaris menangis karena sudah dikhianati sang pacar.
"Aku sama dia nggak ngapa-ngapain kok," ucap Jona menjelaskan.
Emosi Reva semakin naik. "Mau kamu ngapa-ngapain atau nggak, kamu tuh udah kesana!" teriak Reva.
"Kamu niatnya mau ngewe kan sama dia!" lanjutnya menatap Jona.
Dan Jona pun kicep, ia pun langsung meminta maaf ke Reva. "Aku minta maaf Rev," ucapnya seraya memegang tangan Reva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akibat Pergaulan Bebas : Jakarta Story
AléatoireKisah kehidupan gadis remaja yang menjalani kerasnya Jakarta Elena, gadis yang menjadi seorang pekerja seks komersial karena ada masalah pribadi dengan keluarganya. Miranda, yang mempunyai seorang pacar namun pacarnya itu sudah beristri. Kirana, s...