Heeseung - Sunoo 13 tahun.
Tungkai gadis itu berjalan lemah, mengikuti langkah seorang pemuda di depannya. Sunoo sudah berkali-kali meminta Heeseung untuk berhenti sejenak, tapi tampaknya pria itu siap meninggalkan Sunoo ketika dia mencoba untuk berhenti.
Menyusuri danau sehabis manjat pohon jambu di rumah Pak Danang, tentu udah ijin malahan yang punya pohon suruh mereka ambil buahnya. Sunoo ingat semua bahan Heeseung yang bawa, ini saatnya. Jika Heeseung tak mau berhenti untuk istirahat, biar Sunoo yang lakukan.
BYURRR!
Heeseung terkesiap, melempar asal semua barang ditangannya dan melompat ke dalam danau setelah melihat gadis itu nampak meminta tolong.
"Sunoo!" Heeseung berenang mendekati Sunoo, namun tubuh pria itu terdorong kaki gadis itu yang memberontak di air. Tak lama tubuh mungil itu tak lagi memberi pergerakan, Sunoo perlahan jatuh ke dasar.
Heeseung semakin panik, dia semakin menyelam. Mengulurkan tangan untuk meraih tubuh Sunoo, gadis itu ia dapat. Dia peluk dan bawa kepermukaan.
"Sunoo! Bangun! Lo denger gue bangun!" Masih di dalam air, Heeseung menyibak wajah yang tertutup rambutnya sendiri. Heeseung tak ada pikiran untuk membawa Sunoo ketepian saking paniknya dia, memberikan napas buatan yang dia sendiri tak mengerti bagaimana caranya. Dia hanya tau bahwa saat pemberi napas buatan harus menempelkan labium masing-masing.
Sunoo tak tahan menahan tawanya dan hal itu lepas begitu saja saat Heeseung mencium bibirnya lama.
"Apa?"
"Hahaha kamu ngapain sih? Bukannya nolongin malah ambil kesempatan dalam kesempitan" Sunoo menyeka bibirnya, sejujurnya dia cukup gugup dan berdebar. Wah ciuman pertamanya diambil sahabatnya sendiri, tak apa lagi pula dia menyukai Heeseung.
"Lo pura-pura?!" Heeseung tak habis pikir, dia menjauh dari Sunoo. Naik ketepian dengan semua yang serba basah, Sunoo masih tertawa disana. Gadis itu berenang dengan sangat baik, beberapa gaya sulit dengan mudah dia lakukan menjawab pertanyaan Heeseung tadi.
"Habisnya kamu ga mau berhenti, capek tau mana panas"
Heeseung mendengus kesal, mencari lagi semua bahan yang dia lempar tadi. Heeseung duduk di tepinya, melihat Sunoo yang asik mengapungkan diri dengan menutup mata. Gadis itu cantik saat basah.
"Kamu ga mau main air"
"Haish!" Heeseung basah lagi saat Sunoo mencipratkan air kearahnya. "Main sendiri kagak usah ngajak-ngajak"
"Ye ngambek" Sunoo asik lagi. "Eh Hee, coba kamu hitung ya. Aku mau nyelam, hitung berapa tahan aku di dalam air dengan satu tarikan napas"
Heeseung berdecak, ingin menolak namun untuk berbicara saja dia malas. Sunoo menarik napas banyak-banyak, kemudian menarik diri untuk menyelam.
"Satu, dua, tiga-" Dengan suara malas itu Heeseung menghitung.
Meraih buah jambu yang ia cuci, lalu memasukkan nya kedalam mulut. "Tiga puluh, tiga satu, tiga tiga. Hadehh" Heeseung berhenti menghitung, dia melihat gelembung dari pernapasan Sunoo dibawah sana. Heeseung terperangah ketika gelembung itu perlahan menghilang.
"Sunoo, udah Noo. Sunoo?" Heeseung kembali di liputi panik, gadis itu selalu membuatnya khawatir. Dengan lambat tubuh Sunoo mengapung, dengan cantik menyibak rambutnya.
Rasa panik itu hilang, Heeseung diam tenggelam dalam pesona gadis basah itu. Memalingkan wajah saat dia melihat sesuatu yang tercetak jelas di balik baju putih polos itu, Sunoo mulai beranjak remaja, bukan, sifatnya masih kekanak-kanakan. Tubuhnya, bagian-bagian itu membuat Heeseung tak fokus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love Me (?) - Heesun
Romance𝐇𝐨𝐧𝐞𝐬𝐭 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐬 𝐚𝐧𝐝 𝐛𝐚𝐝 𝐭𝐢𝐦𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐤𝐞 𝐭𝐡𝐞 𝐦𝐨𝐬𝐭 𝐩𝐚𝐢𝐧𝐟𝐮𝐥 𝐜𝐨𝐦𝐛𝐢𝐧𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧. Kesalahpahaman keduanya semakin menjadi, Sunoo pikir ibunya merebutkan hal yang Sunoo benci dari ibu Heeseung. Lalu Heeseung pi...