Still love me? 6

329 43 10
                                    

3 menit sebelumnya.

”Heeseung,” Panggil Bu Yuju setelah menemukan Heeseung yang akan menuruni tangga.

Heeseung reflek tersenyum. ”Ya Bu, ada yang perlu saya bantu?”

Yuju mengangguk. ”Ya, bisa ga kmau nemenin saya buat beli hadiah.”

Kebetulan banget dia lagi suntuk, jadi gas aja. ”Bisa kok, Bu.”

”Nanti sepeda kamu titipin di Pak Broto aja ya.”

”Siap Bu, saya tunggu di lapangan.” Heeseung ga pikir lama langsung menuju mobil Bu Yuju, senang sebenarnya bisa dekat dengan Guru itu. Meskipun masih keinget hari dimana dia ngungkapin perasaannya tapi malah di tolak, sebenarnya Hee juga sadar diri kalau Guru itu ga mungkin jadian juga sama Hee jika penolakan itu ga ada.

Menurutnya umur hanyalah angka, asek. Hee inget banget Bu Yuju bilang gini ke dia, ’Maaf Hee, saya ga bisa’.

Gitu doang tapi nyes banget di hatinya, dan Bu Yuju adalah wanita pertama yang Hee berani buat ungkapin perasaannya. Untuk yang lain entah mengapa masih tergelung kacau dengan gelisah, seakan banyaknya pikiran negatif yang mencegah Heeseung untuk melakukannya. Atau sebenarnya Heeseung sendiri yang membiarkan semuanya untuk mengurung perasaannya, sebab Bu Yuju dan dirinya yang memang ga mungkin bisa menyatu membuat Hee malah melampiaskan semuanya pada Guru itu.

Entah, rasanya rumit. Dasar bocah.

Heeseung merasa seseorang tengah memperhatikannya, dan ternyata orang itu adalah Jaeyun. Pria itu tidak tau mengapa menatapnya dengan tatapan tajam, Heeseung tau cowok itu pasti lagi nunggu Sunoo. Ketahuan banget mau nganterin Sunoo pulang, agak kesel karena kedekatan mereka makin nyata belakangan hari ini. Yang biasanya Sunoo selalu menolak siapapun dan menempel padanya jadi berubah, cemburu?. BANGET.

”Hee.” Tanpa disadari Bu Yuju sudah berada disana tengah membuka pintu mobil. ”Ayo masuk.”

***

Jungwon menikmati sore hari ini dengan membawa motornya melaju pelan, modus ae sebenarnya biar bisa lebih lama sama Sunoo. Cuman kalo motornya lama-lama di gas pelan bisa habis ni bensin, mana gajinya belum masuk rekeningnya. Jadi pen maki-maki bosnya, ada si uang tapi niatnya dia kan mau ngajak Sunoo ngemall.

Jajan eskrim kek, dia mau jadi dominant girl dengan traktir pacarnya. Hueheueheu.

”Ngemall dulu yuk, mau ga?”

Sunoo mengangkat pipinya yang sedari tadi dia rehatkan di bahu Jungwon, menatap gadis itu lewat spion. “Boleh deh, kita main yuk di timezoon,” ajak Sunoo, anaknya lagi galau jadi pengen senang-senang.

Jungwon auto menghitung uangnya. “Emm boleh deh.” Apasi yang enggak buat ayang, ngak ngak ngak.

Jungwon membanting setir perlahan memasuki pekarangan Mall, gercep ambil alih helm Sunoo dia bantu bukakan. Langsung meraih tangan Sunoo, Jungwon nyengir pas Sunoo malah peluk lengannya. Mungkin bagi kebanyak gadis akan biasa saja, tapi ini Jungwon si lesbong yang hampir mimisan pas ngerasain sesuatu yang kenyal menyentuh lengannya. Kalo ga di kontrol bakalan mimisan saat itu juga.

Sunoo segera mengeluarkan cardnya sebelum Jungwon merogoh dompetnya meraih uang.

”Aku traktir ya.” Ijinnya baru sekarang pas mas penjagnya udah gesek tu ATM, pacarnya Jungwon sangat mengerti Jungwon. Pengen emut pipinya.

Setelah card Timezoon itu diberikan tujuan mereka langsung pada claw machine dimana bukan hanya sekedar terisi boneka, tapi juga beberapa aksesoris. ”Itu Won, dapetin gelangnya. Couple an kita.” Dengan heboh Sunoo menunjuk sepasang gelang berwarna pink-blue.

Still Love Me (?) - HeesunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang