Makan malam sudah siap, Sunoo meletakkan semur telur puyuh kesukaan Heeseung diatas meja makan. Lagi lagi melirik jam dinding yang menunjukkan pukul semakin malamnya hari, ga biasanya bocah itu belum datang jam segini. Biasanya di chat aja udah ngacir ke rumah.
Karena Heeseung hidup sendiri, alias Ibunya pergi jauh dan Ayahnya yang jarang pulang itu buat Heeseung sering bergantung sama Jisoo dan Sunoo. Makan selalu di rumah Sunoo, beberapa kali diberi uang jajan Jisoo. Pokoknya Heeseung udah jadi bagian dari dua perempuan itu, jadi wajar jika Jisoo mulai khawatir kalau Heeseung masih belum datang saat makan malam akan di mulai.
"Sunoo cari deh Ma, kesel banget udah cape cape masak malah ga dateng dateng" Sunoo dengan mulut yang mengerucut itu meraih tas selempang nya, ga lupa sama misuh misuh khas Sunoo. "Arepe mangan ae repot, jan arek kui yo. Mentolo tak HEHH!" Keluar deh bahasa ibunya.
"Hati hati loh, kamu mau cari kemana anaknya?"
"Kemana lagi kalau bukan ke tempat biasa, pasti lagi cari duit haram. Sunoo pergi Ma, assalamu'alaikum"
Jisoo berdiri diambang pintu, melihat putrinya yang sibuk membenarkan flatshoes nya. "Waalaikumsalam, langsung pulang ya"
"Siap yang mulia!!"
Berhubung sepeda Sunoo lagi di benerin, semuanya deh diganti. Udah minta persetujuan Jisoo juga, yang rusak pada diganti dan diperbaiki. Sunoo ke rumah Heeseung dulu buat ambil sepeda cowok itu, mengayuh dengan cepat.
Sunoo membuka tasnya, berbagai macam benda berbahaya disana. Ada alat setrum, belati kecil, semprotan cabai, bahkan pistol mainan yang pelurunya itu bola bola kecil terbuat dari besi. Kebayang lah ya kalau ada yang mau macam macam sama Sunoo malah mati duluan, Sunoo ini anaknya rapi. Semuanya sudah jadi resiko, makanya ribet bawa ini itu.
Sunoo sampai pada jalanan sepi yang jadi tempat utama melaksanakan balap liar, entah itu motor atau mobil. Heeseung kerap gabung mereka, buat Sunoo repot khawatir. Gimana kalau ada kejadian yang ga diinginkan, misalnya mobil Heeseung yang dipinjamkan buat balapan itu di rusak buat Heeseung kecelakaan lah atau apalah lainnya.
Sunoo ga mau Heeseung mati duluan dari dia, ga bisa bareng bareng aja apa. Dan bener aja, Sunoo dapat menangkap ekspresi serius Heeseung saat membawa mobil vantablack itu melaju melawan mobil merah.
Sunoo melipat tangannya, dia yakin Heeseung pasti menang. Ini karena mobilnya, lihat saja warnanya. Ga tau mobil siapa, tapi warna mobil itu vantablack yang mana warna itu menjadi material paling gelap. Mengecoh musuhnya.
"Halo cantik"
Sunoo mendengus kala dagunya di colek Jay, ini nih kor balapan liar ini. Sunoo laporin baru tau rasa.
"Udah gue bilang jangan ajak Hee main, lo batu ya"
Jay menghela, untung cantik. "Bocahnya yang mau sendiri, dia bilang butuh uang"
"Emang ga ada kerjaan lain ya?"
Yah pake nanya. "Taruhannya besar sayang, kan lumayan buat nafkahin lo"
Najis betolll, pingin Sunoo tampol.
Dan benar, balapan ini lagi lagi Heeseung yang menang. Buat beberapa orang menggerutu, siapa sih yang ga mau matiin Heeseung hanya karena pria itu selalu menang dalam balapan dan mengambil semua uang taruhan.
Heeseung hanya merasa lelah batin dan ramai pikirannya jadi hilang dengan balapan ini, seru seruan buat dia lupa akan segala masalah. Mencium banyaknya uang itu, mengantongi semuanya. Dia bisa bayar buku sekolah, bisa bantu Jisoo dikit buat makanan sehari harinya, jangan lupa hutang Ayahnya yang dia tanggung juga. Dan, ajak Sunoo jalan jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love Me (?) - Heesun
Romance𝐇𝐨𝐧𝐞𝐬𝐭 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐬 𝐚𝐧𝐝 𝐛𝐚𝐝 𝐭𝐢𝐦𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐤𝐞 𝐭𝐡𝐞 𝐦𝐨𝐬𝐭 𝐩𝐚𝐢𝐧𝐟𝐮𝐥 𝐜𝐨𝐦𝐛𝐢𝐧𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧. Kesalahpahaman keduanya semakin menjadi, Sunoo pikir ibunya merebutkan hal yang Sunoo benci dari ibu Heeseung. Lalu Heeseung pi...