third person pov.
ׅ ㅉ ۟ ׅ ୨ ˚ ⊹ ۫ ୨۪୧ ۫ ⊹ ˚ ୧ ۟ ׅ ㅉ ׅ
6:30.
[name] terbangun dari tidur lelapnya, merapikan kasur, mencuci muka dan menuju kembali ke kamarnya karena sudah tidak tahan diam di kamar isagi yang penuh dengan barang.
terlihat isagi dan rin masih tertidur, rin ada di atas kasur sedangkan isagi sudah ada dibawah. tidur bersama karpet empuk bulu bulu.
tanpa pikir panjang, [name] segera membuka gorden dan jendela agar udara segar masuk ke dalam kamarnya. [name] tertawa kecil melihat posisi mereka tidur.
rin memeluk bonekanya [name], lalu seperti biasa, isagi mangap dan tangannya seperti saat buka barisan setiap mau senam.
tak lama setelah membuka jendela, rin terbangun, masih memegang boneka yang dipeluknya. rambutnya berantakan sekali. ia mengucek matanya, “oh... good morning, kak.”
“good morning, rin. kalau mau minum langsung aja ke bawah ya, ambil di meja makan.”
“thank you....” rin berbaring lagi.
[name] menuruni tangga, menuju dapur. biasanya ayah dan mamanya sudah makan bareng. namun, kali ini mereka tidak ada. diliat liat, mobil pun menghilang dari garasi.
saat akan membuka kulkas, ada secarik kertas yang tertempel di pintu kulkas.
‘to kakak
ayah sama mama mau jalan jalan dulu... nanti kakak yang masak ya, atau beli makanan jg boleh. mintain adek buat nganter, bilang disuruh mama... ayah sudah transfer ke kakak. maaf yah mama gak bisa masakin kakak dan adek. jangan lupa rin nya diajak makan sebelum dia pulang ke sebelah. love you kakak
love, mama’
[name] langsung mengecek rekening e-money nya. yang bener aja, udah di tf. banyak banget. inimah lebih dari cukup. setelah mengecek, ia bergegas mandi.
saat [name] mengeringi rambutnya menggunakan handuk dan menuju ruang tamu, terlihat rin yang berdiri di depan kulkas. seolah-olah ia membaca pesan yang ditinggali mama.
“rin...?” panggil [name]. yang dipanggil tersentak kaget, lalu menoleh, “gua baca pesannya, maaf.”
“nggak apa-apa rin. gimana yoichi? udah bangun apa belum?”
“belum, masih lelap banget. gak enak banguninnya.”
“kamu diem disini dulu ya, rin. aku mau beli bahan di supermarket.” [name] mengambil kunci motor di atas meja tv, tetapi, rin menghampiri.
“gua aja yang nganter.”
[name] menggeleng, tentunya tidak mau merepotkan tamu. “nggak usah, aku bisa naik motor kok. kan kamu udah pernah liat aku naik motor.”
“nggak apa apa. lo pake aja helmnya, kak. gua mau ganti baju dulu.”
nggak sampai 5 menit dia udah ganti baju, bahkan udah langsung pakai helm. mereka langsung menuju garasi, dan gas ngeng.
sebelum itu...
“kependekan motor...” ucapan rin tersebut membuat [name] menahan tawa sampai wajahnya memerah. rin bahkan harus mundur agar kakinya cukup.
“udah udah, aku aja yang kesana.”
rin tetap menolak, entah apa yang dirasuki dirinya kali ini. who knows. “gua siapin dulu mobilnya.”
[name] belum sempat melarang, rin sudah balik ke rumah untuk mengambil kunci mobil.
mobil sudah siap, rin keluar dan menarik tangan [name] pertanda menyuruhnya untuk masuk.
diperjalanan, [name] memainkan jari jarinya, “maaf ngerepotin.”
rin menoleh sebentar, “jangan dipikirin. kayak sama siapa aja.”
<to be continued> ៸៸ .ᐟ.ᐟ ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
FULL VOLUME ꒰ itoshi rin.
Fanfiction⊹ ִ ֹ [name] mau tidur nyenyak saja tidak bisa, semuanya gara gara oknum bernama rin itoshi yang ngeselin plus aneh banget banget banget! ໒꒱ 𝘄𝗮𝗿𝗻! non-baku, lowercase, harshwords, out of characters. 𝗱𝗶𝘀𝗰𝗹𝗮𝗶𝗺𝗲𝗿! characters credit ...