1.5

1.3K 247 13
                                    

third person pov.

ׅ ㅉ ۟ ׅ ୨ ˚ ⊹ ۫ ୨۪୧ ۫ ⊹ ˚ ୧ ۟ ׅ ㅉ ׅ

[name] baru saja selesai mandi, sudah terdengar suara gitar mengamuk berasal dari sebelah kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[name] baru saja selesai mandi, sudah terdengar suara gitar mengamuk berasal dari sebelah kamarnya. siapa lagi bukan rin itoshi.

"anak ini..." ia membuka jendelanya dan meneriaki seorang pemain gitar itu.

"RINNNN. KECILIN SUARANYA! aku mau tidur nyenyak."

suara gitar tersebut malah semakin keras. tanpa pikir panjang, [name] langsung menghampiri rumah rin.

disana disambut oleh kakak laki-laki rin, sae itoshi, yang sedang menggunakan earphone. ekspresi nya udah keliatan kalo sae lagi capek.

"kamu ketuk aja pintunya ya... kalo nggak dijawab, buka aja. pasti gak dikunci. bilang aja kamu masuknya disuruh sama sae. anak itu sekarang emang lagi emosi emosinya." sae sudah capek memberitahu rin sedari tadi.

saat [name] akan mengetuk pintu, suara gitarnya udah hilang. maka dari itu, ia mending pulang karena mungkin saja rin tidak akan memainkan gitarnya lagi.

tetapi, pintu kamar itu terbuka dan lengan [name] ditarik.

rin dan [name] berhadap hadapan. terlihat mata rin yang sembab membuat [name] gelisah.

"rin...?"

bukannya menjawab, rin tiba-tiba menyandarkan kepalanya pada bahu sang penanya. leher dan telinganya merah sekali.

"kita duduk dulu, ya?" [name] membantu rin untuk berjalan, badannya gemetar.

mereka sudah duduk di kasur, namun rin tetap tidak lepas dari bahu temannya itu.

wajah rin menempel di leher [name], panas.

secepatnya [name] merogoh saku untuk mengambil hp sembari mengelus kepala rin dan menelpon sae karena nggak sanggup membawa rin kebawah.

'kak sae!'

'apa?'

'cepetan ke kamar.'

'kenapa sih???'

'DUH, LAMA. BISA GAK CEPETAN KESINI.'

'sabar anjir.'

sae kaget, ia tidak biasa melihat adik satu satunya tiba-tiba sakit gini.

[name] ikut menemani rin dan sae menuju rumah sakit. maupun di mobil, tetap saja kepalanya tidak bisa lepas darinya.

sesampainya mereka di rumah sakit, [name] menunggu di luar ruangan dokter umum. kata sae sebelum masuk kesana, "ntar tak antar pulang dulu. soalnya nunggu obat pasti lama."

terdengar suara notif begitu banyak dari hpnya, ia segera menjawab pesan yang ternyata dari adik kecil, isagi yoichi.

adik telkom
online

FULL VOLUME ꒰ itoshi rin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang