Votmen jusseyoo~
"Loh tumben adek mau peluk-peluk Abang?" Jazian mengelus rambut Eza yang menempel padanya layaknya monyet.
Anak itu sedari tadi menenggelamkan tubuhnya dalam dekapan Jazian. Tidak hanya itu, Eza juga menjadi sangat manja akhir-akhir ini.
"Abang Eza mau dipeluk peluk sama Abang, mau di elus-elus juga"
Jazian menuruti ucapan Farelza, tangan besarnya mengelus punggung kecil adiknya dengan teratur sesekali membubuhi kecupan di pucuk kepala adiknya.
Farelza menyamankan dirinya, dia semakin masuk dalam pelukan Jazian guna mencari kenyamanan dalam dekapan abangnya.
"Abang hari ini ganteng hehe, Eza jadi sayang" ucapnya.
"Hahaha Abang emang ganteng dek" Eliza mendengus mendengarnya, yah walaupun benar jika Jazian itu tampan.
Gadis itu langsung keluar sesudah meminta izin untuk kerumah sahabatnya.
Eza hanyut dalam dekapan Jazian yang terasa sangat nyaman. Dalam hati ia berharap agar bisa terus menerus merasakan kehangatan dan kenyamanan yang ia dapatkan saat ini.
Dikehidupan nya dulu Eza hanyalah seorang yatim piatu yang harus banting tulang untuk memenuhi segala keperluannya.
Eza ah tidak Sean bahkan harus rela putus sekolah akibat tidak ada biaya karena semua uang yang ia dapatkan digunakan untuk membeli makanan dan kebutuhan harian lainnya.
Sean dulu berharap akan ada yang mau mengadopsi dirinya hingga ia bisa mendapatkan sandaran ketika dirinya lelah, sambutan penuh kasih sayang yang akan ia dengar saat pagi hari, kecupan sayang dikening menjelang tidur, dan pelukan hangat saat ia merasa harinya berat.
Tapi itu semua hanya lah angan-angan dirinya, karena hingga ia remaja tidak ada satupun orang yang mau mengadopsinya.
Karena itu, Sean sangat senang saat ia merasuki raga Farelza, karena di sini ia mendapatkan apa yang sebelumnya ia harapkan.
"Daddy pulang" lamunannya buyar saat mendengar suara Daddy nya.
Anak itu segera melepaskan diri dari dekapan Jazian dan berlari menuju Ravendra yang sudah merentangkan tangannya.
Hup
Tubuh kecil itu langsung dipeluk dengan erat oleh Ravendra dan membawanya kedalam gendongan koalanya.
"Daddy lama! Eza tunggu tunggu dari tadi" Ravendra terkekeh sebelum mencuri kecupan dipipi bulat bersemu putranya.
"Maaf yah, tadi di jalan macet banget jadi Daddy pulangnya agak telat" sesalnya.
Melihat wajah bersalah Daddy nya Eza jadi merasa tidak enak, jadi anak itu dengn cepat langsung mencium kedua pipi Daddy nya.
Muach muach
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kesayangan Antagonis (Pre-Order!)
Random‼️BEBERAPA PART DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBIT‼️ tadinya sih Sean nggak mau percaya kalau ia bertransmigrasi. tapi, setelah melihat wajahnya ia jadi percaya, parahnya lagi dia menjadi adik dari antagonis wanita yang seharusnya sudah metong saat a...