Chapter 2

53.6K 5.8K 382
                                    

Vote?ᕦ⁠(⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠)⁠ᕤ






Hah~~

Helaan nafas itu terus keluar sejak beberapa menit yang lalu. Kini Sean sudah mengerti dengan situasi yang ia alami.

Satu hal yang pasti, kini Sean telah bertranmignasi eh salah bertransmigrasi kedalam novel yang ia baca sebelum jatuh tertidur.

Parahnya lagi kini dia masuk kedalam tubuh adik antagonis wanita yang seharusnya udah metong. Mana pemilik tubuh yang ia tempati hanya memberikan sedikit informasi tentang dirinya.

'anjinglah' batinnya

Hah~

Ceklek

Pintu terbuka dan menampilkan wanita paruh baya yang ia ketahui sekarang adalah ibu dari tubuh yang ia tempati. Kalau tidak salah, wanita itu bernama Ariana Gilbert.

'apa gue pura-pura hilang ingatan aja yah? Tapi yang dioperasi kan jantung, masa yang bermasalah otak?. Au ah terobos ajah'.

"Sayangnya mommy udah bangun yah, mommy bawain bubur, dimakan yah sayang" Ariana mengelus rambut putranya dengan sayang.

Ia membantu Sean ah bukan sekarang dia adalah Farelza Kingzi Falois dengan nama kecil Eza. Ariana dengan hati-hati membantu nya untuk duduk.

"Sekarang makan yah"

"Gu, eh Eza nggak suka bubur mommy" ucapnya.

'anjing! Hampir ajah gue ngangkat bahasa gaul ke ni emak-emak, bisa curiga dia!, Sean anjing bodoh banget loh'.

"Coba dulu sayang, ini mommy yang buat loh, pasti adek bakalan suka" ucapnya meyakinkan.

Eza menatap sendok berisi bubur yang diarahkan padanya, dengan ragu-ragu ia membuka mulutnya.

Mata bulat itu langsung berbinar saat merasakan enaknya bubur yang ia makan.

"Buburnya enak~ Eza suka!" Ucapnya antusias membuat Ariana tersenyum senang.

"Enak kan! Karena itu adek harus makan yang banyak!" Eza mengangguk dan kembali menerima suapan dari ibunya.

'enak banget woy!! Baru kali ini gue ngerasain bubur seenak ini selain bubur ayam' batinnya terharu.

Bruk!!

Uhuk uhuk!

"Adekk!!!" Seorang pria paru baya membuka pintu dengan tidak santainya membuat kedua orang yang ada didalam terkejut, bahkan Eza sampai tersedak.

"Uhuh uhuk, hiks m mommy uhuk uhuk! Tenggorokanku sakit~ hiks uhuk!" Ucapnya sembari terbatuk hebat.

"Astaga! Minum dulu sayang" belum sempat Eza menerima segelas air, tubuhnya sudah dipeluk dengan erat oleh pria yang baru saja mendobrak pintu dengan tidak elitnya.

"A adek, Daddy kangen sekali" ucapnya.

"Uhuk uhuk hiks sakit hiks tenggorokannya sakit uhuk".

Plak

"Mas lepaskan anakku! Putraku sedang tersedak mas! Menyingkir!!" Ariana menggeplak punggung tegap suaminya saat melihat putranya sudah menangis disertai batuk akibat tersedak.

"Auch, sakit by" ucapnya setelah menyingkir.

"Minum dulu sayang" Ariana tak memperdulikan suaminya, dia dengan telaten memberikan air pada putranya yang kini tengah sesenggukan.

"Hik, Daddy mau bunuh Eza huwaa" suara tangisan Eza membuat Daddy nya gelagapan.

"A dek maaf, Daddy minta maaf, jangan menangis" bukannya berhenti Eza kini malah semakin mengeraskan tangisannya apalagi setelah melihat wajah dari Daddy nya.

Adik Kesayangan Antagonis (Pre-Order!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang