First Day

3.4K 364 31
                                    

.
.
.
.

" Itu satu punya kamu satu punya kakak, terserah mau yang mana" ucap Jay yang sedang mencuci piring.

Joe membuka penutup makanan dan mendapati dua piring berisi masing-masing satu ayam tepung. Jelas Joe pilih yang besar yang kecil buat kakaknya aja.

" Aku yang ini ya, dad?" Joe menarik piring lalu ia menutup penutup makanan kembali.

Jay mengangguk saja mengiyakan. " Ganti baju dulu dek, baru makan."

Joe pun segera menuju ke kamarnya untuk mengganti bajunya yang kena lumpur abis main bola. Mencuci tangan dan kaki lalu turun ke dapur untuk makan siang.

Di dapur sudah ada Jay dan Mark yang sedang meminum air dingin. Jay sendiri sedang memandang ipad sembari nyemil tempe goreng sama sambel.

" Gak makan dulu, kak?" ucap Jay setelah melihat si sulung yang akan naik ke kamarnya.

" Nanti aja deh, aku abis makan mie ayam masih kenyang" tolak Mark. Emang tadi dia lagi nongki di tempat mie ayam soalnya besok puasa gak bisa nongki sambil makan.

" Yaudah."

Sementara Joe udah siap makan, baca doa dulu terus minum air es setelah itu baru deh makan.

"  Daddy tau gak sih?" celetuk Joe.

" Gak."

" Ish dengerin dulu! Belum selesai ngomong" ucap Joe kesal.

Jay berdeham dan kembali fokus pada ipadnya sesekali melirik si bungsu.

" Adek tadi kan lewat depan rumah pak RT, terus disana ada rame-rame tau."

" Rapat kali."

" Ih bukan, katanya nih ya anaknya Pak Somat yang jualan ikan asin itu kabur dari rumah."

Dengan cepat Jay mengalihkan perhatiannya kepada si bungsu, menarik nih gosipnya. Lumayan buat nanti malem gosip baru.

" Terus dek, gimana?" sekarang Jay memperhatikan dengan seksama.

" Katanya Bu RT, anaknya Pak Somat itu kabur dari rumah karena gak setuju pak Somat nikah lagi" ucap Joe.

Jay mengerutkan dahinya, " terus?."

" Calonnya Pak Somat itu kakak tingkatnya anaknya Pak Somat."

Jay kaget otomatis. Gila si katingnya doyan yang udah alot. Minimal yang spek sugar daddy lah ini malah buaya darat plus kantong tipis.

Astaghfirullah.

" Tapi dek, bukannya istrinya Pak Somat masih ada? Kok mau nikah lagi?" tanya Jay.

Joe meletakkan ayamnya terlebih dahulu seblum menjawab, " istrinya lagi kerja jadi pembantu kan, jadi orangnya pulang sebulan sekali."

Jay membulatkan mulutnya.

" Tapi denger-denger juga Pak Somat nikah lagi karena gak mau kalah saing sama Pak Murdi" ujar Joe

Waduh kok makin seru gibahnya.

" Ya emang dari dulu dua orang itu gak mau kalah saing dek, kalo Pak Somat punya ini Pak Murdi juga harus punya. Kayak sekarang, Pak Murdi punya dua istri otomatis Pak Somat harus punya dua istri" ucap Jay.

Joe mengangguk-anggukkan kepalanya.

" Ter--."

" Daddy dibiarin malah makin diterus" Mark sebenernya udah denger dari awal. Eh lama-lama kok makin diterusin sama bapaknya.

Daddy Jay's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang