.
.
.
." ASSALAMUALAIKUM OMA YUNA!!."
" WASSUP OPA SURYA!!."
Hari ini Joe kedatangan tamu spesial yang tak lain adalah Haikal, Nathan, Rendi dan Yoga. Dibelakang mereka ada Mark yang membawa sebuah totebag ukuran sedang. Dia tadi pulang sekalian bawa baju-baju Joe yang udah disiapin.
Haikal menyalami Yuna dan Surya, lalu mendekat ke arah Joe yang lagi tidur. Emang sekarang waktunya istirahat tapi bocah-bocah ini malah ngerusuh.
" Oma kita bawain roti nih."
" Kita bawain buah juga."
Yuna tersenyum, " makasih banyak loh, kalian repot-repot gini."
" Enggak kok, malah kalo gak bawa apa-apa nanti sungkan" ucap Rendi.
Haikal memandangi wajah damai Joe yang tertidur. Dia menusuk-nusuk pipi Joe agar si empu terbangun. Masa mereka kesini udah panas-panasan, Joe malah enak tidur.
" Joe bangunin aja gapapa" ucap Yuna.
Haikal mengangguk. Ia lebih mendekat lagi tepatnya di telinga Joe. Lalu menarik napas dalam dan......
" WOY BANGUN!!."
" Hahh...." Joe kaget sampe duduk. Dadanya berdegup kencang dan mengambil napas cepat.
Haikal mendapat satu pukulan keras dari Rendi. " Kasian bego!."
Joe menatap sekitar bingung. Nyawanya belum terkumpul sepenuhnya. Yuna mengambil segelas air putih lalu diminumkan ke Joe.
" Dijengukin temen-temennya tuh."
Joe mengerutkan dahi lalu ia berbalik dan mendapat Haikal yang cengengesan dan Rendi yang menatap sebal Haikal.
" Sorry ya, gue kagetin" ucap Haikal sambil terkekeh.
Joe hanya menatap malas ke arah Haikal. Ia kembali menyenderkan badannya di kasur yang sudah dinaikkan oleh Yuna.
Nathan dan Rendi duduk di pinggir ranjang Jorel. Sementara Haikal dan Yoga duduk di kursi. Biar gak ribut kata Nathan.
" Lu kenapa sih nyet, gak ada angin gak ada hujan tidur di hotel begini" ucap Haikal.
" Tau, demen banget nginep di hotel" tambah Rendi.
Joe hanya menatap mereka tanpa menjawab pertanyaan. Terlalu malas atau masih belum mood yang baik gara-gara Haikal membangunkannya tiba-tiba.
" Dia nangisin bapaknya tau" ujar Nathan.
Sontak pandangan mereka tertuju kepada Nathan. Lalu Haikal tertawa terbahak-bahak diikuti Yoga dan Rendi. Sementara Joe mengerucut sebal karena Nathan sudah membuka kartunya.
" Kok tumben banget lu nangisin om Jay?" tanya Yoga.
Joe menghela napas sebelum menjawab, " gue kira dad korban kecelakaan pesawat itu."
" Hah?."
" Lu gak dikasih tau kalo mereka gak jadi naik pesawat itu?" tanya Rendi.
Joe menggeleng.
Haikal menggeleng kasian dengan sahabatnya ini. Bisa-bisanya dia gak tau kalo bapak mereka pindah pesawat ke jet pribadi.
" Gue baru dikasih tau pas mereka semua udah nyampe dan udan di resto" ucap Joe.
" Ih parah banget sih om Jay."
" Parah banget sumpah!."
" Kita kerjain gimana?" ucap Yoga sambil memasang wajah jenaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Jay's Family
RandomHanya cerita random daddy Jay, kakak Mark, dan adek Joe beserta kawan kawan:)