《Ichi →jadi dia?》

1.6K 105 6
                                    

"Lain kali berfikir dengan logika Jangan hanya melihat situasi." Ucapnya lirih saat melewatiku.

Hah..? Maksudnya..??

_______________________________

Aah.. sialan harusnya tadi kulempar saja daripada ku tonjok hingga pingsan biarlah lagi pula polisi akan menangkapnya akan repot jika terjadi salah paham.

Tak jauh lari langkahku terdapat toserba. Aku memasuki toserba untuk membeli beberapa stok pangan. Yaah.. papa menyuruhku saat hendak pulang..

[Papa duda]

[Papa duda]
M/n pulang sekolah nanti
Kamu beli stok makan rumah
Yaa, nanti uangnya papa ganti [17.47]

[You]
[17.48] Ok.

Cih.. papa kebiasaan kalau ada sesuatu mendadak ngabarinnya. Aku melihat daftar dan menuju rak untuk mengambil beberapa pangan. Ya seperti pada umumnya pergi ke kasur lalu membayar.

Sedikit memikirkan seseorang yang tadi menghampiriku entah mengapa rasanya agak tak asing bagiku. Aku mengeluarkan ponselku dan melihat foto yang di kirim oleh papa beberapa hari yang lalu.

Senyum terukir di wajahku. Haah.. sepertinya kita akan bertemu lagi dalam waktu dekat ya.. Pria manis.









"Tadaima" Ucapku membuka pintu. Percuma juga tak ada yang menyaut, kan papa pulang nanti malam.

Aku melakukan kegiatanku seperti biasa mulai dari membersihkan rumah dan menata stok pangan. Selesai semua aku berjalan menuju kamarku yang berada di lantai dua. Membersihkan tubuhku lalu merebahkannya

Sungguh.. hari ini lebih melelahkan dari sebelumnya.. memejamkan mata menghilangkan rasa lelah hingga terlelap dalam tidur sampai suatu suara membangunkanku.

"M/n.. nak, ayo bangun kita makan malam." Ucapnya.

"Papa..?" Ujarku Setengah sadar.

Tunggu suaranya kaya bukan papa deh.. duh mana ngeblur lagi nyawa belum ke kumpul ntar dulu. Aku mengusap mataku agar pandanganku menjelas.

Papa? Bukan.. dia kaa-san. Orang yang membangunkanku.

"Cuci mukamu dan turun kebawah ya nak, di tungguin papa lho." Ujarnya lembut.

"Umngh.. baik." Balasku padanya. Wanita itu- aah tidak, maaf.. kaa-san pergi dari kamarku.

Aku duduk di pinggiran kasur mencoba untuk bangun pergi mencuci muka. Berjalan perlahan menuruni tangga.

"Huwaaaghh.." maaf sepertinya aku masih mengantuk.

"Huh? Hahahaha! Tidur dari jam berapa kamu m/n?" Tanya papa yang sedang duduk di meja makan sambil membaca koran.

"Pulangh huagh.. hekolah" Ucapku duduk di salah satu kursi meja makan.

"Psst psst m/n." Kode papa.

"Hmm?" Aku yang mengerti mulai mendekat.

"Kapan dapet pacar??" Tanya papa bisik-bisik.

Aelah pa, pa. Pacar lagi pacar lagi. Aku memutarkan bola mataku malas kembali ke posisi duduk awalku. 💡 Ide muncul nih.

"Kaa-san!"

"Eh? M-m/n!!" papa panik.

"Kaa-sannn, papa memintaku untuk cepat-cepat punya pacar nih!" Adu no jutsu! Eaa.

Kaa-san yang selesai memasak membawa hidangan terakhir dengan omelannya.

"Kau ini!, M/n anak imutku jangan dengerin kata papa ya fokus sekolah aja terus.. sayang! Kau ini! m/n itu masih kecil! Jika m/n cepat punya pacar belajarnya akan terganggu!" Tegur kaa-san menaruh hidangan.

Aroma ini.. tunggu? Ra-ramen!?!!!

"Woah! Ramen!!" Teriak reflek..

"Ramen dengan sushi tuna, kau suka kan m/n?" Tanya kaa-san.

"Iya, m/n suka kok kaa-san terimakasih." Jawabku.

"Tak perlu berterima kasih, sa makanlah." Ucap kaa-san.

"Itadakimasu!"

Aku memakan ramen buatan kaa-san.. aah rasanya mirip dengan ramen buatan mama..








Kizura :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kizura :

Jika typo, cringe dll saya minta maaf kemungkinan saya terlalu memikirkan waifu saya wkwk see u next chp

MALE!READER X HAIKYUU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang