Tentang Gelisah

298 24 2
                                    

Secret
—Tentang Gelisah—

-------

Jangan bermimpi indah, tidur yang nyenyak saja

-------

Di malam itu, seseorang duduk diatas kasur sembari memainkan kuku jemarinya. Seharusnya ia sudah tidur sejak satu jam yang lalu, namun bayangan dari dunia khayalan yang seakan mencekiknya membuat pemuda itu memilih untuk menenangkan diri terlebih dahulu.

Ketukan pada pintu kamarnya terdengar dari luar, disusul dengan terbuka dan masuknya seseorang. Si empunya menatap bingung seorang pemuda yang lebih muda darinya itu sudah siap dengan jaket hitam andalannya.

"Ada apa?"

"Gini bang, gue mau izin keluar sebentar."

Deyno, pemuda itu melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam. "Mau ngapain jam segini keluar?"

Yang paling muda mengusap tengkuknya sendiri. "Nyari penjual nasi goreng bang, lagi pengen."

"Kalo gitu nanti jangan lama-lama, oke Jayu?"

Yang dipanggil Jayu itupun mengangguk cepat, segera beranjak pergi setelah mendapat izin.

Tidak ada yang aneh dari Jayu yang seringkali ngidam nasi goreng jika sudah masuk tengah malam, sudah jadi hal biasa. Deyno membiarkan saja, toh ia tau Jayu hanya berniat mencari angin segar.

Deyno memutuskan untuk merebahkan tubuhnya dan mencoba untuk terlelap meski kedua matanya masih terlalu segar untuk memejam. Helaan nafasnya tak lama terdengar teratur, tanda bahwa ia sudah hanyut dalam mimpi.

Deyno memang sudah tertidur, tapi tidak dengan pikirannya. Deyno selalu waspada meskipun dalam keadaan mata tertutup. Ini sudah terjadi sejak ia kehilangan kedua orangtuanya, Deyno menjadi susah menaruh kepercayaan pada orang lain. Susah juga untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, dan karena itu lah ia disini.

Deyno tinggal dengan tiga orang lainnya. Reyto si pemuda tinggi dengan suara berat, Jeon si anak badung dan tengil, dan Jayu yang menjadi si bungsu.

Tidak ada yang aneh dari mereka berempat, mereka hanya sekelompok pemuda yang tinggal jauh dari rumah dan menemukan rumah baru bersama. Saling membantu serta saling menguatkan.

Malam itu terasa begitu lambat bagi Deyno, terlebih ia terbangun pukul tiga pagi dan tidak bisa melanjutkan tidurnya lagi. Dan karena itulah ia memutuskan untuk ke dapur untuk mengambil segelas air dingin.

Namun aroma janggal tercium saat Deyno membuka pintu kulkas, ia terhenti dan menatap telapak tangannya sendiri. Hingga ia menyadari adanya cairan merah berbau amis yang melekat padanya.

Perlahan tubuh Deyno bergetar, tidak sanggup mengeluarkan sepatah katapun. Lidahnya kelu, tertelan dengan ketakutannya sendiri. Deyno benci itu, anyir yang mengingatkan tentang segala masa lalu kelabu nya.

------


(Rahasia dan tragedi kelam)

------

Lembar Secret mulai dibuka, menguak kisah trauma dan rahasia dari si pemilik hati sekeras batu.

And ya, welcome to my story, silahkan tinggalkan jejak untuk mengapresiasi karya ku yang baru.
Silahkan tinggalkan komentar untuk menilai serta mengoreksi cerita ini.
Silahkan ajukan pertanyaan apabila bingung dengan alur atau karakter nya.
Thanks, and love you all!

------

440 kata
16052023

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang