Secret
—02. Perundungan—------
Naluri manusia seharusnya bekerja dengan benar.
------
BRUK!
Deyno menoleh cepat saat mendengar suara meja yang terdorong keras. Salah satu teman sekelasnya sedang mengalami kasus pembullyan saat ini.
Seorang pemuda berkacamata tebal itu hanya bisa diam saat tubuhnya didorong dan dihujani pukulan. Tidak ada satupun yang berani memisahkan, memilih mundur dan menghindar dibanding terseret masalah dengan si pembuat onar.
"Bocah sialan!"
BUGH!
Deyno membulatkan matanya, dengan cepat mendatangi dan memisahkan mereka. "Stop! Lo itu apa-apaan sih?!"
"Minggir Dey! Lo nggak usah ikut campur urusan gue sama si culun ini!" Ujar Arya si berandalan.
Deyno segera menahan Arya yang akan menghampiri Adit yang nampak sudah berantakan.
"Adit, mending lo pergi aja ya.
"Tapi—"
"Pergi, Adit!"
Akhirnya Adit melangkah mundur dengan ragu. Ia tidak tega apabila Deyno yang menjadi bulan-bulanan Arya disaat yang lain hanya berani menonton, namun ia sendiri sudah sangat muak selalu dibully oleh Arya dan antek-anteknya.
Deyno tersentak saat kerah seragamnya ditarik kasar membuatnya tercekik seketika, kedua tangannya menggenggam erat pergelangan tangan Arya yang kini menatapnya bengis.
"Udah gue bilang, nggak usah ikut campur! Mentang-mentang lo OSIS, bisa seenaknya sendiri!"
Deyno mendesis, kakinya berjinjit saat Arya semakin mengangkatnya. Bahkan Deyno bisa merasakan nafasnya semakin tercekat.
"L-lepas!"
"Atau lo mau gantiin posisinya Adit? Jadi babu gue, hm?"
Ide buruk! Deyno memukuli kedua tangan Arya yang masih mencekiknya sembari menggelengkan kepalanya keras, berusaha melepaskan diri. Ia tidak akan bisa hidup tenang lagi apabila benar menjadi babu nya Arya yang berandalan itu.
"KALIAN SEMUA! KENALIN NIH, DEYNO SI BABU BARU GUE!"
Tidak ada yang menjawab, hanya tawa sarkas Arya yang terdengar keras. Kekuasaan yang dimiliki Arya membuatnya begitu di segani tanpa ada yang berani membantah. Sudah dipastikan kalau bukan ide bagus jika berurusan dengan Arya.
BUGH!
Tubuh Arya seketika limbung saat mendapat tendangan tiba-tiba, membuatnya menabrak meja dengan keras. Sedangkan Deyno yang nyaris terjatuh segera diraih oleh Jeon dan Reyto yang entah datang darimana.
Mereka sudah menunggu Deyno sedari tadi, namun Deyno tidak sedikitpun muncul dan tidak bisa dihubungi. Dan melihat posisi Deyno yang tengah dipermalukan seperti tadi, sukses membuat amarah Jayu tersulut dan langsung menyerang Arya.
"Maju sini lo, lawan gue! Pengecut!"
Jayu memang sangat jarang berkelahi karena tidak mudah terpengaruh, namun saat ini yang ada didalam pikiran nya hanyalah menghabisi Arya.
"Sok iya juga lo adek kelas, punya urusan apa lo?!"
BUGH!
Jayu melayangkan pukulannya, bertubi-tubi hingga Arya jatuh terlentang. Sukses membuat yang lain memekik karena tidak menyangka dengan keberanian Jayu. Belum sempat bangkit, Jayu sudah menempatkan satu kakinya menginjak dada Arya membuat pemuda itu meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret
Fanfic"Akan ada akhir untuk kita semua." ------ Deyno hanya memiliki trauma dengan tragedi di masa lalunya, ia hanya sering ketakutan. Itu saja. Hidup dengan tiga orang baru sekaligus menjadi sulung dirumah membuatnya harus bisa bersikap dewasa di setiap...